Selasa, 08 Maret 2011

Unsoed Purwokerto Bakal Terima 800 Mahasiswa tak Mampu

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, akan menerima sekitar 800 mahasiswa baru yang berasal dari keluarga miskin pada tahun akademik 2011-2012. "Jumlah mahasiswa baru yang akan kami terima pada 2011 sekitar 4.000 orang dan 20 persen di antaranya berasal dari keluarga miskin," kata Rektor Unsoed Purwokerto, Prof Edy Yuwono PhD, di Purwokerto, Kamis (17/2).

Kendati demikian, dia mengatakan, setiap mahasiswa miskin yang dapat diterima harus berprestasi dan mengikuti tes yang diselenggarakan Unsoed. Menurut dia, proses seleksi terhadap calon mahasiswa baru dari keluarga miskin tersebut dilakukan berdasarkan pengajuan dari kepala sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) tempatnya belajar.

"Untuk itu, setiap kepala sekolah yang merasa memiliki anak didik kelas XII yang memiliki prestasi akademik yang baik namun berasal dari keluarga tidak mampu, bisa mendaftarkannya ke Unsoed untuk mendapat fasilitas ini," katanya.

Ia mengatakan, calon mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin dapat mendaftar di fakultas apapun di Unsoed. Dia menjelaskan, calon mahasiswa dari keluarga miskin yang diterima di Fakultas Kedokteran Unsoed juga akan dibebaskan dari biaya kuliah.

Selain itu, kata dia, setiap mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga miskin juga bisa mendapatkan fasilitas beasiswa yang berasal dari instansi pemerintah, swasta, maupun perbankan. Menurut dia, Unsoed juga menyiapkan beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan Nasional, yakni pembebasan biaya kuliah serta sumbangan pendidikan dan pembangunan (SPP). "Bahkan, mahasiswa tersebut juga mendapatkan biaya hidup," kata dia menambahkan.

Dia mengakui, jumlah mahasiswa baru dari keluarga miskin yang diterima Unsoed sering kali tidak mencapai kuota 20 persen karena cukup sulit untuk menjaring calon mahasiswa dari keluarga miskin yang memiliki prestasi akademik. "Oleh karena itu, kami membuat standar khusus. Yang penting jangan sampai setelah diterima menjadi mahasiswa dan mendapat fasilitas beasiswa, justru di-'drop out' karena kemampuan akademiknya tidak memadai," katanya.

sumber : Republika (http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/11/02/17/164556-unso...)