Jumat, 20 April 2012

EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN GRATIS WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN JEMBRANA


PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pendidikan adalah sentral perubahan sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan harus beres. Pendidikan jangan dipakai percobaan karena generasi muda sebagai salah satu agen perubahan akan menjadi korbannya. Harus ada sistem pendidikan yang baku dan berkesinambungan, kata Bupati Jembrana, Prof. Winasa. Perubahan paradigma pembangunan dari sentralisasi menjadi desentralisasi
telah dikokohkan dalam bentuk undang-undang, yaitu dari UU No 22 Tahun 1999 menjadi UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Selama ini daerah hanya merupakan pelaksana dari berbagai program pusat, sekarang daerah harus membuat rencana sendiri sesuai dengan kondisi objektif masing-masing kabupaten/ kota. Seiring dengan perkembangan jaman, tantangan yang dihadapi dunia pendidikan ke depan semakin berat. Selain kondisi internal yang belum memenuhi standar minimal untuk suatu proses pembelajaran yang ideal, juga tantangan yang datang dari luar makin berat. Banyak tantangan dari luar yang dihadapi oleh sektor pendidikan. Tantangan-tantangan itu ,misalnya : perkembangan ilmu dan teknologi semakin cepat, era globalisasi yang mempertipis batas antara negara dengan negara, adanya pengaruh sosial budaya dari berbagai negara, lemahnya kemampuan masyarakat dalam membiayai pendidikan dan lain sebagainya.
Kabupaten Jembrana adalah salah satu kabupaten dari Provinsi Bali. Dan kabupaten ini maerupakan sqlah satu kabupaten yang memperhatikan permasalahan pendidikan masyarakatnya. Dari berbagai tantangan seperti di atas, maka dapat diidentifikasi bahwa permasalahan pokok pendidikan di Kabupaten Jembrana adalah lemahnya kemampuan masyarakat dalam membiayai pendidikan. Heterogenitas masyarakat yang ada di Kabupaten Jembrana menjadikan munculnya berbagai permasalahan dalam bidang pendidikan. Masyarakat Kabupaten Jembrana ada yang hidup di pedesaan, pegunungan, dan pesisir pantai. Rata-rata masyarakatnya beraa dalam ekonomi lemah dan masih terbelakang jika dibandingkan dengan masyarakat kabupaten lain seperti Badung, Denpasar, dan lain sebagianya. Sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Jembrana tergolong rendah karena kemempuan yang dimiliki masyarakatnya juga rendah, dan salah satu penyebabnya adalah rendahnya pendidikan masyarakat Kabupaten Jembrana. 
Dari permasalahan tersebut bidang pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan di Kabupaten Jembrana. Pemerintah Kabupaten Jembrana menyadari bahwa investasi sumber daya manusia adalah investasi jangka panjang yang akan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Jembrana. Kegagalan pendidikan dapat menyebabkan keterbelakangan dan keterpurukan sehingga terancam kehilangan sebuah generasi (lost generation). Kebijakan pendidikan gratis di Kabupaten Jembrana sudah dilaksanakan dari tahun 2001, dari waktu sekitar tahun tersebut jumlah buta huruf di Kabupaten Jembrana mengalami penurunan setiap tahunya. 
Implementasi kebijakan pendidikan gratis 12 tahun di Jembrana menarik unutk dikaji bagaimana proses implementasinya sampai sekarang sehingga Kabupaten Jembrana dapat melakukan kebijakan tersebut. Dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam proses implementasi program pendidikan gratis 12 tahun di Kabupaten Jembrana.
A.     Perumusan Masalah
Bagaimanakah evaluasi implmentasi program pendidikan gratis wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Jembrana yang meliputi:
1.      Bagaimana implementasi program pendidikan gratis bagi wajib belajar 12 tahun  di Kabupaten Jembrana ?
2.      Fakor apa yang mempengaruhi implementasi program pendidikan gratis bagi wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Jembrana tersebut ?

Selengkapnya dapat di download pada:
http://www.4shared.com/office/-ph1kVqE/LAPORAN_PENELITIAN.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar