Minggu, 28 April 2013

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN PADA PRODUK BAKERY


PENDAHULUAN
a.       Latar belakang

Perkembangan industri bakery di Indonesia semakin menjamur. Hal ini ditandai dengan banyak berdirinya industri dalam skala besar maupun kecil yang bergerak dalam bidang ini. Dewasa ini produk bakery semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini terjadi karena perubahan mindset masyarakat yang sudah tidak menganggap produk bakery sebagai makanan mewah, juga produk bakery lebih praktis untuk dikonsumsi. Selain itu, nilai gizi yang terkandung dalam produk bakery terutama roti, memiliki kandungan karbohidrat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.
Namun berkembangngnya industri bakery di Indonesia tidak diimbangi dengan suply bahan baku utama yaitu gandum. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia masih mengimpor gandum dalam jumlah yang besar. Lima tahun terakhir, impor gandum nasional menunjukkan tren peningkatan. Tahun 2004, impor gandum sebanyak 286.430,32 metrik ton dan pada tahun 2009 lalu impor gandum 605.732,88 metrik ton.  Kemudian dalam pendistribusian gandum di Indonesia, pasar gandum masih dimonopoli oleh industri-industri dengan skala besar. Kondisi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif mendorong  banyak pelakunya untuk terus meningkatkan performasinya, tidak terkecuali usaha kecil dan menengah. Salah satu kunci keberhasilannya adalah perusahaan tersebut harus memiliki misi dan strategi untuk dapat bertahan. Strategi perusahaan disusun dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Melihat kondisi persaingan dalam mendapatkan bahan baku yang murah dan berkualitas, maka salah satu strategi yang digunakan adalah manajemen rantai pasokan. Dalam makalah ini akan dibahas tentang pentingnya manajemen rantai pasokan dalam industri bakery.
b.      Rumusan masalah
1.      Apa arti dan peranan peersediaan?
2.      Seberapa penting manajemen rantai pasokan dalam suatu perusahaan?
3.      Bagaimana peranan manajemen rantai pasokan pada industri bakery?
 
ISI
A.     Arti dan Peranan Persediaan
Persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali. Pada dasarnya persediaan akan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang, selanjutnya menyampaikan kepada langganan atau konsumen. Persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi, antara lain berguna untuk:
1.      Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang
2.      Menghilangkan resiko barang yang rusak
3.      Mempertahankan stabilitas opersi perusahaan
4.      Mencapai menggunaan mesin yang optimal
5.      Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya kepada konsumen
Persediaan timbul disebabkan oleh tidak singkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu yang digunakan untuk memproses bahan baku. Untuk menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan bahan baku  dan waktu proses diperlukan persediaan. Oleh karena itu terdapat empat faktor yang dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan, yaitu faktor waktu, faktor ketidakpastian waktu datang, faktor ketidakpastian penggunaan dalam pabrik, dan faktor ekonomis.
Faktor waktu menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi sampai kepada konsumen. Waktu yang diperlukan untuk membuat schedule, memotong bahan baku, pengiriman bahan baku, pengawasan bahan baku, produksi dan pengiriman barang jadi kepedagang besdar ataupun konsumen. Persediaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu.
Faktor ketidak pastian waktu datang dari supplier menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan, agar tidak menghambat proses produksi maupun keterlambatan pengiriman kepada konsumen. Ketidakpastian waktu datang mengharuskan perusahaan membuat scedule operasi lebih teliti pada setiap level.
Faktor ketidakpastian penggunaan dari dalam perusahaan disebabkan oleh kesalahan dalam peramalan permintaan, kerusakan mesin, keterlambatan operasi, bahan cacat, dan berbagai kondisi lainnya. Persediaan dilakuakn untuk mengantisipasi ketidaktepatan peramalan maupun akibat lainnya tersebut.
Faktor ekonomis adalah adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternatif biaya rendah dalam memproduksi atau membeli item dengan menentukan jumlah yang paling ekonomis.

B.       Manajemen Rantai pasokan
Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.
Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.
Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.
Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198)
Terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
1.      Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
2. Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
3. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

C.     Analisis manajemen rantai pasokan pada industri bakery
Mayoritas industri bakery di Indonesia merupakan industri kecil dan menengah, berupa UKM. Industri-industri tersebut belum memiliki pengelolaan yang rapi dan sistematis, seperti halnya pada industri besar. Permasalahan yang sering dialami oleh UKM adalah industri ini lebih cenderung bersifat intuitif dalam kegiatan bisnisnya dan belum memiliki perencanaan bisnis yang bersifat tetap dan kuantitatif. Sedangkan perencanaan dan pengendalian dalam setiap kegiatan bisnis sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan pada setiap mata rantai.
Permintaan produk bakery yang fluktuatif mengharuskan pengusaha untuk dapat meramalkan berapa jumlah pasokan yang dibutuhkan untuk produksi. Pengusaha juga mebutuhkan persediaan bahan baku untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan. Namun persediaan bahan baku ini juga memiliki resiko jika  terjadi penurunan permintaan. Selain itu, pengusaha juga perlu meramalkan berapa banyak produk yang akan diproduksi, agar tidak terjadi produk return yang mengakibatkan keuntungan yang tidak optimal. Peramalan dalam usaha ini amat diperlukan agar terjadi kestabilan rantai pasokan. Industri bakery membutuhkan minimal 21 bahan baku untuk menjalankan produksinya, juga memerlukan plastik sebagai bahan pengemas. Lead time untuk bahan baku adalah 0-1 hari, sedangkan untuk plastik 6 hari. Industri bakery ditopang oleh beberapa industri lainnya sebagai supplier bahan baku.
Untuk menjaga kestabilan produksi, diperlukan komunikasi yang baik antara industri bakery dan industri supplier. Karena begitu eratnya hubungan antara pasokan dan kegiatan produksi maka diperlukan  manajemen rantai pasokan yang baik. Manajemen rantai pasokan atau yang biasa disebut dengan supply chain management sangat penting dalam kegiatan produksi industri bakery. Manajemen rantai pasokan digunakan untuk mengatur dan memperkirakan arus pasokan yang masuk ke dalam industri bakery. Dengan manajemen rantai pasokan dapat dihitung berapa pesanan pasokan yang dibutuhkan untuk proses produksi secara akurat sehingga biaya penyimpanan dapat ditekan.
Empat kriteria sebagai fokus perbaikan kinerja supply chain management yang terdapat dalam paper Lie dan O’Brien (1999) yang berjudul integrated decision modelling of supply chain efficiency yaitu profit, leadtime performance, delivery promptness, waste elimination, dapat digunakan sebagai dasar untuk mewujudkan kinerja supply chain yang lebih efisien dan efektif. Menurut christopher dan hewwit dalam Lie dan O’Brien (1999)strategi SCM yang efektif dan efisien juga diakui sebagai value maximisation, proccess integration, dan responsiveness improvement.
Dengan memikirkan ulang pilihan strategi usaha dan menyesuaikan lagi dengan kebijakan operasional SCM, perusahaan bisa lebih fokus dalam pencapaian strategi usaha dan lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsumen memang harus menjadi pemikiran utama ketika memilih strategi usaha dan kebijakan SCM. Karena konsumenlah yang mengeluarkan biaya untuk seluruh proses SCM, maka konsumenlah yang sebenarnya menjadi pemilik SCM. Nilai yang diterima oleh konsumen harus sesuai dengan yang diharapkannya. Kalau yang bernilai adalah kecepatan, maka yang harus ditingkatkan adalah tingkat respon. Demikian pula bila yang diinginkan biaya rendah, maka efisiensi yang harus diutamakan.(Said,2006)

PENUTUP
A.     Kesimpulan
Manajemen rantai pasokan sangat diperlukan dalam produksi bakery. Pasokan yang stabil akan dapat menciptakan suasana produksi yang stabil. Komunikasi yang baik antara industri bakery dan industri supplier  diperlukan untuk menjaga kestabilan produksi. Manajemen rantai pasokan digunakan untuk mengatur dan memperkirakan arus pasokan yang masuk ke dalam industri bakery. Dengan manajemen rantai pasokan dapat dihitung berapa pesanan pasokan yang dibutuhkan untuk proses produksi secara akurat sehingga biaya penyimpanan dapat ditekan. Manajemen rantai pasokan juga berfungsi untuk dapat mengendalikan produk retur, sehingga industri mendapatkan keuntungan yang maksimal.
B.     Saran
Supply chain management dapat dilakukan dengan optimal apabila manajemen dalam industri tersebut telah terorganisir dengan baik.
 
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai. Diakses pada tanggal 10 April 2010
Lie, D. Dan O’Brien, C. 1999. Integrated Decission Modelling Of Supply Chain. International journal of production economics.
Said, A.I. 2006. Rekayasa Ulang Supply Chain Management. PPM Institute Of Management. http://www.lppm.ac.id
Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Ekonisia  

6 komentar:

  1. Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung dan atas tanggapannya, semoga bermanfaat serta bisa saling share.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung dan atas tanggapannya, semoga bermanfaat serta bisa saling share.

      Hapus
  3. saya senang bekerja sama dengan mr pedro selama beberapa tahun sebagai mitra bisnis. selama waktu itu pedro dan tim perusahaan pinjamannya menjabat sebagai perwakilan hipotek untuk rumah saya juga untuk pembiayaan bisnis saya dan dia membantu saya menutup pinjaman yang sangat membantu saya dalam bisnis saya hari ini, kami secara konsisten jauh di atas tujuan kami dan ini hanya bisa bisa diatribusikan pada kerja keras mr pedro. saya menghargai kerja keras Anda dan juga terima kasih banyak kepada tim Anda karena telah membantu saya dengan pinjaman untuk mengembangkan bisnis saya. jika Anda mencari pinjaman dalam bentuk apa pun, hubungi mr pedro di pedroloanss@gmail.com mr pedro adalah petugas pinjaman jujur ​​yang bekerja dengan sejumlah besar investor yang bersedia membiayai proyek apa pun. untungnya, seiring waktu hubungan kami tumbuh melampaui pekerjaan dan saya masih senang memanggilnya teman tepercaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat serta bisa saling share.

      Hapus