Jumat, 07 Juni 2013

Efisiensi


      Efisiensi merupakan hasil perbandingan antara output fisik dan input fisik. Semakin tinggi rasio output terhadap input maka semakin tinggi semakin tinggi tingkat  efisiensi  yang  dicapai.  Efisiensi  juga  dijelaskan  oleh  Yotopoulos  dan Nugent dalam A. Marhasan (2005) sebagai pencapaian output maksimum dari penggunaan  sumber  daya  tertentu.  Jika  output  yang  dihasilkan  lebih  besar daripada sumber daya yang digunakan maka semakin tinggi pula tingkat efisiensi yang dicapai.


      Konsep efisiensi semakin diperjelas oleh Roger Le Rey Miller dan Roger           E. Meiners (2000) yang membagi efisiensi menjadi 2 jenis yaitu :
1.      Efisiensi Teknis
            Efisiensi    teknis           (technical    efficiency)    mengharuskan   atau mensyaratkan adanya proses produksi yang dapat memanfaatkan input yang lebih sedikit demi menghasilkan output dalam jumlah yang sama.
2.      Efisiensi Ekonomis
            Konsep   yang   digunakan   dalam   efisiensi   ekonomi   adalah meminimalkan biaya artinya suatu proses produksi akan efisien secara ekonomis pada suatu tingkatan output apabila tidak ada proses lain yang  dapat menghasilkan output serupa dengan biaya yang lebih murah.
      Selain itu  Ramly dalam A. Marhasan  (2005) juga menyatakan bahwa tingkat efisiensi yang tinggi tercapai pada saat kondisi optimal terpenuhi, yaitu apabila tidak  ada lagi  kemungkinan menghasilkan jumlah produk yang sama dengan  menggunakan input  yang  lebih  sedikit  dan  tidak  ada  kemungkinan menghasilkan produk yang lebih banyak dengan menggunakan input yang sama.
      Efisiensi  juga diartikan  sebagai upaya penggunaan input yang sekecil-
kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Situasi yang demikian akan terjadi kalau petani mampu membuat suatu upaya kalau nilai produk marginal (NPM) untuk suatu input sama dengan harga input tersebut ; atau dapat dituliskan  sebagai berikut (Soekartawi, 1993) :
            NPM =x Px ; atau ……………………………………………(2.6)
             = 1 ……………………………………………………   (2.7)
Efisiensi  yang demikian disebut dengan efisiensi harga atau allocative efficiency atau disebut juga sebagai price efficiency. Jika keadaan yang terjadi adalah :
1.       maka penggunaan input x tidak efisien dan perlu mengurangi jumlah penggunaan input.
2.       maka penggunaan input x belum efisien dan perlu menambah jumlah penggunaan input.
Menurut Nicholson (1995) , alokasi sumber daya disebut efisien secara teknis jika alokasi tersebut tidak mungkin meningkatkan output suatu produk tanpa menurunkan produksi jenis barang lain. Farrel dan Kartasapoetra dalam Marhasan (2005) mengklasifikasikan konsep efiesiensi ke dalam efisiensi harga (price or allocative efficiency) dan efisiensi teknik (technical efficiency). Lebih lanjut dijelaskan oleh Farrel dalam Witono Adiyoga (1999) bahwa jika diasumsikan usaha tani menggunakan dua jenis input x1 dan x2 untuk memproduksi output tunggal y seperti terlihat pada gambar 5. Dengan asumsi constant return to scale maka fungsi frontier dapat dicirikan oleh suatu unit isokuan yang efisien. Berdasarkan kombinasi input (x1,x2) untu memproduksi y. Efisiensi teknis didefinisikan sebagai rasio OB/OA dalam Gambar 5. Rasio ini mengukur proporsi aktual (x1, x2)  yang  dibutuhkan  untuk  memproduksi  y. Sementara itu inefisiensi teknis, 1 - OB/OA, merupakan ukuran :
1.      Proporsi (x1,x2)  yang  dapat  dikurangi tanpa menurunkan output, dengan anggapan rasio input x1,x2 tetap.
2.      Kemungkinan pengurangan biaya dalam memproduksi y, dengan anggapan rasio input  x1,x2  tetap.
3.      Proporsi  output  yang dapat ditingkatkan  dengan anggapan rasio input  x1,x2  tetap.
Jika dimisalkan PP’ merupakan rasio harga input atau garis isocost, maka C adalah biaya minimal untuk memproduksi   y.   Biaya pada titik D sama dengan biaya pada titik C, sehingga efisiensi alokatif dapat didefinisikan sebagai rasio OD/OB. Sedangkan inefisiensi alokatif adalah 1 - OD/OB yang mengukur kemungkinan pengurangan biaya sebagai akibat dari penggunaan input dalam proporsi yang tepat. Efisiensi total dapat didefinisikan sebagai rasio OD/OA. Efisiensi total merupakan efisiensi ekonomi yaitu hasil dari efisiensi teknik dan harga. Dengan demikian, inefisiensi total, 1 - OD/OA, mengukur kemungkinan penurunan biaya akibat pergerakan dari titik A (titik yang diamati) ke titik C (titik biaya minimal).




                        X2/Y
                                        U
                              P
                                                                                                     A
                                                         C   
                                                                             B                F       E
                                                                       D                                U’
                                      0                                               P’                             X1/Y
Sumber : Farrel dalam Witono Adiyoga, 1999
Gambar 5. Efisiensi Unit Isoquant

Keterangan :
PP’                  : isocost
C                     : biaya minimal untuk produksi Y
OB/OA            : Efisiensi Teknik (ET)
OD/OB            : Efisiensi Harga (EH)
OD/OA            : Efisiensi Ekonomi (EE)

1 komentar: