Rabu, 26 Maret 2014

Efektivitas

Efektivitas.
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan latar belakang permasalahan bahwa efektivitas kerja merupakan ukuran suatu organisasi dalam mencapai proses kinerja yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas. Berbagai literatur, konsep yang membahas efektivitas kinerja menunjukkan hasil yang dicapai dalam arti bahwa efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang diukur besar kecilnya penyesuaian antara tujuan dan harapan yang ingin dicapai dalam kerja dengan hasil yang baik. Jelasnya jika sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya dapat disebut efektif Hal ini dijelaskan oleh Emerson dalam Handayaningrat (1990;16) bahwa "Effectivitas is a measuring in term attaining prescribed goals or objective " (Efektivitas adalah pengukuran dalam arti pencapaian sasaran atau tujuan yang ditentukan sebelumnya). Sementara Cahyono    (1983 ..54) mengartikan "Efektivitas adalah kemampuan dari setiap perangkat kerja manusia maupun bukan manusia dapat melahirkan suatu hasil yang maksimal, yang digunakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan". Dalam pengertian itu, berarti efektivitas diartikan sebagai keberhasilan organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan rencana.
 Berdasarkan uraian teori di atas, dapat dijelaskan bahwa Efektivitas kerja sangat penting peranannya sebagai salah satu cara dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawab dalam kerja. Pentingnya peranan pengunaan efektivitas kerja dapat diuraikan sebagai berikut :
a.          Dengan efektivitas kerja dapat memastikan pemahaman para pelaksana kerja dalam menyelesaikan tugasnya, guna pencapaian kerja yang lebih efektif dan efisisen
b.          Mempermudah segalah pencapaian tugas sesuai rencana kerja yang disepakati dan ditetapkan sebelumnya
c.          Memonitori dan mengevaluasi pelaksanaan kerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta  melakukan tindakan kerja yang lebih baik dan tepat dalam efisiensi kerja.
d.          Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksanaan tugas yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja.
e.          Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam rangka upaya memperbaiki kinerja dalam organisasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka untuk terciptanya kinerja yang efektif dalam menyelesaikan tugas maka setiap satuan organisasi kerja harus ;
a.           Membuat komitmen dalam aturan kerja dalam satuan kerja organisasi. Sedangkan satuan kerja organisasi adalah segera memulai upaya efektivitas dan mengefisiensikan kinerja dan tidak perlu mengharap mengektifkan dan mengefisiensikan kinerja akan berjalan dengan baik, tetapi lebih pada bagaimana menerapkan efektifitas kerja yang baik dalam organisasi
b.          Perlakuan efektif dan efisiensi kinerja sebagai suatu proses yang berkelanjutan. Efektif dan efisiensi dalam kerja merupakan suatu proses yang bersifat tentative (berubah-ubah). Proses ini merupakan suatu cerminan dari upaya satuan organisasi kepada pegawai guna pengembangan kinerja yang lebih efektif.
Sedangkan bila ditinjau secara umum efektifitas dan efisiensi kerja dalam penyelesaian tugas memiliki beberapa fungsi sebagai berikut ;
a.           Memperjelas tentang apa, kapan aktivitas kerja harus dilaksanakan
b.          Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait untuk menghindari kesalahan interprestasi selama pelaksanaan kebijakan/ program/ kegiatan dalam penilaian kinerja para pegawai
c.           Membangun dasar bagi pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja dalam satuan kerja yang berlaku dalam organisasi.

2.1.2          Efektivitas  Kinerja.
          Stoner, (dalam Tika,2006:121) mengemukakan bahwa kinerja adalah fungsi dari motivasi, kecakapan, dan persepsi peranan.
Bernardin dan Russel (dalam Tika,2006:121) kinerja sebagai pencatatan hasil - hasil yang diperoleh dari fungsi - fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.
Handoko (dalam Tika,2006:121) mendefinisikan kinerja sebagai proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
Pengukuran keberhasilan dalam penyelesaian kerja guna tercapaianya  keberhasilan dan gambaran kegagalan pada satuan organsasi kerja, yang menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Untuk menyukseskan program kerja dalam penyelesaian tugas perlu terlebih dahulu menyusun dan menetapkan efektifitas kerja terlebih dahulu, hal ini dianggap penting guna pencapaian tugas secara tepat. Berikut ini syarat – syarat pencapaian kinerja secara   efektif ;
a.                   Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan kesalahan dalam interprestasi penyelesaian kerja.
b          Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
c          Pencapaian tugas penting dan berguna untuk menunjukkan keberhasilan memasukan, serta mengeluarkan hasil dan manfaat.
d          Harus cukup fleksibel dan sensitife terhadap perubahan atau penyesuaian pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan kerja dalam organisasi.
e          Relevansi terhadap tugas dan kegiatan dalam penyelesaian tugas dan tanggungjawab
f.                    Efektif, data atau informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja bersangkutan dan bagaimana proses pengumpulan pengolahan dan analisis yang tepat.
Efektivitas Kerja sebagaimana disimpulkan Nayono (2000;114) merupakan proses kegiatan dari pada seorang pimpinan (Manager) dan anggota atau Pegawai yang dilakukan dengan cara - cara yang baik dan tepat. Efektivitas Kerja merupakan salah satu sarana penyampaian informasi secara efektif dan memiliki muatan penyampaian langsung maupun pelayanan secara kelompok.
Untuk memudahkan pemahaman mengenai Efektivitas Kerja berikut ini pengertian Efektivitas Kerja menurut Tannenbaum dalam Steers (1985:50) yang meninjau efektifitas dari sudut pencapaian tujuan. Steers juga menjelaskan bahwa pada dasarnya teori – teori tentang efektivitas organisasi mencakup tiga konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya diantaranya 1) Optimalisasi tujuan kerja 2) Pendekatan Sistem Kerja dan 3) Perilaku manusia dalam organisasi.
 Efektivitas Kerja adalah fungsi yang berhubugan dengan perolehan hasil tertentu dari orang lain sebagai bentuk referensi (Sumber) yang dapat dijadikan sebagai bentuk pelayanan yang maksimal dan memperoleh hasil yang baik.
Rumusan diatas agak berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Etzioni (1985:12) sebagai berikut : “Efektivitas Kerja itu merupakan pengukuran sejauhmana pencapaian tugas yang dicapai oleh pegawai”.
 Berdasarkan uraian pengertian diatas dapat dikatakan bahwa Efektivitas Kerja itu merupakan kegiatan pimpinan dan Pegawai/staf dengan menggunakan segala sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasinya. Sumber - sumber tersebut terutama adalah Human Resources (Sumber daya manausia), sebagaimana yang di kemukakan Barnard dalam Gibson (1994:11) sebagai berikut : “Efektivitas Kerja adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati atau usaha bersama. Melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada “Human and natural resources” (Terutama Human Resources) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu”.


Referensi:
Etzioni, Amitu. 1985. Organisasi – Organisasi Modern, Terjemahan, Jakarta : UI – Press dan Pustaka Bradjaguna

Klinger, Fred N.1990, Azas azas Penelitian Behavioural, Terjemahan, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Maleong, Lexi J.,2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya

Manullang,1985.Dasar-Dasar Management.  Ghalia Indonesia. Jakarta
Nayono, 1987. Mengenal Kehidupan Berorganisasi, BP. Kedaulatan Rakyat.         Yogyakarta
Syamsi, Ibnu,1994. Dasar-Dasar Kebijaksanaan Keuangan Negara. Bina Aksara Jakarta Suharsimi Arikunto.1991. Metode Penelitian Survai.  LP3ES : Jakarta
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Steers, Richard M. 1985. Efektivitas Organisasi, Terjemahan, Jakarta : Erlangga/LPPM

Wayan. Ardhana,1991. Metode Pengumpulan Data Kualitatif, Terjemahan. LP3ES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar