Efektivitas.
Seperti
yang sudah dijelaskan dalam pembahasan latar belakang permasalahan bahwa
efektivitas kerja merupakan ukuran suatu organisasi dalam mencapai proses
kinerja yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas. Berbagai literatur, konsep
yang membahas efektivitas kinerja menunjukkan hasil yang dicapai dalam arti
bahwa efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang diukur besar kecilnya
penyesuaian antara tujuan dan harapan yang ingin dicapai dalam kerja dengan
hasil yang baik. Jelasnya jika sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan
yang telah direncanakan sebelumnya dapat disebut efektif Hal ini dijelaskan
oleh Emerson dalam Handayaningrat (1990;16) bahwa "Effectivitas is a
measuring in term attaining prescribed goals or objective " (Efektivitas adalah
pengukuran dalam arti pencapaian sasaran atau tujuan yang ditentukan
sebelumnya). Sementara
Cahyono (1983 ..54) mengartikan "Efektivitas adalah
kemampuan dari setiap perangkat kerja manusia maupun bukan manusia dapat
melahirkan suatu hasil yang maksimal, yang digunakan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan". Dalam pengertian itu, berarti efektivitas diartikan sebagai
keberhasilan organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan
rencana.
Berdasarkan
uraian teori di atas, dapat dijelaskan bahwa Efektivitas kerja sangat penting
peranannya sebagai salah satu cara dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawab
dalam kerja. Pentingnya peranan pengunaan efektivitas kerja dapat diuraikan
sebagai berikut :
a.
Dengan
efektivitas kerja dapat memastikan pemahaman para pelaksana kerja dalam
menyelesaikan tugasnya, guna pencapaian kerja yang lebih efektif dan efisisen
b.
Mempermudah
segalah pencapaian tugas sesuai rencana kerja yang disepakati dan ditetapkan
sebelumnya
c.
Memonitori
dan mengevaluasi pelaksanaan kerja dan membandingkannya dengan rencana kerja
serta melakukan tindakan kerja yang lebih baik dan tepat dalam efisiensi
kerja.
d.
Memberikan
penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksanaan tugas yang
telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja.
e.
Menjadi
alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam rangka upaya memperbaiki
kinerja dalam organisasi.
Berdasarkan
uraian di atas, maka untuk terciptanya kinerja yang efektif dalam menyelesaikan
tugas maka setiap satuan organisasi kerja harus ;
a.
Membuat
komitmen dalam aturan kerja dalam satuan kerja organisasi. Sedangkan satuan
kerja organisasi adalah segera memulai upaya efektivitas dan mengefisiensikan
kinerja dan tidak perlu mengharap mengektifkan dan mengefisiensikan kinerja
akan berjalan dengan baik, tetapi lebih pada bagaimana menerapkan efektifitas
kerja yang baik dalam organisasi
b.
Perlakuan
efektif dan efisiensi kinerja sebagai suatu proses yang berkelanjutan. Efektif
dan efisiensi dalam kerja merupakan suatu proses yang bersifat tentative (berubah-ubah).
Proses ini merupakan suatu cerminan dari upaya satuan organisasi kepada pegawai
guna pengembangan kinerja yang lebih efektif.
Sedangkan bila ditinjau secara umum efektifitas dan efisiensi kerja dalam
penyelesaian tugas memiliki beberapa fungsi sebagai berikut ;
a.
Memperjelas
tentang apa, kapan aktivitas kerja harus dilaksanakan
b.
Menciptakan
konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait untuk menghindari kesalahan
interprestasi selama pelaksanaan kebijakan/ program/ kegiatan dalam penilaian
kinerja para pegawai
c.
Membangun
dasar bagi pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja dalam satuan kerja yang
berlaku dalam organisasi.
2.1.2
Efektivitas Kinerja.
Stoner,
(dalam Tika,2006:121) mengemukakan bahwa kinerja adalah fungsi dari motivasi,
kecakapan, dan persepsi peranan.
Bernardin
dan Russel (dalam Tika,2006:121) kinerja sebagai pencatatan hasil - hasil yang
diperoleh dari fungsi - fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun
waktu tertentu.
Handoko
(dalam Tika,2006:121) mendefinisikan kinerja sebagai proses dimana organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
Pengukuran
keberhasilan dalam penyelesaian kerja guna tercapaianya keberhasilan dan
gambaran kegagalan pada satuan organsasi kerja, yang menjalankan tugas pokok
dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Untuk menyukseskan program
kerja dalam penyelesaian tugas perlu terlebih dahulu menyusun dan menetapkan
efektifitas kerja terlebih dahulu, hal ini dianggap penting guna pencapaian
tugas secara tepat. Berikut ini syarat – syarat pencapaian kinerja secara
efektif ;
a.
Spesifik
dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan kesalahan dalam
interprestasi penyelesaian kerja.
b
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
c
Pencapaian tugas penting dan berguna untuk menunjukkan keberhasilan memasukan,
serta mengeluarkan hasil dan manfaat.
d
Harus cukup fleksibel dan sensitife terhadap perubahan atau penyesuaian
pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan kerja dalam organisasi.
e
Relevansi terhadap tugas dan kegiatan dalam penyelesaian tugas dan
tanggungjawab
f.
Efektif,
data atau informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja bersangkutan dan bagaimana proses pengumpulan pengolahan dan analisis yang tepat.
Efektivitas
Kerja sebagaimana disimpulkan Nayono (2000;114) merupakan proses kegiatan dari
pada seorang pimpinan (Manager) dan anggota atau Pegawai yang dilakukan
dengan cara - cara yang baik dan tepat. Efektivitas Kerja merupakan salah satu
sarana penyampaian informasi secara efektif dan memiliki muatan penyampaian
langsung maupun pelayanan secara kelompok.
Untuk
memudahkan pemahaman mengenai Efektivitas Kerja berikut ini pengertian
Efektivitas Kerja menurut Tannenbaum dalam Steers (1985:50) yang meninjau
efektifitas dari sudut pencapaian tujuan. Steers juga menjelaskan bahwa pada
dasarnya teori – teori tentang efektivitas organisasi mencakup tiga konsep yang
saling berhubungan satu sama lainnya diantaranya 1) Optimalisasi tujuan kerja
2) Pendekatan Sistem Kerja dan 3) Perilaku manusia dalam organisasi.
Efektivitas
Kerja adalah fungsi yang berhubugan dengan perolehan hasil tertentu dari orang
lain sebagai bentuk referensi (Sumber) yang dapat dijadikan sebagai bentuk
pelayanan yang maksimal dan memperoleh hasil yang baik.
Rumusan
diatas agak berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Etzioni (1985:12) sebagai
berikut : “Efektivitas Kerja itu merupakan pengukuran sejauhmana pencapaian
tugas yang dicapai oleh pegawai”.
Berdasarkan
uraian pengertian diatas dapat dikatakan bahwa Efektivitas Kerja itu merupakan
kegiatan pimpinan dan Pegawai/staf dengan menggunakan segala
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasinya. Sumber - sumber
tersebut terutama adalah Human Resources (Sumber daya manausia), sebagaimana
yang di kemukakan Barnard dalam Gibson (1994:11) sebagai berikut :
“Efektivitas Kerja adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati atau usaha
bersama. Melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian
dan pengontrolan dari pada “Human and natural resources” (Terutama
Human Resources) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu”.
Referensi:
Etzioni,
Amitu. 1985. Organisasi – Organisasi Modern, Terjemahan, Jakarta : UI –
Press dan Pustaka Bradjaguna
Klinger,
Fred N.1990, Azas azas Penelitian Behavioural, Terjemahan, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Maleong, Lexi J.,2000, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya
Manullang,1985.Dasar-Dasar
Management. Ghalia Indonesia. Jakarta
Nayono,
1987. Mengenal Kehidupan Berorganisasi, BP. Kedaulatan Rakyat.
Yogyakarta
Syamsi, Ibnu,1994. Dasar-Dasar
Kebijaksanaan Keuangan Negara. Bina Aksara Jakarta Suharsimi Arikunto.1991.
Metode Penelitian Survai. LP3ES : Jakarta
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Alfabeta
Steers, Richard M. 1985.
Efektivitas Organisasi, Terjemahan, Jakarta : Erlangga/LPPM
Wayan. Ardhana,1991. Metode
Pengumpulan Data Kualitatif, Terjemahan. LP3ES