Patah tulang
merupakan suatu kondisi di mana tulang mengalami keretakan. Umumnya disertai
dengan cedera pada jaringan di sekitarnya. Patah tulang disebut juga fraktur,
yang biasanya terjadi akibat terjadinya cedera, seperti kecelakaan, jatuh, atau
cedera olah raga.
Patah tulang akan
terjadi jika terdapat tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan
yang dimiliki tulang itu sendiri. Patah tulang dipengaruhi oleh :
- Jenis tulang
- Usia seseorang
- Kelenturan yang dimiliki oleh tulang
- Tulang mengalami osteoporosis, sehingga
tulang menjadi rapuh, dan tidak kuat menahan tenaga yang melawannya.
- Kecepatan serta kekuatan yang melawan tulang
tersebut
Patah tulang
memiliki gejala nyeri pada tulang. Rasa nyeri yang diderita dapat terjadi
dengan amat sangat, dan semakin lama semakin memburuk, terlebih lagi jika
tulang yang patah, digerakkan atau tersentuh. Jika mengalami patah tulang,
seseorang tidak dapat menggerakkan bagian tubuh yang patah. Hal tersebut
terjadi karena tubuh yang patah tidak dapat berfungsi seperti biasanya. Patah
tulang dapat diketahui dari hasil rontgen, dan dengan rontgen juga seseorang
dapat memantau perkembangan dalam proses penyembuhan. CT scan atau MRI
terkadang diperlukan untuk dapat melihat daerah yang mengalami patah secara
lebih detail.
Beberapa jenis
patah tulang :
·
Patah
tulang simpleks
Patah tulang
simplek disebut juga patah tulang tertutup. Dikatakan demikian karena tidak
dapat terlihat dari luar.
·
Patah
tulang majemuk
Patah tulang
majemuk disebut juga sebagai patah tulang terbuka. Dikatakan demikian karena
tulang yang patah tampak dari luar karena tulang menembus kulit, sehingga kulit
mengalami luka robek. Sehingga rentan sekali terkena infeksi.
·
Patah
tulang kompresi
Patah tulang
kompresi terjadi sebagai akibat dari penekanan. Patah tulang kompresi sering
terjadi pada orang yang berusia lanjut (yang mengalami osteoporosis pada tulang
belakangnya).
·
Patah
tulang yang terjadi akibat tergilas
Sesuai dengan
namanya, patah tulang jenis ini terjadi akibat tenaga yang sangat kuat,
sehingga menyebabkan tulang menjadi retak dan pecah menjadi beberapa bagian.
·
Patah
tulang avulsi
Patah tulang avulsi
disebabkan karena adanya kontraksi otot yang sangat kuat, sehingga menarik
bagian tulang tempat tendon otot melekat. Patah tulang jenis ini biasanya
terjadi pada bahu, lutut, tumit, dan tungkai.
·
Patah
tulang patogis
Patah tulang
patogis ini terjadi jika kanker tumbuh di dalam tulang, dan menyebabkan tulang
menjadi rapuh.
Saat patah tulang,
darah dapat merembes dari tulang yang patah, dan masuk ke dalam jaringan yang
berada di sekitarnya. Darah juga bisa keluar cukup banyak dari luka. Untuk
penyembuhan, ujung-ujung dari tulang yang patah akan ditempatkan secara
berdekatan, dan dijaga bagaimana caranya agar tulang-tulang tersebut tetap
menempel satu sama lain. Untuk menyembuhkan patah tulang, diperlukan waktu
minimal empat minggu. Patah tulang yang terjadi pada anak-anak akan cepat sembuh.
Sedangkan jika terjadi pada orang yang berusia lanjut, umumnya memerlukan waktu
yang lebih lama. Upaya penyembuhan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
- Membatasi pergerakan
Dilakukan dengan
cara menempatkan benda keras di sekitar tulang yang patah. Umumnya dilakukan
jika terjadi patah tulang selangka, patah tulang bahu, patah tulang iga, patah
tulang jari kaki atau tangan.
- Bagian yang patah tidak boleh digerakan sama
sekali. Biasanya disebut dengan imobilisasi. Karena tidak boleh digerakkan
sama sekali, otot bagian yang patah menjadi lemah. Oleh karena itu,
penderita harus menjalani terapi fisik, yang dilakukan dari awal
imobilisasi dilakukan sampai gips atau beban dilepaskan. Contohnya saja :
- Memasang gips (bahan kuat) yang dibungkuskan
di sekitar tulang yang patah. Tindakan menggunakan gips dilakukan agar
penderita tidak dapat menggerakan bagian yang patah sama sekali.
- Menggunakan beban untuk menahan suatu anggota
gerak pada tempatnya. Upaya penyembuhan jenis ini sudah jarang dilakukan
sekarang. Dulu banyak digunakan sebagai pengobatan utama jika seseorang
terkena patah tulang di bagian pinggulnya.
- Melakukan pembedahan agar dapat memasukkan
piringan atau batangan logam pada pecahan tulang. Biasanya upaya
pengobatan ini disertai dengan komplikasi.
Sumber : www.info-sehat.com
Berapa
jangka waktu penyembuhan bila patah tulang ?
FAKTOR PENYEMBUHAN FRAKTUR (PATAH TULANG)
1 Usia penderita. Waktu penyembuhan tulang anak-anak jauh lebih cepat daripada orang dewasa. Hal ini terutama disebabkan aktivitas proses osteogenesis pada periosteum dan endosteum serta proses pembentukan tulang pada bayi sangat aktif. Apabila usia bertambah, proses tersebut semakin berkurang.
2 Lokasi dan konfigurasi fraktur. Lokalisasi fraktur memegang peranan penting. Penyembuhan fraktur metafisis lebih cepat daripada fraktur diafisis. Disamping itu, konfigurasi fraktur seperti fraktur transversal lebih lambat penyembuhannya dibandingkan dengan fraktur oblik karena kontak yang lebih banyak.
3 Pergeseran awal fraktur. Pada fraktur yang periosteumnya tidak bergeser, penyembuhannya dua kali lebih cepat dibandingkan dengan fraktur yang bergeser.
4 Vaskularisasi pada kedua fragmen.
Apabila kedua fragmen mempunyai vaskularisasi yang baik, penyembuhannya tanpa
komplikasi. Bila salah satu sisi fraktur memiliki vaskularisasi yang jelek
sehingga mengalami kematian, pembentukan union akan terhambat atau mungkin
terjadi non-union.
5 Reduksi serta imobilisasi. Reposisi fraktur akan memberikan kemungkinan untuk vaskularisasi yang lebih baik dalam bentuk asalnya. Imobilisasi yang sempurna akan mencegah pergerakan dan kerusakan pembuluh darah yang mengganggu penyembuhan fraktur.
5 Reduksi serta imobilisasi. Reposisi fraktur akan memberikan kemungkinan untuk vaskularisasi yang lebih baik dalam bentuk asalnya. Imobilisasi yang sempurna akan mencegah pergerakan dan kerusakan pembuluh darah yang mengganggu penyembuhan fraktur.
6 Waktu imobilisasi. Bila imobilisasi
tidak dilakukan sesuai waktu penyembuhan sebelum terjadi union, kemungkinan
terjadinya non-union sangat besar.
7 Ruangan diantara kedua fragmen serta
interposisi oleh jaringan lunak. Adanya interposisi jaringan, baik berupa
periosteum maupun otot atau jaringan fibrosa lainnya akan menghambat vaskularisasi
kedua ujung fraktur.
8 Faktor adanya infeksi dan keganasan
local.
9 Cairan synovial. Cairan synovial yang
terdapat pada persendian merupakan hambatan dalam penyembuhan fraktur.
10 Gerakan aktif dan pasif pada anggota
gerak. Gerakan aktif dan pasif pada anggota gerak akan meningkatkan
vaskularisasi daerah fraktur. Akan tetapi, gerakan yang dilakukan pada daerah
fraktur tanpa imobilisasi yang baik juga akan mengganggu vaskularisasi.
Penyembuhan fraktur berkisar antara 3
minggu sampai 4 bulan. Secara kasar, waktu penyembuhan pada anak ½ waktu
penyembuhan orang dewasa. Faktor lain yang mempercepat penyembuhan fraktur
adalah nutrisi yang baik, hormone-hormon pertumbuhan, tiroid, kalsitonin,
vitamin D, dan steroid anabolic, seperti kortikosteroid (menghambat kecepatan
perbaikan).
Hebatnya
Patah Tulang Anak-Anak
Patah tulang bisa
mengenai semua umur, juga pada anak2. Apalagi saat ini animo masyarakat untk
menjaga kesehatan cukup tinggi, sehingga anak2pun ikut tertarik untuk
melakukan aktifitas olah raga. tapi sayang animo yang besar tidak diimbangi
dengan pengetahuan yang cukup bagaimana melakukan olah raga yang benar,
sehingga menyebabkan sering terjadi cedera, salah satunya yang paling sering
adalah patah tulang.
Tulang pada anak2
berbeda dengan tulang pada orang dewasa, perbedaannya ialah adanya LEMPENG
PERTUMBUHAN pada masing2 jenis tulang, penutupan lempeng pertumbuhan
masing2 tulang berbeda-beda. Fungsi dari lempeng pertumbuhan adalah
membuat tulang menjadi lebih besar dan lebih panjang seiring dengan kepadatan
tulang yang juga meningkat, oleh
sebab itu pada
anak2 dibutuhkan asupan Kalsiun dan Vitamin yang cukup serta hormon pertumbuhan
yang memadai, selain itu juga harus dirangsang dengan excercise, salah satu
caranya dengan berolah raga.Selain itu tulang pada anak lapisan pembungkus
tulang lebih tebal dan lebih kuat , hal ini
bahwa : tulang yang patah harus tidak ada rotasi pada daerah yg patah, angulasi diperbolehkan tidak lebih dari 10-15 menyebabkan jarang terjadi kasus lepas sendi, dan bila terjadi patah tulang, patahan tulangnya masih dalam pembungkus tulangnya sehingga penyambungannya akan kembali ke bentuk semula, walaupun bentuk patahannya tumpang tindih iatau side by side, sepanjang memenuhi syarat acceptabilitas derajat.
bahwa : tulang yang patah harus tidak ada rotasi pada daerah yg patah, angulasi diperbolehkan tidak lebih dari 10-15 menyebabkan jarang terjadi kasus lepas sendi, dan bila terjadi patah tulang, patahan tulangnya masih dalam pembungkus tulangnya sehingga penyambungannya akan kembali ke bentuk semula, walaupun bentuk patahannya tumpang tindih iatau side by side, sepanjang memenuhi syarat acceptabilitas derajat.
Konsekuensinya
adalah bila terjadi patah yang tdk mengenai lempeng pertumbuhan relatif aman
sepanjang memenuhi kriteria acceptabilitas, akan menyambung dengan baik dan
benar walaupun tidak di operasi, sebaliknya bila patahannya
mengenai lempeng
pertumbuhan penanganannya harus hati2, dan kadang harus di operasi yang
bertujuan agar kemudian hari tulang menyambung dengan benar tidak ada gangguan
pertumbuhan. Apalagi bila patahnya pada lempeng pertumbuhan sebaiknya berobat
ke dokter, jgn dibawa ke tempat lain, krn dipastikan kalau menyambung tulangnya
dengan gangguan pertumbuhan kemudian hari, spt siku jd bengkok, tak bisa
ditekuk, dll.
Pada kasus patah
tulang anak2 kita lakukan pemeriksaan foto rontgen sedikit berbeda dengan orang
dewasa , pada anak hrs dilakukan pengambilan foto pada dua sisi, baik sisi yg
patah maupun sisi yg normal, krn apa ???, pada ank ada lempeng petumbuhan ,
yang pada foto rontgen tampak seperti garis patah.Umumnya patah tulang
pada anak2 bisa dilakukan tanpa operasi, asal syarat acceptabilitas terpenuhi,
jika tidak sebaiknya operasi yg bertujuan agar arah pertumbuhan tulang kembali
seperti semula.
Proses penyambungan
patah tulang pada anak2 lebih baik dari orang dewasa karena lapisan pembungkus
tulang masih tebal, perdarahan lbh baik,daya remodelling baik( yang tdk
dimiliki pada proses penyambungan tulang pada orang dewasa), hal inilah yang
membuat anak2 lbh mudah menyambung dan hasilnya baik siapapun yang
menanganinya.Pada
tulisan ini kami
tampilkan foto seorang anak yang mengalami ptah tulang lengan bawah yg
kebetulan tdk mau operasi, dan kebetulan posisinya baik, jadi kami lakukan
tindakan pemasangan gips , dari gambaran foto terlihat perjalanan proses
penyambungan tulangnya dari saat kondisi patah awal.
Setelah pasang gips, foto kontrol 1 bulan, 2 bulan 3 bulan,
tampak terlihat proes penyambungan tulang yg baik, pada gambar ini ditampilkan
fase remodelling yg baik, dimana tulang yg patah posisinya kembali lurus,
walaupun pada kondisi awal terjadi overlap posisi, tapi pada foto terakhir
terlihat tulang sdh lurus kembali.Jadi siapa yang HEBAT bikin nyambung tulang
anak2 jd baik lg , DOKTER KAH ? atau DUKUN PATAH KAH ?? yang
pasti SANG PENCIPTA yang menciptakan semua proses ini.