Jumat, 05 Juni 2009

SBY Pilih Ekonomi Jalan Tengah

JAKARTA - Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono lagi-lagi membantah telah dan akan menjalankan ekonomi kapitalistik. Dia memilih ekonomi jalan tengah.

"Bukan ekonomi yang menyerahkan segalanya kepada pasar, atau yang disebut kapitalisme yang fundamental, ataupun turunannya yang disebut neoliberalisme atau neolib. Bukan itu pilihan kita. Saya juga tidak memilih ekonomi komando yang semua dijalankan negara, yang dulu disebut ekonomi komunis," kata SBY saat berkampanye di arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Kamis (4/6/2009).

Sepanjang kampanye itu, puluhan ribu pendukung pasangan SBY-Boediono berkali-kali meneriakkan kata "lanjutkan".

Menurut SBY, kebijakan ekonomi jalan tengah adalah yang membawa manfaat bagi rakyat Indonesia. Sebaliknya, ideologi dan aliran neolib tidak tepat dianut, karena paham yang didasarkan pada paham kapitalisme itu mengedepankan mekanisme pasar dan membatasi peran pemerintah. Neoliberalisme juga mengannjurkan privatisasi, membatasi subsidi, mendorong liberalisasi perdagangan, dan memberi peran yang luas kepada perusahaan dan lembaga keuangan internasional.

"Kalau ini dianut, masyarakat bisa menjadi korban dan rasa keadilan tidak dapat dicapai. Pilihan kita adalah ekonomi jalan tengah, atau ekonomi terbuka berkeadilan sosial," tegasnya.

Pilihan tersebut tidaklah datang dari langit, kata dia, melainkan telah dijalankan dewasa ini melalui strategi pembangunan yang pro-pertumbuhan, pro-lapangan kerja, dan pro-kelompok miskin.

"Juga melalui politik dan desain APBN yang tidak hanya berorientasi pada stimulasi pertumbuhan, tapi juga pada jaring pengaman sosial. Juga melalui program-program pro-rakyat yang telah dan akan terus kita jalankan," papar dia.

Dia menyebutkan sejumlah program, seperti bantuan langsung tunai, beras untuk rakyat miskin, pendidikan gratis bagi yang miskin, berobat gratis bagi yang kurang mampu, bantuan sosial dan bantuan penyandang cacat, serta kelompok lanjut usia. Selain itu juga bantuan bagi rakyat yang mengalami bencana, PNPM Mandiri, dan skim kredit usaha rakyat.

"Ini bukan janji, tetapi bukti. Ini bukan wacana, tetapi nyata. Apa yang pemerintah jalankan selama ini tidak lain adalah ekonomi yang berpihak kepada rakyat, atau yang sering disebut ekonomi rakyat atau ekonomi kerakyatan," tutur dia.

SBY juga menegaskan pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan pemerataan bagi seluruh rakyat.


Dikutip dari http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/06/04/277/226264/sby-pilih-ekonomi-jalan-tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar