Senin, 23 April 2012

Kinerja Organisasi


Pada suatu individu, kelompok, maupun organisasi diperlukan sutau penilaian untuk mengetahui tujuan akhir yang ingin dicapainya atau sering disebut dengan kinerja. Penilaian kinerja ini sangat penting dilakukan karena hal ini dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai misinya. Selain itu, kinerja dapat digunakan untuk mengukur tingkat prestasi atau kebijakan individu maupun kelompok individu.
            Menurut Keban (2004) kinerja merupakan terjemahan dari performance yang sering diartikan sebagai “penampilan”, “unjuk rasa” atau “prestasi”. Hal ini juga sependapat dengan yang dikatakan Mangkunegara (2008 : 67) bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yakni prestasi kerja atau prestasi yang ingin dicapai.
            Dari pendapat di atas maka pengertian kinerja merupakan terjemahan dari performance yang sering diartikan sebagai penampilan, unjuk rasa, atau prestasi. Para ahli mengemukakan beberapa definisi tentang konsep kinerja. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006 :25). Selain itu kinerja adalah seperangkat keluaran (outcome) yang dihasilkan oleh pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu (Tangkilisan, 2003 : 109).
            Berbagai pengertian yang telah dikemukakan bahwa kinerja merupakan konsep yang digunakan oleh suatu organisasi untuk menilai seberapa besar hasil yang telah dicapai dan proses pelaksanaan pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi. Berbeda dengan beberapa pengertian di atas, menurut The Scibner Bantam English Dictionary terbitan Amerika Serikat dan Canada tahun 1979 (dalam Widodo, 2005 : 77-78) kinerja diartikan sebagai berikut :
1.         To do or carry out; execute.
2.         To discharge or fulfill; as a vow.
3.         To potray, as a character in a play.
4.         To render by the voice or a musical instrument.
5.         To execute or complete an undertaking.
6.         To act a part in a play.
7.         To perform music.
8.         To do what is expectedof a person in machine.

            Terkait dengan kinerja pada suatu organisasi tentunya dari beberapa pengertian di atas kinerja berarti melakukan, melaksanakan, menjalankan tugas atau kewajiban yang telah menjadi tanggung jawab setiap anggota organisasi. Lebih jelas lagi kinerja organisasi dijelaskan dalam Encyclopedia of Public Administration and Public Policy tahun 2003 yaitu :

          “Kinerja menggambarkan sampai seberapa jauh organisasi tersebut mencapai hasil ketika dibandingkan dengan kinerjanya terdahulu (previous performance) dibandingkan dengan organisasi lain (brenchmarking) dan sampai seberapa jauh pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan.” (dalam Keban, 2004 : 193)

            Menurut Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (dalam Pasolong, 2007 : 175) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Sedangkan menurut Prawirosentono (dalam Pasolong, 2007: 176 berpendapat bahwa :

          “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau kelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.”

            Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa konsep kinerja adalah gambaran mengenai pencapaian oleh pegawai atau kelompok dalam suatu organisasi dalam pelaksanaan kegiatan, program, kebijaksanaan guna mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
            Menurut Reitz dalam Prastowo (1999 : 20) yang menyatakan suatu organisasi adalah unit sosial yang dibentuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan. Pengertian sebuah organisasi bergantung dari sudut pandang yang digunakan untuk melihat hal tersebut. Dua pendekatan dalam  memahami pengertian organisasi yang umumnya yaitu pandangan obyektif dan subyektif.
1.   Pandangan obyektif mengatakan bahwa sebuah organisasi adalah sesuatu yang bersifat fisik dan konkrit, dan merupakan sebuah struktur.
2.   Pandangan subyektif memandang organisasi sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan orang-orang dari tindakan-tindakan, interaksi dan transaksi yang melibatkan orang-orang. (Paca dan Faules, 2000 :11).

             Pada dasarnya, organisasi pun mempunyai berbagai macam defenisi karena banyak para ahli yang memberikan konsep tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mooney (dalam Wursanto, 2005 : 52), menyatakan bahwa “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama). Mahsun (2006 : 1) memberikan konsep organisasi sebagai berikut :
           “Organisasi sering dipahami sebagai kelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan bersama. Kumpulan pedagang, kumpulan mahasiswa, kumpulan pegawai, kumpulan pengusaha, bahkan kumpulan para pengangguran pun merupakan suatu organisasi jika mereka mempunyai tujuan dan sasaran tertentu yang hendak dicapai.”
                        
                  Sedangkan menurut Hodges (dalam Sutarto, 1993 : 27) mengemukakan bahwa :
              “Organization was defined as the procces of building, for any enterprise, a structure that will provide for the separation of activities to be performed and for the arrangement of the activities in a framework which indicated their hierarchical importance and fungsional associations.”
             
            Sesuai dengan beberapa pendapat di atas mengenai organisasi, maka dapat dikatakan bahwa konsep organisasi publik adalah sekumpulan individu atau kelompok dalam organisasi yang bekerja secara bersama-sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat (publik) berupa barang dan jasa.
           Pada suatu individu, kelompok maupun organisasi diperlukan suatu penilaian untuk mengetahui tujuan akhir yang ingin dicapainya atau sering disebut dengan kinerja. Penilaian kinerja ini sangat penting dilakukan karena hal ini dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk organisasi pelayanan publik, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi  harapan dan memuaskan pengguna jasa. Namun sayangnya, penialaian kinerja birokrasi publik masih amat jarang dilakukan. Berbeda dengan organisasi bisnis yang kinerjanya dengan mudah bisa dilihat dari profitabilitas, yang diantaranya tercermin dari dari indeks harga saham di bursa, birokrasi publik tidak memiliki tolak ukur yang jelas dan tidak mudah diperoleh informasinya oleh publik. Selain itu, kinerja dapat digunakan untuk mengukur tingkat prestasi atau keberhasilan individu maupun kelompok individu.
            Menurut Keban (2004 : 183) pencapaian hasil (kinerja) dapat dinilai menurut pelaku yaitu:
1.   Kinerja individu yang menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi.
2.   Kinerja kelompok, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang elah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi.
3.   Kinerja organisasi, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh satu kelompok telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi dan misi institusi.
4.   Kinerja program, yaitu berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatan-kegiatan dalam program yang telah dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan dari program tersebut.

            Klasifikasi kinerja yang disampaikan di atas membawa suatu implikasi bahwa konsep tentang kinerja seharusnya diartikan secara luas baik dalam tataran organisasi, dalam proses dan dalam tingkatan individu. Dimana ketiganya sama-sama penting dan saling terkait dalam menentukan tujuan organisasi.
             Pengukuran kinerja sering digunakan terhadap suatu organisasi sektor publik karena yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sektor publik seringkali dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum (Mahsun, 2006 : 7). Jadi seringkali masyarakat mempertanyakan kinerja dari suatu instansi pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan publik.  
                  Pengertian kinerja organisasi menurut Swanson (dalam Keban, 2004 : 193) adalah :
“Kinerja organisasi mempertanyakan apakah tujuan atau misi suatu organisasi telah sesuai dengan kenyataan kondisi atau faktor ekonomi, politik, dan budaya yang ada; apakah struktur dan kebijakannya mendukung kinerja yang diinginkan; apakah memiliki kepemimpinan, modal dan infrastuktur dalam mencapai misinya; apakah kebijakan, budaya dan sistem insentifnya mendukung pencapaian kinerja yang diinginkan; dan apakah organisasi tersebut menciptakan dan memelihara kebijakan-kebijakan seleksi dan pelatihan, dan sumber dayanya.”

             Untuk mengetahui tindak lanjut dari konsep kinerja organisasi publik, terlebih dahulu diperlukan pengukuran untuk menentukan kinerjanya. Menurut Robertson (dalam Mahsun, 2006 : 25) memberikan konsep pengukuran kinerja adalah :
“Suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggaan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.”

          Seperti yang dikemukakan oleh Ruky (dalam Tangkilisan, 2005 :176) bahwa:
“Penilaian terhadap kinerja organisasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil yang sebenarnya diperoleh dengan yang direncanakan. Sasaran yang ingin dicapai organisasi diteliti, mana yang telah dicapai sepenuhnya (100%), mana yang di atas standar (target), dan mana yang dibawah target atau tidak tercapai sepenuhnya.”

           Pendapat lain dikemukakan oleh Wibawa dan Atmosudirjo (dalam Pasolong, 2007 : 176) bahwa :
                “Kinerja organisasi adalah sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha yang sistemik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus untuk mencapai kebutuhannya secara efektif.”
       
            Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa kinerja organisasi adalah kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada organisasi dengan sebaik-baiknya guna mencapai sasaran yang telah disepakati. Jadi disini bukan hanya menitikberatkan pada pencapaian tujuan belaka melainkan juga pada proses mengelola sub-sub tujuan dan hasil evaluasinya, kondisi intern organisasi pengaruh lingkungan luar dan tenaga kerja atau pihak-pihak yang terlibat.
            Kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai hasil kerja organisasi dalam mencapai tujuannya yang tentu saja akan dipengeruhi oleh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa fisik seperti sumber daya manusia maupun nonfisik seperti peraturan, informasi, dan kebijakan, maka untuk lebih memahami mengenai faktor-faktor yang mampu mempengaruhi sebuah kinerja organisasi. Konsep kinerja organisasi juga menggambarkan bahwa setiap organisasi publik memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat dilakukan pengukuran kinerjanya dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada untuk melihat apakah organisasi tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan untuk mengetahui tujuannya sudah tercapai atau belum.

35 komentar:

  1. Yeremias T. Keban - 2004 - Enam dimensi strategis administrasi publik: konsep, teori dan isu - Penerbit Gava Media - 234 halaman
    ISBN: 9793469226, 9789793469225

    BalasHapus
  2. Terima kasih referensinya....sangat membantu...izin copas Pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik, sila copas sesuai kebutuhan, semoga dapat membantu.

      Hapus
  3. Balasan
    1. Semoga membantu dan bermanfaat bagi om Adi Chandra Febrianto. Terima kasih sudah berkkunjung.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Terima kasih kembali sudah berkunjung, semoga bermanfaat.

      Hapus
  5. Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung, sila kan di salin sesuai keperluannya dan gunakan kaidah penulisan sesuai aturan yang benar, semoga bermanfaat.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung, sila kan saudari salin sesuai keperluan saudari dan gunakan kaidah penulisan yang benar dalam penggunaannya, semoga bermanfaat.

      Hapus
  7. Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat, sila kan bisa langsung di copy namun bila tidak bisa mohon maaf untuk copy sudah banyak mulai di larang sepertinya, jadi bila berkenan bisa saya kirim via email saja.

      Hapus
  8. Terima kasih gan. Smoga artikel ny bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semoga membantu dan bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung pada tulisan ini.

      Hapus
  9. terima kasih artikelnya sangat bagus dan sangat membantu

    BalasHapus
  10. terima kasih pak utk artikelnya. ijin utk copy beberapa bagian pak.

    BalasHapus
  11. sangat bermanfaat...dan semoga bisa melengkapi dengan artikel yang lainnya,mks

    BalasHapus
  12. izin copy pak ,materinya sangat bagus untuk dijadikan sumber penulisan selanjutnya. terima kasih

    BalasHapus
  13. Assalamuallaikum kak iin copas buat tugas kak:)

    BalasHapus
  14. Assalamualaikum kak iin copas buat tugas kak:)

    BalasHapus
  15. selamat malam ijin copas buat refrensi tugas terima kasih

    BalasHapus
  16. izin copas untuk referensi tugas ya admin. terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
  17. izin kopas untu tugas kuliah

    BalasHapus
  18. materinya sangat jelas dan bermanfaat. minta izin menyalin untuk tugas. terima kasih

    BalasHapus
  19. mohon maaf izin mengcopy kak, untuk referensi tugas🙏

    BalasHapus
  20. terimakasih.. sangat membantu, mohon ijin copy beberapa sebai bahan referensi,

    BalasHapus