Friday, October 30, 2009

3 Strategi Menko Kesra Turunkan Angka Kemiskinan

Kemiskinan masih menjadi salah satu persoalan utama di Indonesia. Untuk mengatasinya, Menko Kesra Agung Laksono akan menerapkan 3 langkah utama.

"Banyak masalah kesehatan, tapi intinya kita fokus bagaimana soal penanggulangan terhadap kemiskinan, karena itu yang diharapkan publik agar angka kemiskinan dapat diturunkan," kata Agung sebelum acara National Summit di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (30/10/2009).

Tiga langkah yang akan diambil Agung itu adalah pemberian bantuan kepada golongan sangat miskin, adanya pembelajaran untuk kerja mandiri untuk masyarakat dan infrastruktur, dan kredit usaha rakyat (KUR).

"Kalau ketiga ini sudah dapat dikooordinasikan dengan mantap dan sudah dijalankan oleh institusi masing-masing, Menko Kesra hanya akan mendorong agar koordinasi dapat berjalan optimal," kata Agung.

Selain itu, lanjut Agung, penciptaan lapangan kerja juga akan menjadi fokus perhatian. Dengan adanya lapangan kerja, kemiskinan akan dapat dikurangi. "Pengangguran berbanding lurus dengan kemiskinan," kata mantan Ketua DPR ini.

Mengenai National Summit sendiri, Agung percaya acara ini penting untuk diselenggarakan meski ada yang beranggapan acara itu sekadar sebagai wahana koordinasi tanpa implementasi. "Koordinasi penting, sebab tanpa koordinasi itu bisa melemahkan implementasi. Itu bisa merugikan, dan kinerja tidak akan optimal," kata Agung.

Dengan koordinasi di National Summit ini, Agung percaya program kerja pemerintah akan jadi lebih baik. Sebab pemerintah melibatkan berbagai kalangan masyarakat serupa Kadin, ormas-ormas, dan lain-lain.

"Ini langkah baik walaupun saya akui memang masih ada kekurangan," tutup Agung.

Seminar Internasional

Dalam rangka memperingati Tri Windu FISIP diselenggarakan Seminar Internasional pada:

* Hari/tanggal: Sabtu, 14 November 2009
* Waktu: Pukul 08.00 s.d 17.00 wib
* Tempat: Rektorat Unsoed lt 3 dan Kampus FISIP
* Pembicara: (1) Hisamatsu Mitate (Japan), (2) HM. Solatun (Malaysia), (3) Kate Collier (Australia), (4) Yayha Muhaimin (Indonesia)

Saturday, October 10, 2009

PENGGUNAAN TELEPON SELULER / HANDPHONE DALAM MENDUKUNG KINERJA KEPEMIMPINAN ORGANISASI

PENDAHULUAN

a.Latar Belakang Masalah
Dunia informasi saat ini seakan tak bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Teknologi informasi tidak hanya dapat diterapkan pada semua sektor ekonomi dan dunia (juga terjadi pada tekhnologi yang lain), tetapi dapat mempengaruhi setiap fungsi dalam organisasi. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun adalah proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola komunikasi dalam organisasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Dalam organisasi sangat diperlukan baik komunikasi intern maupun ekstern. Kedua komunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran, kemudahan, dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas. Komunikasi di antara orang-orang atau kelompok-kelompok dapat terjadi melalui berbagai variasi cara yang luas seperti melalui telepon seluler atau handphone. Teknologi ini digunakan oleh orang-orang untuk berkomunikasi satu dengan lainnya di manapun dan kapanpun, di dalam maupun di luar organisasi. Tentunya dengan adanya tekhnologi ini akan memudahkan orang untuk menjalin komunikasi serta menyampaikan informasi dengan cepat kepada anggota yang lainnya dalam suatu organisasi.
Namun, untuk dapat menjalin komunikasi dan menyampaikan informasi dalam organisasi terdapat berbagai hambatan, diantaranya ialah persoalan jarak, bila seorang Manajer atau anggota organisasi ingin menginformasikan atau mengkoordinasikan sesuatu hal yang penting kepada anggota organisasi lainnya yang harus disegerakan namun keduanya memiliki keterbatasan waktu, berada di tempat yang berbeda atau jarak yang cukup jauh dan/ atau informasi tersebut bersifat rahasia yang harus langsung diterima oleh penerimanya dari pemberi informasi tanpa perantara orang lain lagi. Contohnya saja, bila seorang Manajer tidak berkenan hadir dalam suatu acara karena sedang mengikuti kegiatan di luar kota yang mendadak, Manajer tersebut dapat melakukan pelimpahan wewenang kepada Wakil/ bawahannya untuk menggantikan sekaligus mewakili dirinya dalam acara yang tidak bisa Manajer hadiri tersebut, dalam hal ini Manajer melakukan penunjukan secara langsung kepada Wakil/ bawahannya melalui suatu komunikasi langsung sebab jelas tidak memungkinkan bila Manajer tersebut harus bertemu terlebih dahulu dengan Wakil/ bawahannya untuk memberikan instruksi tersebut. Dengan kondisi waktu yang terbatas dan dibatasi oleh jarak yang jauh serta dibutuhkan penyampaian informasi langsung, maka dibutuhkanlah alat komunikasi untuk mengatasi hal tersebut. Di sinilah peran dan manfaat daripada alat komunikasi telepon seluler atau handphone dibutuhkan.
Penggunaan handphone dalam organisasi sangat diperlukan terutama untuk menjalin komunikasi antar sesama. Selain itu, juga dapat digunakan untuk mengirim pesan dengan cepat. Di kalangan tertentu, terutama mereka yang memiliki aktivitas dengan mobilitas yang tinggi, handphone dianggap mutlak diperlukan. Dengan adanya handphone, orang dengan aktivitas seperti ini menjadi lebih mudah dihubungi. Saat ini handphone bukanlah suatu hal yang dianggap mewah atau langka lagi. Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Dari kalangan bawah sampai kalangan atas sudah menggunakan handphone.

b.Perumusan Masalah
Bagaimana pengaruh penggunaan telepon seluler atau handphone terhadap pola kepemimpinan organisasi pemerintah ?




PEMBAHASAN

A.Pengertian Handphone
Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa kemana-mana (portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ). Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, salah satu diantaranya dalam organisasi pemerintahan. Disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur Handphone juga diberikan sebagai penunjang dan penarik minat serta merupakan bentuk atas majunya teknologi.
Banyak fungsi yang bisa kita lakukan dengan mempunyai Handphone diantaranya digunakan untuk menyimpan informasi, membuat daftar pekerjaan atau perencanaan pekerjaan, mencatat appointment (janji pertemuan) dan dapat disertakan Reminder (pengingat waktu), kalkulator untuk perhitungan dasar sederhana, mengirim dan menerima email, mencari informasi dan browse dari internet, integrasi ke peralatan lain seperti PDA, Mp3 player, dan GPS. Selain fungsi teknis sebagai alat komunikasi, ternyata ada juga fungsi lain yakni fungsi sosial - atau katakanlah fungsi sekunder yang memotivasi orang untuk memilikinya, antara lain:
Kebutuhan
Di kalangan tertentu, terutama mereka yang memiliki aktivitas dengan mobilitas yang tinggi, handphone dianggap mutlak diperlukan. Dengan adanya handphone, orang dengan aktivitas seperti ini menjadi lebih mudah dihubungi.
Lifestyle
Saat ini, handphone seolah-olah sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Rasanya ada yang kurang jika kita belum memilikinya, meski sesungguhnya kita tidak terlalu membutuhkannya karena masih bisa dihubungi melalui telepon rumah dan telepon kantor yang tersedia.
Prestise
Diakui atau tidak, di sebagian kalangan, ada semacam kebanggaan karena memiliki handphone. Apalagi jika mampu membeli handphone keluaran terbaru yang memiliki fitur update. Hal ini dianggap bisa menaikkan gengsi atau prestise bagi pemiliknya.

Ada pun manfaat yang kita terima adalah sebagai berikut:
Segi Komunikasi
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia memilih berkomunikasi lewat tulisan yang dikirimkan lewat pos dan di era milinium ini, manusia pun memilih berkomunikasi lewat handphone karena cara ini dinilai lebih praktis, cepat, dan memberikan kemudahan tersendiri bila dibandingkan dengan alat-alat komunikasi yang telah ada sebelumnya. Dengan adanya Handphone komunikasi yang terjalin semakin lancar. Kita bisa tepat dan cepat berkomunikasi tanpa harus memperhitungkan jarak dan tempat kita tinggal. Kita bisa berkomunikasi tanpa terikat tempat tertentu sebab melalui komunikasi yang dilakukan via Handphone akan lebih praktis dan efisien baik dari segi pemakaian atau pun dari segi kenyamanan saat alat komunikasi tersebut dibawa.
Segi sosial
Kita bisa memperbanyak teman lewat Handphone dengan cepat dan mudah, seperti layaknya layanan jejaring sosial yang ada di internet. Kita bisa berbagi kabar dengan teman dan kerabat kita yang berada di dalam negeri maupun di luar negri tanpa harus menunggu waktu terlalu lama. Dengan adanya Handphone, kita tidak perlu lama-lama mengirimkan suatu kabar atau informasi, kalau ada yang cepat buat apa kita memilih cara yang lama untuk berbagi. Dengan adanya Handphone, sekarang ini penggunaan jasa pengiriman pos yang dinilai masih sangat lamban dalam mengirimkan kabar atau informasi dibandingkan daripada Handphone mulai berkurang dan ditinggalkan.
( TAMBAHIN DUNK MANFAATNYA YG LAIN MASA CUMA SEGINI DOANK, COBA ADD DARI SEGI2 YG LAIN )

B.Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan memimpin. Mulyasa (2003 : 51) mengartikan kepemimpinan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang lain yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan. Sumber dari pengaruh ini bisa saja formal seperti pengaruh yang diberikan oleh kedudukan manajerial tingkat tertentu dalam organisasi atau perusahaan. Karena posisi manajemen biasanya disertai kewenangan tertentu yang secara resmi diberikan organisasi, seseorang yang menjalankan peran kepemimpinan tersebut hanya sebatas posisi yang dipegangnya dalam organisasi tersebut. Tetapi, harus diingat bahwa tidak semua manajer adalah pemimpin. Jadi organisasi yang memberikan para manajernya berbagai hak-hak formal tertentu tidak menjamin mereka akan dapat memimpin secara aktif. Malah kita sering menemukan kepemimpinan tanpa sanksi yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang lain di luar struktur formal organisasi, yang tidak kalah pentingnya atau bahkan lebih penting dari pengaruh formal tersebut.
Kepemimpinan sebagai proses yang sangat penting dalam setiap organisasi karena kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya sebuah organisasi. Kepemimpinan dapat terjadi setiap saat dan di manapun asalkan seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Dengan demikian kepemimpinan bisa saja terjadi karena berusaha mencapai tujuan seseorang atau tujuan kelompok dan itu bisa sama atau tidak selaras dengan tujuan organnisasi.
Dalam arti yang luas kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu. Melainkan kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu bagi organisasi.
Sebagai salah satu penentu kesuksesan atas tercapainya suatu tujuan organisasi, kepemimpinan jelas sangat dibutuhkan, walaupun bukan berdampak langsung. Bila diamati secara seksama, kepemimpinan dibutuhkan untuk membantu manajemen dalam mengelola organisasi, terutama karena dalam organisasi terdapat anggota yang terkadang jumlahnya tidak sedikit. Namun, hal yang dapat menetukan atas kesuksesan suatu organisasi secara langsung adalah kinerja yang ada, karena dengan kinerja tersebut dapat diukur sejauhmana dan seberapa besar pengaruh atau dukungan dari unsur-unsur yang ada dalam organisasi.
Tentu dengan di dasari hal tersebut, dapat ditarik suatu hubungan bahwa kepemimpinan yang ada dalam organisasi membawa suatu dampak bagi kinerja organisasi, terutama dalam organisasi pemerintah yang memang sangat menekankan sekali dan masih memegang peranan penting adalah kepemimpinan. Juga, kepemimpinan yang ada haruslah memiliki suatu komunikasi yang baik, sebab dalam suatu kepemimpinan bila tidak terdapat komunikasi yang baik dan efektif, akan menimbulkan kesalahpahaman dan koordinasi yang buruk diantara para anggota organisasi sehingga kinerja yang ada atau yang dilakukan oleh anggota menurun yang pada akhirnya menghambat pencapaian tujuan organisasi.
( TOLONG DITAMBAH MENGENAI ARTI PENTINGNYA KOMUNIKASI DAN SARANA KOMUNIKASI BAGI/ THD KEPEMIMPINAN ORGANISASI )

C.Pengaruh Penggunaan Handphone terhadap kepemimpinan pada organisasi
Suatu organisasi selalu mengharapkan terjadinya komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab dari para personel yang ada didalamnya. Dengan adanya handphone dapat mendukung penyampaian komunikasi menjadi lebih cepat kepada anggota di dalam organisasi, dapat mengetahui kegiatan apa yang sedang dikerjakan oleh antar pegawai, mudah berkomunikasi jarak jauh serta koordinasi yang dilakukan jauh lebih efisien dari segi waktu. Sehingga untuk berkomunikasi dengan orang lain tidak harus selalu bertemu. Hal ini jelas berpengaruh pada kepemimpinan organisasi. Dengan berkomunikasi lewat handphone kepemimpinan tetap dapat dikoordinasikan dengan baik. Komunikasi diperlukan untuk mencapai efektifitas dalam suatu proses pelaksanaan kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya.
Komunikasi merupakan sarana yang diperlukan untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan bawahan ketujuan dan sasaran organisasi. Selain itu komunikasi lewat handphone juga sebagai sarana untuk menyatukan arah dan pandangan serta pikiran antara pimpinan dan bawahan. Dengan adanya komunikasi bawahan dapat memperoleh informasi dan petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan dan kesalahpahaman.
Selain komunikasi, kepemimpinan juga sangat diperlukan dalam organisasi. Dengan kepemimpinan yang baik maka suatu organisasi dapat mencapai tujuan dengan baik, karena pemimpin merupakan motor penggerak bagi roda kegiatan administrasi suatu organisasi. Kepemimpinan akan membawa kearah mana suatu organisasi akan dibawa guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan akan berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan suatu organisasi.
Komunikasi yang terjalin adalah komunikasi ke bawah atau disebut juga vertikal dimana komunikasi yang bergerak dari pimpinan ke bawahan atau dari satu tingkatan organisasi ke sebuah tingkatan yang lebih rendah. Struktur-struktur kelas organisasi ini biasanya menspesifikasi rantai komando untuk berkomunikasi ke bawah. Dalam hal ini pimpinan memberikan informasi secara cepat kepada bawahannya dengan menggunakan handphone. Ini dilakukan seiring dengan kemajuan tekhnologi sekarang sehinnga memudahkan para pimpinan dan bawahannya untuk melakukan komunikasi dimanapun dan kapanpun.
PENUTUP


Kesimpulan
( BERISIKAN GAMBARAN UMUM ATAS PENGARUH HP THD KINERJA ORGANISASI KHUSUNYA POLA KPEMIMPINAN YG ADA )


Saran
( BILA ADA SARAN DLM MEMAKSIMALKAN PENGGUNAAN HP YG EFEKTIF UTK MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PEMERINTAH )

DAFTAR PUSTAKA


Muchlas, Makmuri. 2005, Perilaku Organisasi, Cetakan ke-1, Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Thoha, Miftah. 2008, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Fitriyulianti. 2008, ” Pengaruh Handphone terhadap Individu dan Lingkungan Sosial ”, www.google.com, diakses pada Senin, 5 Oktober 2009.

PENGGUNAAN TELEPON SELULER / HANDPHONE DALAM MENDUKUNG KINERJA KEPEMIMPINAN ORGANISASI

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH
PERILAKU ORGANISASI

PENGGUNAAN TELEPON SELULER / HANDPHONE DALAM
MENDUKUNG KINERJA KEPEMIMPINAN ORGANISASI











Disusun oleh:
DIKY ANDRIYANI
F1B007091


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PURWOKERTO
2009
PENDAHULUAN

a.Latar Belakang Masalah
Dunia informasi saat ini seakan tak bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Teknologi informasi tidak hanya dapat diterapkan pada semua sektor ekonomi dan dunia (juga terjadi pada tekhnologi yang lain), tetapi dapat mempengaruhi setiap fungsi dalam organisasi. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun adalah proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola komunikasi dalam organisasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Dalam organisasi sangat diperlukan baik komunikasi intern maupun ekstern. Kedua komunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran, kemudahan, dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas. Komunikasi di antara orang-orang atau kelompok-kelompok dapat terjadi melalui berbagai variasi cara yang luas seperti melalui telepon seluler atau handphone. Teknologi ini digunakan oleh orang-orang untuk berkomunikasi satu dengan lainnya di manapun dan kapanpun, di dalam maupun di luar organisasi. Tentunya dengan adanya tekhnologi ini akan memudahkan orang untuk menjalin komunikasi serta menyampaikan informasi dengan cepat kepada anggota yang lainnya dalam suatu organisasi.
Namun, untuk dapat menjalin komunikasi dan menyampaikan informasi dalam organisasi terdapat berbagai hambatan, diantaranya ialah persoalan jarak, bila seorang Manajer atau anggota organisasi ingin menginformasikan atau mengkoordinasikan sesuatu hal yang penting kepada anggota organisasi lainnya yang harus disegerakan namun keduanya memiliki keterbatasan waktu, berada di tempat yang berbeda atau jarak yang cukup jauh dan/ atau informasi tersebut bersifat rahasia yang harus langsung diterima oleh penerimanya dari pemberi informasi tanpa perantara orang lain lagi. Contohnya saja, bila seorang Manajer tidak berkenan hadir dalam suatu acara karena sedang mengikuti kegiatan di luar kota yang mendadak, Manajer tersebut dapat melakukan pelimpahan wewenang kepada Wakil/ bawahannya untuk menggantikan sekaligus mewakili dirinya dalam acara yang tidak bisa Manajer hadiri tersebut, dalam hal ini Manajer melakukan penunjukan secara langsung kepada Wakil/ bawahannya melalui suatu komunikasi langsung sebab jelas tidak memungkinkan bila Manajer tersebut harus bertemu terlebih dahulu dengan Wakil/ bawahannya untuk memberikan instruksi tersebut. Dengan kondisi waktu yang terbatas dan dibatasi oleh jarak yang jauh serta dibutuhkan penyampaian informasi langsung, maka dibutuhkanlah alat komunikasi untuk mengatasi hal tersebut. Di sinilah peran dan manfaat daripada alat komunikasi telepon seluler atau handphone dibutuhkan.
Penggunaan handphone dalam organisasi sangat diperlukan terutama untuk menjalin komunikasi antar sesama. Selain itu, juga dapat digunakan untuk mengirim pesan dengan cepat. Di kalangan tertentu, terutama mereka yang memiliki aktivitas dengan mobilitas yang tinggi, handphone dianggap mutlak diperlukan. Dengan adanya handphone, orang dengan aktivitas seperti ini menjadi lebih mudah dihubungi. Saat ini handphone bukanlah suatu hal yang dianggap mewah atau langka lagi. Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Dari kalangan bawah sampai kalangan atas sudah menggunakan handphone.

b.Perumusan Masalah
Bagaimana pengaruh penggunaan telepon seluler atau handphone terhadap pola kepemimpinan organisasi pemerintah ?




PEMBAHASAN

A.Pengertian Handphone
Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa kemana-mana (portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ). Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, salah satu diantaranya dalam organisasi pemerintahan. Disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur Handphone juga diberikan sebagai penunjang dan penarik minat serta merupakan bentuk atas majunya teknologi.
Banyak fungsi yang bisa kita lakukan dengan mempunyai Handphone diantaranya digunakan untuk menyimpan informasi, membuat daftar pekerjaan atau perencanaan pekerjaan, mencatat appointment (janji pertemuan) dan dapat disertakan Reminder (pengingat waktu), kalkulator untuk perhitungan dasar sederhana, mengirim dan menerima email, mencari informasi dan browse dari internet, integrasi ke peralatan lain seperti PDA, Mp3 player, dan GPS. Selain fungsi teknis sebagai alat komunikasi, ternyata ada juga fungsi lain yakni fungsi sosial - atau katakanlah fungsi sekunder yang memotivasi orang untuk memilikinya, antara lain:
Kebutuhan
Di kalangan tertentu, terutama mereka yang memiliki aktivitas dengan mobilitas yang tinggi, handphone dianggap mutlak diperlukan. Dengan adanya handphone, orang dengan aktivitas seperti ini menjadi lebih mudah dihubungi.
Lifestyle
Saat ini, handphone seolah-olah sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Rasanya ada yang kurang jika kita belum memilikinya, meski sesungguhnya kita tidak terlalu membutuhkannya karena masih bisa dihubungi melalui telepon rumah dan telepon kantor yang tersedia.
Prestise
Diakui atau tidak, di sebagian kalangan, ada semacam kebanggaan karena memiliki handphone. Apalagi jika mampu membeli handphone keluaran terbaru yang memiliki fitur update. Hal ini dianggap bisa menaikkan gengsi atau prestise bagi pemiliknya.

Ada pun manfaat yang kita terima adalah sebagai berikut:
Segi Komunikasi
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia memilih berkomunikasi lewat tulisan yang dikirimkan lewat pos dan di era milinium ini, manusia pun memilih berkomunikasi lewat handphone karena cara ini dinilai lebih praktis, cepat, dan memberikan kemudahan tersendiri bila dibandingkan dengan alat-alat komunikasi yang telah ada sebelumnya. Dengan adanya Handphone komunikasi yang terjalin semakin lancar. Kita bisa tepat dan cepat berkomunikasi tanpa harus memperhitungkan jarak dan tempat kita tinggal. Kita bisa berkomunikasi tanpa terikat tempat tertentu sebab melalui komunikasi yang dilakukan via Handphone akan lebih praktis dan efisien baik dari segi pemakaian atau pun dari segi kenyamanan saat alat komunikasi tersebut dibawa.
Segi sosial
Kita bisa memperbanyak teman lewat Handphone dengan cepat dan mudah, seperti layaknya layanan jejaring sosial yang ada di internet. Kita bisa berbagi kabar dengan teman dan kerabat kita yang berada di dalam negeri maupun di luar negri tanpa harus menunggu waktu terlalu lama. Dengan adanya Handphone, kita tidak perlu lama-lama mengirimkan suatu kabar atau informasi, kalau ada yang cepat buat apa kita memilih cara yang lama untuk berbagi. Dengan adanya Handphone, sekarang ini penggunaan jasa pengiriman pos yang dinilai masih sangat lamban dalam mengirimkan kabar atau informasi dibandingkan daripada Handphone mulai berkurang dan ditinggalkan.
( TAMBAHIN DUNK MANFAATNYA YG LAIN MASA CUMA SEGINI DOANK, COBA ADD DARI SEGI2 YG LAIN )

B.Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan memimpin. Mulyasa (2003 : 51) mengartikan kepemimpinan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang lain yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan. Sumber dari pengaruh ini bisa saja formal seperti pengaruh yang diberikan oleh kedudukan manajerial tingkat tertentu dalam organisasi atau perusahaan. Karena posisi manajemen biasanya disertai kewenangan tertentu yang secara resmi diberikan organisasi, seseorang yang menjalankan peran kepemimpinan tersebut hanya sebatas posisi yang dipegangnya dalam organisasi tersebut. Tetapi, harus diingat bahwa tidak semua manajer adalah pemimpin. Jadi organisasi yang memberikan para manajernya berbagai hak-hak formal tertentu tidak menjamin mereka akan dapat memimpin secara aktif. Malah kita sering menemukan kepemimpinan tanpa sanksi yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang lain di luar struktur formal organisasi, yang tidak kalah pentingnya atau bahkan lebih penting dari pengaruh formal tersebut.
Kepemimpinan sebagai proses yang sangat penting dalam setiap organisasi karena kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya sebuah organisasi. Kepemimpinan dapat terjadi setiap saat dan di manapun asalkan seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Dengan demikian kepemimpinan bisa saja terjadi karena berusaha mencapai tujuan seseorang atau tujuan kelompok dan itu bisa sama atau tidak selaras dengan tujuan organnisasi.
Dalam arti yang luas kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu. Melainkan kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu bagi organisasi.
Sebagai salah satu penentu kesuksesan atas tercapainya suatu tujuan organisasi, kepemimpinan jelas sangat dibutuhkan, walaupun bukan berdampak langsung. Bila diamati secara seksama, kepemimpinan dibutuhkan untuk membantu manajemen dalam mengelola organisasi, terutama karena dalam organisasi terdapat anggota yang terkadang jumlahnya tidak sedikit. Namun, hal yang dapat menetukan atas kesuksesan suatu organisasi secara langsung adalah kinerja yang ada, karena dengan kinerja tersebut dapat diukur sejauhmana dan seberapa besar pengaruh atau dukungan dari unsur-unsur yang ada dalam organisasi.
Tentu dengan di dasari hal tersebut, dapat ditarik suatu hubungan bahwa kepemimpinan yang ada dalam organisasi membawa suatu dampak bagi kinerja organisasi, terutama dalam organisasi pemerintah yang memang sangat menekankan sekali dan masih memegang peranan penting adalah kepemimpinan. Juga, kepemimpinan yang ada haruslah memiliki suatu komunikasi yang baik, sebab dalam suatu kepemimpinan bila tidak terdapat komunikasi yang baik dan efektif, akan menimbulkan kesalahpahaman dan koordinasi yang buruk diantara para anggota organisasi sehingga kinerja yang ada atau yang dilakukan oleh anggota menurun yang pada akhirnya menghambat pencapaian tujuan organisasi.
( TOLONG DITAMBAH MENGENAI ARTI PENTINGNYA KOMUNIKASI DAN SARANA KOMUNIKASI BAGI/ THD KEPEMIMPINAN ORGANISASI )

C.Pengaruh Penggunaan Handphone terhadap kepemimpinan pada organisasi
Suatu organisasi selalu mengharapkan terjadinya komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab dari para personel yang ada didalamnya. Dengan adanya handphone dapat mendukung penyampaian komunikasi menjadi lebih cepat kepada anggota di dalam organisasi, dapat mengetahui kegiatan apa yang sedang dikerjakan oleh antar pegawai, mudah berkomunikasi jarak jauh serta koordinasi yang dilakukan jauh lebih efisien dari segi waktu. Sehingga untuk berkomunikasi dengan orang lain tidak harus selalu bertemu. Hal ini jelas berpengaruh pada kepemimpinan organisasi. Dengan berkomunikasi lewat handphone kepemimpinan tetap dapat dikoordinasikan dengan baik. Komunikasi diperlukan untuk mencapai efektifitas dalam suatu proses pelaksanaan kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya.
Komunikasi merupakan sarana yang diperlukan untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan bawahan ketujuan dan sasaran organisasi. Selain itu komunikasi lewat handphone juga sebagai sarana untuk menyatukan arah dan pandangan serta pikiran antara pimpinan dan bawahan. Dengan adanya komunikasi bawahan dapat memperoleh informasi dan petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan dan kesalahpahaman.
Selain komunikasi, kepemimpinan juga sangat diperlukan dalam organisasi. Dengan kepemimpinan yang baik maka suatu organisasi dapat mencapai tujuan dengan baik, karena pemimpin merupakan motor penggerak bagi roda kegiatan administrasi suatu organisasi. Kepemimpinan akan membawa kearah mana suatu organisasi akan dibawa guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan akan berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan suatu organisasi.
Komunikasi yang terjalin adalah komunikasi ke bawah atau disebut juga vertikal dimana komunikasi yang bergerak dari pimpinan ke bawahan atau dari satu tingkatan organisasi ke sebuah tingkatan yang lebih rendah. Struktur-struktur kelas organisasi ini biasanya menspesifikasi rantai komando untuk berkomunikasi ke bawah. Dalam hal ini pimpinan memberikan informasi secara cepat kepada bawahannya dengan menggunakan handphone. Ini dilakukan seiring dengan kemajuan tekhnologi sekarang sehinnga memudahkan para pimpinan dan bawahannya untuk melakukan komunikasi dimanapun dan kapanpun.
PENUTUP


Kesimpulan
( BERISIKAN GAMBARAN UMUM ATAS PENGARUH HP THD KINERJA ORGANISASI KHUSUNYA POLA KPEMIMPINAN YG ADA )


Saran
( BILA ADA SARAN DLM MEMAKSIMALKAN PENGGUNAAN HP YG EFEKTIF UTK MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PEMERINTAH )

DAFTAR PUSTAKA


Muchlas, Makmuri. 2005, Perilaku Organisasi, Cetakan ke-1, Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Thoha, Miftah. 2008, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Fitriyulianti. 2008, ” Pengaruh Handphone terhadap Individu dan Lingkungan Sosial ”, www.google.com, diakses pada Senin, 5 Oktober 2009.

Wednesday, October 7, 2009

Menebak Arah Rupiah

Oleh : Cyrillus Harinowo Hadiwerdoyo - 5 Oktober 2009, 8:59:02 AM

KOMPAS - Pada bulan Maret tahun 2009 lalu, beberapa pengusaha menanyakan kepada saya mengenai arah nilai tukar rupiah.Apakah rupiah dimungkinkan mencapai sekitar Rp10.000 per dolar Amerika Serikat (AS)?

Pada saat pertanyaan tersebut dilontarkan, nilai tukar rupiah masih bergerak melemah dari sekitar Rp11.000– 12.000 per dolar AS menjadi di atas Rp12.000. Bagi pengusaha, jawaban tersebut akan sangat menentukan apakah perlu mereka melakukan perlindungan nilai dengan menggunakan kontrak nilai tukar ke depan (forward) ataukah mereka biarkan saja risiko nilai tukar tetap terbuka?

Keputusan ini akan sangat menentukan tingkat keuntungan atau kerugian mereka. Pertanyaan semacam itu tentu tidak mudah dijawab karena pergerakan nilai sebuah mata uang selalu dipengaruhi faktor yang bersifat fundamental dan sebagian teknis.Pengaruh yang bersifat fundamental biasanya akan lebih bisa dilihat dalam jangka waktu lebih panjang.

Adapun pergerakan harian lebih banyak dipengaruhi faktor-faktor yang bersifat teknis. Oleh karena itu, jawaban saya terhadap pertanyaan tersebut selalu dilatarbelakangi oleh kedua pengaruh tersebut. Mengingat pertanyaan tersebut bersifat jangka yang lebih panjang, paling tidak sampai akhir tahun, maka saya menjawab bahwa nilai tukar rupiah sangat mungkin untuk menuju ke Rp10.000 kembali.

Jujur saya akui,dalam menjawab tersebut, hati saya kebat-kebit juga, karena jika apa yang saya katakan tidak benar, hal ini akan menyebabkan kerugian bagi pengusaha tersebut dan juga akan mengganggu kredibilitas saya. Oleh karena itu, saya merasa “bersyukur”, pada akhirnya rupiah memang kembali menguat dan bahkan mendekati nilai tukar sebesar Rp10.000.

Minimal pertaruhan nama tersebut tidaklah terlalu merugikan saya. Bahkan kita melihat, nilai rupiah dewasa ini semakin menguat dan mendekati nilai Rp9.600 setiap dolarnya. (Saya menulis artikel ini Kamis, 1 Oktober, pukul 07.00 pagi.Nilai tukar rupiah pada hari penerbitan artikel ini bisa saja sudah menembus Rp9.600 dan berada pada teritori Rp. 9.500 atau bahkan sebaliknya melemah kembali).

Arah Ke Depan

Dengan melihat pergerakan nilai tukar rupiah yang terjadi pada minggu-minggu terakhir ini, bagaimanakah arah rupiah ke depan? Pertanyaan tersebut terlontar juga dalam suatu rapat di sebuah perusahaan baru-baru ini.Jawaban saya pada waktu itu adalah bahwa dari sisi arah, tampaknya rupiah akan menuju titik keseimbangan baru dan sangat mungkin mendekati nilai Rp9.000.

Saya kembali berpikir bahwa dari sisi arah, tampaknya nilai tukar sebesar Rp9.000 tersebut sangat mungkin tercapai (atau bahkan kembali dilampaui).Tetapi mengenai waktunya, itu yang lebih sulit untuk diprediksi karena fluktuasi mata uang selalu berjalan setiap menit bahkan detik.

Oleh karena itu, jawaban saya kembali lagi dilatarbelakangi oleh perkembangan fundamental kedua negara, yaitu Indonesia dan AS. Dalam beberapa bulan terakhir, kita bisa melihat perkembangan ekonomi Indonesia yang berjalan dengan cukup kuat.Indonesia bahkan mampu untuk mencatat pertumbuhan ekonomi yang memadai bersama dua negara besar lainnya,yaitu China dan India, sementara negara-negara besar lain berada dalam keadaan resesi.

Bahkan Brasil dan Rusia,dua negara yang dijagokan banyak pihak memiliki prospek yang cemerlang dan menjadi bagian dari BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) pun mengalami resesi cukup berat. Selain pertumbuhan ekonomi yang tetap positif,keuangan pemerintah juga menunjukkan tandatanda penguatan.

APBN 2008 berada dalam keadaan yang kurang lebih seimbang, sedangkan tahun 2009 ini pun keuangan pemerintah juga terus menunjukkan daya tahannya. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) terus mengalami penurunan meskipun secara nominal masih naik turun,antara lain karena dipengaruhi oleh perkembangan nilai tukar rupiah.

Dari sisi suku bunga pun tampaknya nilai rupiah masih terbantu karena suku bunga Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan AS. Sementara itu, dalam waktu lebih dari setahun terakhir, perekonomian AS justru berada pada titik nadir. Resesi masih terus berlangsung (meskipun secara teknik statistik mungkin sudah ada tanda mendekati pertumbuhan positif kembali) dan rasanya recovery tidak akan muncul dalam waktu dekat ini.Yang lebih mengkhawatirkan adalah defisit kembar yang semakin besar.

Defisit APBN sudah melampaui USD1 triliun sehingga penumpukan utang semakin tinggi. Dewasa ini utang Pemerintah AS sudah mendekati USD12 triliun dan mengalami kenaikan secara cepat.Di akhir pemerintahan Clinton, utang pemerintah masih berada pada level USD5,7 triliun.

Repotnya lagi, karena terjadinya defisit neraca pembayaran, sebagian utang tersebut dibiayai oleh negara-negara lain, terutama dalam bentuk cadangan devisa bankbank sentral di seluruh dunia. Ini menempatkan mata uang dolar AS sebagai sandera dari kepentingan pihak lain. Jika pihak lain menginginkan nilai dolar AS melemah, maka mereka akan bisa memengaruhinya.

Dengan latar belakang tersebut, saya menduga bahwa penguatan rupiah (dan juga mata uang lain) terhadap dolar AS, bukanlah suatu hal yang sifatnya temporer, melainkan berkelanjutan. Penguatan nilai dolar AS pada awal krisis global kali ini sebetulnya justru merupakan anomali.

Pada saat AS mengalami kerapuhan ekonomi, justru nilai dolar AS menguat tajam karena terjadinya pengaliran likuiditas besar-besaran ke AS akibat terjadinya proses de-leveraging. Jika anomali tersebut berhenti, maka proses pelemahan dolar AS akan kembali berlangsung.

Itulah sebabnya saya memiliki keyakinan kuat bahwa nilai tukar rupiah kita akan menuju Rp9.000 dan bahkan mungkin akan melampauinya dengan penguatan lebih lanjut. Dengan membaca tanda-tanda zaman seperti itu,para pengusaha memang perlu mempersiapkan diri dengan berbagai skenario,

yaitu bagaimana jika nilai tukar rupiah tetap berada pada level yang ada saat ini, bagaimana jika melemah kembali, dan bagaimana jika menguat melampaui Rp9.000? Akurasi dari prediksi mereka akan sangat membantu tingkat keuntungan dunia usaha.(*)

CYRILLUS HARINOWO HADIWERDOYO
Pengamat Ekonomi

RUU TENTANG KEARSIPAN DISAHKAN MENJADI UNDANG-UNDANG

Setelah membacaan pendapat akhir atas Rancangan Undang- undang tentang Kearsipan dalam Rapat Paripurna DPR-RI, Menpan selaku wakil Pemerintah menyampaikan rasa syukur yang mendalam, dan apresiasi kepada Komisi II DPR, khususnya yang tergabung dalam anggota Panitia Kerja RUU tentang Kearsipan.



Diakui oleh Menteri, meski pembahasan RUU itu berlangsung cukup panjang, baik melaui PANJA, Tim Perumus, maupun Tim Sinkronisasi, akhirnya setelah mendengar Pandangan Fraksi-fraksi terhadap RUU tentang Kearsipan, semua fraksi menyetujui RUU ini menjadi UU tentang Kearsipan.



Lebih lanjut dikatakan, UU tentang Kearsipan ini menjadi sebuah produk peraturan perundang-undangan yang diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman dalam Penyelenggaraan Kearsipan Nasional yang dilaksanakan oleh Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, Perusahaan, serta peran serta masyarakat yang mencakup Organisasi Politik, Organisasi Kemasyarakatan, dan Perseorangan sebagai komponen dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai cita-cita Nasional.



Selama pembahasan Undang-undang tentang Kearsipan ini tidak terjadi pertentangan yang serius karena yang diusung adalah betul-betul untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat luas. ”Undang- undang ini antara lain mengatur hak dan kewajiban Negara melayani kepentingan rakyat dan Negara, ” ujar Menpan.



Selain mengatur hak dan kewajiban negara, UU ini diperluas seluruh komponen dalam penyelenggara Negara yang baik dan bersih sehingga dari sisi subyek penyelenggara kearsipan semakin luas. Penegasan atas ruang lingkup kearsipan meliputi keseluruhan penetapan kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam satu sistem kearsipan nasional yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang didukunung oleh sumberdaya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lain. “ Undang-undang ini juga sebagai pilar reformasi birokrasi”, tambahnya.(HUMAS MENPAN)

Fiskal vs Moneter Kebijakan Mana Yang Lebih Effektif ?

Pemerintah baru saja mengumumkan rencana perubahan defisit APBN 2009 dari
1,0% terhadap PDB menjadi 2,5% terhadap PDB. Pada kesempatan yang sama
Pemerintah juga menjelaskan perubahan defisit tersebut dikarenakan perubahan sejumlah
asumsi makro dalam perhitungan APBN 2009 terkait dengan dampak krisis keuangan
global. Perubahan sejumlah asumsi makro yang dimaksud antara lain penurunan target
pertumbuhan ekonomi dari 6% menjadi 5%, penurunan harga minyak mentah Indoensia
(ICP) dari 80 dollar AS per barrel menjadi 45 dollar AS per barrel. Sementara asumsi
lifting minyak 960.000 barrel per hari, inflasi sebesar 6,2% dan suku bunga SBI 3 bulan
sebesar 7,5%. Rencananya perubahan APBN 2009 tersebut akan kembali dibahas dengan
DPR pada akhir bulan Januari 2009.
Akibat perubahan beberapa asumsi makro tersebut, penerimaan negara
diperkirakan akan mengalami penurunan sebanyak Rp 128 triliun, sementara belanja
negara tetap sebesar Rp Rp322,3 triliun sehingga defisit anggaran naik menjadi Rp80,8
triliun atau 2,5% terhadap PDB. Dalam kesempatan yang sama Pemerintah juga
menjelaskan bahwa penurunan penerimaan itu disebabkan karena penerimaan pajak turun
Rp54 triliun, PNBP turun menjadi Rp184,9 triliun. Lebih lanjut Pemerintah juga
mengumandangkan rencana penguatan pada sektor usaha dan masyarakat yang terimbas
dampak krisis melalui pemberian stimulus fiskal sebesar Rp15 triliun dan akan
dialokasikan untuk memberikan subsidi dalam bentuk bea masuk maupun PPN DTP.
Dari sisi moneter, Bank Indonesia juga seirama dengan Pemerintah di dalam
pemberian beberapa bantalan-bantalan penangkal dampak krisis keuangan global melalui
beberapa paket kebijakan secara sepihak(moneter saja) ataupun kebijakan yang bersamasama
dengan Pemerintah. Kebijakan yang paling dinantikan oleh sektor riil tentu saja
kebijakan yang mampu menurunkan tingkat suku bunga kredit sebagai stimulus utama
penggerak lajunya dunia usaha.
Dari penjelasan diatas, kemudian muncul pertanyaan sebetulnya kebijakan apakah
yang paling menentukan bagi suatu negara? Apakah kebijakan moneternya ataupun
fiskalnya? Apakah kebijakan moneter harus lebih mendominasi atau justru kebijakan
fiskalnya yang lebih berperan? Atau justru kedua-duanya harus berjalan seiring?
Kemudian faktor-faktor apa saja yang menjadi dasar bahwa kebijakan moneter akan lebih
efektif dibandingkan kebijakan fiskal ataupun sebaliknya ?
Semua pelajar ekonomi pasti mengetahui masalah keseimbangan ekonomi. Hal
yang sama juga dipahami mengenai luas kecilnya skala perekonomian sebagai dasar
analisis utama. Ketika perekonomian masih dalam kondisi awal, kegiatan ekonomi hanya
terdiri dari kegiatan konsumsi, investasi dan pemerintah (C,I,G). Ketika muncul peran
hubungan luar negeri, perekonomian kemudian berkembang menjadi kegiatan konsumsi,
inevstasi, pemerintah dan luar negeri( C,I,G,(X-I) ). Perekonomian negara yang sudah
memasukkan unsur hubungan luar negeri tentu membawa konsekuensi munculnya sistem
aliran devisa negara serta sistem nilai tukar mata uang antar negara.
Berbicara mengenai perekonomian secara luas, kita semua pasti mengetahui
sebuah nama Mundell Flemming. Ekonom inilah yang kemudian memodifikasi bentuk
analisa IS-LM yang sederhana dengan memasukkan unsur Balance of Payment (BOP)
sehingga analisanya menjadi lebih kompleks. Dari hasil analisa IS-LM-BOP inilah
nantinya dapat dijadikan dasar penentuan apakah kebijakan fiskal atau moneter yang
lebih berperan bagi perekonomian suatau negara, berdasarkan sistem nilai tukar negara
maupun sistem aliran devisa negara.
o Kebijakan Fiskal Pada Fixed Exchange Rate
r
LM0
LM1
r1rf
r1
Y Y1 Y2 Y
A
B
C
IS1
IS0
Sebagai contoh ilustrasi ekonomi berada pada kondisi awal di titik A dengan
tingkat suku bunga domestik (r) sama dengan tingkat suku bunga luar negeri (rf). Karena
kondisinya sedang krisis, sektor swasta tidak tumbuh sebagaimana mestinya dan sektor
pemerintah lah yang memegang peranan dalam bentuk peningkatan spending government
nya(G). Kenaikan government spending (G) akan mengakibatkan kurva IS bergerak ke
kanan menuju IS1 sehingga ada dorongan bagi perekonomian untuk bergeser menuju titik
B sebagai titik keseimbangan baru. Pergeseran dari titik A menuju B tersebut akan
menyebabkan kenaikan pada tingkat suku bunga domestik menjadi r1. Kenaikan tingkat
suku bunga ke r1 menyebabkan terjadinya aliran modal masuk bertambah (capital inflow)
yang mengindikasikan adanya kenaikan permintaan terhadap Rupiah. Hal tersebut juga
dapat diartikan tingkat suku bunga domestik lebih tinggi daripada tingkat suku bunga
internasional sehingga orang tertarik untuk menabung di domestik. Naiknya demand
terhadap Rupiah menyebabkan pemerintah harus menambah supply dari Rupiah (karena
kurs tetap maka kurs tidak akan disesuaikan). Adanya kenaikan penawaran terhadap
Rupiah inilah yang menyebabkan ekspor mengalami penurunan dan impor justru
meningkat pesat.
Peningkatan dari supply Rupiah menyebabkan kurva LM bergerak menuju LM1
yang artinya kurva LM mengalami penurunan. Keseimbangan ekonomi kembali
berpindah menuju titik C dengan tingkat pendatan naik dari Y menuju Y2. Kenaikan
tingkat pendapatan inilah yang menjadi barometer kesuksesan kebijakan fiskal pada
kondisi fixed exchange rate.
o Kebijakan Moneter Pada Fixed Exchange Rate
r
r1rf
r1
Y Y1
A
B
IS
LM0 LM1
Dengan ilustrasi yang sama kita dapat menjelaskan jalannya perekonomian pada
kondisi krisis dengan kebijakan moneter di dalamnya. Perekonomian diumpamakan
berada pada kondisi keseimbangan awal di titik A dengan IS0-LM0. Perubahan yang
terjadi pada fixed exchange rate juga sama di sini hingga terjadinya kenaikan penawaran
Rupiah. Adanya peningkatan penawaran Rupiah akan menyebabkan bergeraknya LM ke
LM1 sehingga perekonomian berpindah dari titik A menuju B.
Perpindahan kondisi perekonomian dari A menuju B menyebabkan penurunan
pada tingkat bunga dari r ke r1 sehingga terjadi aliran modal keluar (capital outflow)
akibat rendahnya tingkat suku bunga domestik dibandingkan suku bunga internasional.
Meningkatnya capital outflow ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan permintaah
valuta asing. Peningkatan permintaan valuta asing di satu sisi menyebabkan terjadinya
penurunan penawaran Rupiah sebagai substitusi valuta sing. Pengurangan penawaran
Rupiah sama saja artinya dengan penurunan kurva LM sehingga kurva LM kembali
bergerak dari LM1 ke LM0 dan keseimbangan kembali berpindah dari B menuju A.
Keseimbangan ini biasanya tidak permanen dan hanya terjadi pada periode jangka
pendek sehingga dapat disimpulkan pada negara dengan kebijakan fixed exchange rate,
kebijakan moneter tidak efektif dibandingkan kebijakan fiskal.
o Kebijakan Fiskal Pada Flexible Exchange Rate
r
r1
r1rf
Y Y1
IS0
IS1
LM0
B
A
Y
Adanya kebijakan fiskal dalam arti terjadinya kenaikan government spending
(fiskal ekspansif) akan menggerakkan kurva IS ke kanan atau berpindah dari IS0 menuju
IS1. Akibatnya suku bunga domestik mengalami kenaikan dan terjadi capital inflow dari
dunia internasional. Dengan kebijakan kurs yang flexible maka kenaikan permintaan
terhadap Rupiah akan memungkinkan perubahan kurs yang menyebabkan harga tukar
Rupiah meningkat (apresiasi Rupiah).
Efek dari apresiasi Rupiah terhadap perdagangan Indonesia cukup merugikan,
sebab secara relatif harga komoditi Indonesia lebih mahal dalam valuta asing sehingga
mengurangi permintaan ekspor kita serta meningkatkan permintaan impor. Akibatnya
apresiasi Rupiah akan kembali menurunkan kurva IS ke kiri dan menurunkan
keseimbangan ekonomi dari titik B kembali ke titik A dalam jangka panjang. Jadi dapat
disimpulkan pada negara dengan kebijakan flexible exchange rate, kebijakan fiskal tidak
efektif dibandingkan kebijakan moneter.
o Kebijakan Moneter Pada Flexible Exchange Rate
r
LM0
LM1
r1rf
r1
Y Y1 Y2
IS0
IS1
A C
B
Kebijakan moneter yang ekspansif akan menyebabkan kenaikan kurva LM
sehingga bergeser dari LM0 menuju LM1. Akibatnya tingkat suku bunga domestik turun
dan terjadinya capital outflow ke luar negeri. Dalam kondisi flexible exchange rate maka
capital outflow akan menaikkan permintaan valuta asing sehingga harga valuta asing naik
atau dengan kata lain terjadi depresiasi Rupiah. Depresiasi Rupiah akan menaikkan
neraca perdagangan Indonesia dan kurva IS bergeser ke kanan (IS0-IS1). Keseimbangan
akhir berada pada titik C dengan tingkat pendapatan sebesar Y1. Karenanya dapat
disimpulkan kebijakan moneter justru sangat efektif untuk diterapkan di suatu negara
yang menganut sistem nilai tukar yang flexible.
o Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai efektivitas kebijakan
fiskal dan moneter di suatu negara ditentukan oleh sistem nilai tukar negaranya serta
sistem aliran devisa luar negeri. Pada suatu negara yang menganut sistem fixed exchange
rate dan sistem aliran devisa terkendali, kebijakan fiskal efektif meningkatkan
pendapatan nasional dibandingkan kebijakan moneter. Sementara di negara lain yang
menganut sistem nilai tukar yang flexibel serta aliran valuta asing yang bebas, kebijakan
moneter akan lebih efektif mengendalikan perekonomian dibandingksn kebijakan fiskal.