Rabu, 01 Mei 2013

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGGUDANGAN NASONAL


PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan dan usaha pengadaan barang atau perlengkapan yang merupakan keseluruhan kegiatan logistik, faktor penggudangan atau penyimpanan masih kurang mendapat perhatian. Pada umumnya orang lebih banyak mencurahkan perhatian pada sektor pengadaan. Tidak jarang pada saat barang atau perlengkapan datang, baik tenaga, tempat maupun sarana lain untuk keperluan penyimpanan baru mulai dipikirkan. Pada saat memikirkan bagaimana harus menyimpan biasanya barang-barang atau perlengkapan tersebut tinggal dalam keadaan terbengkalai sehingga sering kali timbul rentetan masalah lain dan kerugian-kerugian yang tidak ternilai harganya.
Keberadaan gudang dan kegiatan pergudangan dalam bidang perdagangan diatur melalui Undang-Undang No.11 Tahun 1965 tentang Pergudangan. Undang-Undang ini pada umumnya mengatur mengenai sistem, mekanisme, dan prosedur penyimpanan barang. Departemen perindustrian dan perdagangan selaku instansi pembina kegiatan pergudangan sebagaimana diamanatkan, UU telah mengeluarkan berbagai peraturan tentang pergudangan dan terakhir dikeluarkan keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No 105/MPP/Kp/II/1998 tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan dan ketentuan teknis lainnya. Peraturan pelaksanaan UU dikeluarkan dalam rangka mengantisipasi dan mengakomodir perkembangan kebutuhan dunia usaha perdagangan yang berkaitan dengan penyimpanan dan pendistribusian barang. Penyempurnaan-penyempurnaan dalam pengaturan pergudangan ini disatu sisi sebagai tuntutan kemajuan dunia usaha bidang industri dan perdagangan yang semakin pesat dan disisi lain munculnya berbagai jenis kegiatan yang dilakukan di dalam gudang serta pihak-pihak yang berkaitan dengan gudang.
 Pada saat ini kegiatan penggudangan di Indonesia masih ditangani secara sektoral dan berdasarkan aspek komoditi, muncullah gudang pupuk, gudang beras dll sesuai dengan sektor yang membinanya sehingga aspek-aspek yang timbul akibat kegiatan industri perdagangan dan investasi belum dapat diantisipasi secara terintegrasi. Kepemilikan gudang-gudang khusus lebih mendominasi daripada gudang-gudang umum, hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pengusaha jasa pergudangan sebagai pengelola gudang umum, kegiatan usahanya kurang berkembang
Guna menjamin kelancaran dan kelangsungan kegiatan organisasi maka setiap organisasi penting memiliki persediaan logistik. Hal ini dikarenakan organisasi tidak bisa mengandalkan sepenuhnya kepada pemasok untuk dapat menyediakan kebutuhan logistik sesuai dengan kebutuhan pada saat dibutuhkan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gudang dalam setiap organisasi sifatnya mutlak ada sebagai tempat persediaan logistik. Namun, sering kali masih kita temui suatu kejadian bahwa secara fisik suatu organisasi telah memiliki gudang, tetapi dalam pengelolaannya belum mendapat perhatian sebagaimana mestinya yang selaras dengan tingkat urgensi fungsi penggudangan.

2.      Rumusan Masalah
a.       Bagaimana pedoman umum dalam penggudangan logistik dan bagaimana cara melakukan perawatan logistik dalam sebuah gudang?
b.      Kesalahan apa saja yang terjadi dalam pengelolaan penggudangan logistik ?
c.       Asas apa saja yang harus diperhatikan dalam tata ruang gudang?
d.      Apa fungsi dan peranan dari gudang?

 
PEMBAHASAN

Sistem pergudangan nasional adalah cara atau upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kegiatan pergudangan nasional (yang meliputi perizinan usaha, penetapan lokasi dan pendirian gudang, administrasi gudang, fungsi gudang, dan atau ruangan kegiatan perusahaan jasa pergudangan) dalam rangka meningkatkan kelancaran arus  barang.
Penggudangan pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan pengurusan logistik dalam gudang, baik yang bersifat administratif maupun operasional berkaitan dengan perumusan maupun pelaksanaan tata kerja, tata ruang, maupun tata usaha. Secara operasional, penggudangan merupakan serangkaian kegiatan pengurusan dalam penyimpanan logistik mulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan, pengeluaran, dan pendistribusian, sampai dengan kegiatan pertanggungjawaban pengelolaan gudang (pembuatan laporan-laporan) dengan tujuan mendukung kontinuitas kerja unit kerja, sekaligus mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.
Kegiatan penggudangan tidak sekadar kegiatan memasukan barang dalam ruang penyimpanan barang (gudang), tetapi lebih dari itu yakni dalam kegiatan penggudangan penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian logistik baik secara teknis maupun administratif sehingga kegiatan tersebut dapat menjamin dan menjaga kelangsungan dan kesinambungan setiap aktivitas dalam setiap unit kerja di dalam suatu organisasi.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut di atas, maka beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penggudangan antara lain:
·        Pemilihan lokasi.
·        Barang (jenis dan bentuk barang atau bahan yang disimpan)
·        Pengaturan ruang
·        Prosedur atau sistem penyimpanan.
·        Penggunaan alat bantu..
·        Pengamanan dan keselamatan

A.     Penggolongan Gudang
            Gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat di tutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang-barang perniagaan. Ruang penyimpanan atau gudang dapat digolongkan ke dalam jenis-jenis sebagai berikut:
1.      Gudang terbuka
Gudang terbuka terdiri dari:
a.       Gudang terbuka yang tidak diolah, yaitu berupa satu lapangan terbuka yang permukaannya hanya diratakan tanpa perkerasan. Menurut perhitungan cara penyimpanan ini tidak memakan biaya terlalu besar dalam penggunaan dan pemeliharaannya tetapi tempat seperti ini hanya dapat dipergunakan untuk barang-barang yang tidak terpengaruh oleh cuaca atau hanya merupakan penyimpanan sementara saja.
b.      Gudang terbuka diolah, yaitu suatu lapangan terbuka yang sudah diratakan dan diperkeras atau dipersiapkan dengan melapiskan bahan yang serasi, sehingga dapat dilaksanakan pekerjaan-pekerjaan pengaturan barang-barang dengan efisien..
2.      Gudang semi tertutup atau lumbung
Jenis gudang semi tertutup atau lumbung merupakan suaatu kombinasi antara penyimpanan terbuka dan penyimpanan dalam gudang. Bangunan ini memberikan lebih banyak perlindungan kepada barang-barang daripada penyimpanan terbuka, hanya masih kurang dibanding dengan penyimpanan tertutup dan penyimpanam dalam gudang.
3.      Gudang tertutup
Gudang tertutup merupakan suatu runag penyimpanan dalam suatu bangunan beratap dinding samping dan dinding ujung. Gudang tertutup yang serba guna sifatnya dapat berwujud bangunan bertingkat satu atau lebih.
Ditinjau dari segi tipe atau jenis bahan/barang yang disimpan, gudang tertutup dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis bentuk yaitu:
a.       Gudang transit
Biasanya terdiri dari lumbung-lumbung beratap yang disediakan di samping atau langsung berbatasan dengan fasilitas-fasilitas pelabuhan untuk melindungi persediaan-persediaan barang terhadap cuaca dalam proses pemuatan dan pembongkaran.
b.      Gudang serba guna
Gudang-gudang serba guna dapat berwujud bangunan-bangunan bertingkat banyak terutama tergantung dari pembatasan-pembatasan ruang dasar pada instansi penyimpanan khusus.
c.       Gudang kedap udara
Pengendapan udara merupakan cara yang paling kuat untuk menyimpan segala macam barang supaya tahan lama dan daya gunanya semakin meningkat.
d.      Gudang pendingin (dengan pengaturan kondisi udara)
Gudang pendingin dibangun dengan atap yang berdinding samping dan dinding ujung yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang mudah rusak. Gudang ini biasanya terbagi dalam dua ruangan yang berbeda yaitu kamar sejuk dan kamar beku.
e.       Tangki kering
Tangki kering  digunakan untuk menyimpan barang atau alat yang membutuhkan jangka waktu lama atau barang-barang yang akan digunakan beberapa tahun kemudian setelah tanggal penyimpanannya.
f.        Gudang penyimpanan tahan api (panas)
Tempat ini digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang sangat mudah menyala, seperti: cat, dan jenis-jenis minyak.
g.       Dangau orang Eskimo (Igloo)
Dangau orang Eskimo adalah sejenis gudang mesiu yang biasanya dibuat dari tembok beton dengan atap berbentuk kubah yang ditimbun tanah. Di dalam dangau-dangau terdapat alat-alat ventilasi yang baik meskipun tidak diatur dengan alat-alat pengatur suhu (pemanas/pendingin).

B.     Fungsi dan peran gudang
            Gudang mempunyai fungsi multidimensi antara lain sebagai tempat menyimpan sementara, sebagai penyanggah, tempat sortasi, tempat pengepakan, labeling, dll. Fungsi gudang disamping sebagai fungsi tersebut di atas maka sesuai dengan perkembangan usaha khususnya di bidang komoditi pertanian maka gudang dapat difungsikan sebagai penjaminan pembiayaan yaitu pemilik gudang menerbitkan tanda terima gudang untuk barang milik orang lain yang disimpan di gudangnya. Tanda terima ini dapat dijadikan sebagai agunan dalam pengajuan kredit ke bank. Melalui fungsi ini, pemanfaatan gudang dapat lebih efektif, sehingga distribusi barang dari gudang hanya dilakukan sekali saja yaitu kepada end-user sehingga sangat menghemat opportunity-cost dan distribution atau transparation-cost. Di samping itu gudang mempunyai peranan yang cukup besar dalam menunjang kegiatan industri dan perdagangan yaitu dalam kegiatan produksi dan pendistribusian barang tetapi penataan keberadaan gudang belum sebagaimana yang diharapkan karena penanganannya masih terpisah-pisah antar sektor sesuai dengan kebutuhan ad-hock. Untuk itu agar keberadaan gudang dapat lebih berperan dalam menunjang kegiatan produksi dan kelancaran arus distribusi barang harus ditangani secara terintegrasi.


C.     Pedoman Umum Penggudangan Logistik
Merujuk pada beberapa kegiatan penggudangan dan tujuan penggudangan tersebut, ada beberapa pedoman umum untuk melakukan kegiatan penggudangan yaitu:
1.      Menjaga kelancaran penerimaan dan pengeluaran logistik.
2.      Menjaga ketertiban administrasi penggudangan, baik untuk menjamin keamanan barang maupun menyediakan peranti pertanggungjawaban pengelolaan penggudangan.
3.      Melakukan penyimpanan logistik secara tepat sehingga logistik yang ada mudah dicek, ditemukan, dan diambil.
4.      Melakukan pengaturan barang secara tepat sehingga mampu menjamin keamanan dan keselamatan barang, petugas gudang maupun pihak-pihak yang berkepentingan.
5.      Melakukan perawatan barang dengan baik sehingga barang dalam gudang tidak sekadar sebagai barang persediaan, tetapi juga barang yang siap pakai.
Agar beberapa pedoman umum ini dapat diimplementasikan dengan baik, perlu adanya rancangan dan impementasi sistem kerja penggudangan logistik yang jelas dan tepat  dalam setiap organisasi.

D.    Kesalahan Umum dalam Penggudangan Logistik
            Secara empiris, dapat diidentifikasi beberapa kesalahan umum dalam pengelolaan penggudangan yaitu sebagai berikut:
1.      Memperlakukan, memanfaatkan, dan memfungsikan gudang sebagai bak sampah sehingga logistik yang rusak, logistik yang tidak atau akan terpakai, logistik persediaan, kardus-kardus dan kertas-kertas yan.g siap dijual secara campur aduk semuanya dimasukkan ke dalam gudang.
2.      Sering kegiatan penggudangan ditangani ala kadarnya, tanpa perencanaan yang baik, baik berkaitan dengan tata cara, prosedur, maupun pengelolaan administratifnya.
3.      Tidak diketahui jumlah persediaan logistik secara tepat karena tidak tertibnya pencatatan dan distribusi logistik bagian gudang.
4.      Banyaknya logistik yang kadaluarsa karena kesalahan dalam pengeluaran logistik.
5.      Banyaknya kerusakan logistik di tempat penyimpanan/gudang karena salah penempatan dan kesalahan perawatan logistik.
6.      Banyaknya logistik yang hilang, baik sebelum logistik masuk gudang maupun setelah masuk gudang, baik karena ketidakprofesionalan petugas gudang maupun penyelewengan petugas gudang, baik secara individual maupun bersama-sama dengan pihak lain.
7.      Lamanya pelayanan bagian penggudangan dalam distribusi logistik, baik yang disebabkan ketidakprofesionalan petugas gudang, kesalahan dalam penempatan dan perancanagan tata ruang gudang yang ada, maupun sistem distribusi logistik yang tidak tepat.
Apabila kesalahan-kesalahan umum tersebut terjadi maka orientasi awal dan utama dalam kegiiatan penggudangan jelas tidak akan terjadi, dan justru sebaliknya, penggudangan tidak mampu menjamin kelancaran dan kelangsungan kegiatan organisasi. Tentu saja bila hal itu terjadi, pada akhirnya akan sangat mempengaruhi efektivitas dan produktivitas kerja unit maupun akan mempengeruhi tingkat efektivitas dan efisien organisasi secara keseluruhan.

E.     Tata Ruang Gudang
            Perancangan tata ruang gudang merupakan kegiatan pemikiran dan penetapan segmen-segmen ruangan di dalam gudang serta pengaturan logistik di dalam ruang gudang tersebut. Sehubungan dengan hal ini, ada beberapa asas tata ruang gudang yang harus diperhatikan dan beberapa asas tata ruang gudang tersebut adalah sebagai berikut:



1.      Asas jarak pendek
Ruangan seyogianya bisa dipergunakan sebaik mungkin sehingga pelaksanaan kegiatan pengaturan barang dalam gudang dapat melewati jarak yang sependek mungkin.
2.      Asas mengalirnya kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pengaturan barang diusahakan dengan urutan yang teratur dari satu tempat ke tempat yang lain dengan berurutan baik dengan metode FIFO (First In First Out) yaitu pengaturan barang yang lebih dahulu masuk gudang, harus dikeluarkan pada urutan pertama pula atau metode LIFO (Last In First Out) yaitu pengaturan barang yang terakhir masuk dalam gudang tetapi pertama kali dikeluarkan dari gudang.
3.      Asas memudahkan pengawasan
Penataan ruang haruslah dapat membantu mempermudah pengawasan atas pelaksanaan pengaturan barang.
4.      Asas fleksibilitas ruangan
Penataan barang dalam gudang diusahakan sedemikian rupa sehingga bila ada gangguan ruangan akan mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
5.      Asas kemudahan berhubungan dengan luar
Pada penataan barang-barang yang frekuensinya sering dipakai seyogianya diletakkan di tempat yang langsung berhubungan dengan pihak luar.
            Di samping harus memperhatikan beberapa asas tata ruang gudang, untuk merancang dan melaksanakan penataan ruang gudang, penting memperhatikan beberapa pedoman yang meliputi sebagai berikut:
a.       Hendaknya dalam ruang gudang ada ruang atau tempat untuk melakukan pengecekan barang masuk. Ruang ini berfungsi untuk memeriksa dan mengecek barang yang akan dimasukkan ke dalam gudang.
b.      Hendaknya di dalam gudang disediakan ruang tata usaha untuk melakukan kegiatan-kegiatan admnistratif penggudangan guna menjamin ketertiban administratif, penyediaan peranti pengawasan barang dalam gudang dan keamanan barang.
c.       Hendaknya di dalam ruang gudang disediakan ruang untuk menampung barang-barang yang segera digunakan maupun sering digunakan atau diminta oleh unit kerja.
d.      Hendaknya di dalam ruangan gudang disediakan ruang lalu lintas barang yang cukup, baik untuk pemasukan barang atau pun pengeluaran barang guna menjamin kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang.
e.       Hendaknya dalam ruang gudang ada ruang untuk pengecekan barang keluar. Ruang ini berfungsi untuk memeriksa dan mengecek barang yang akan dikeluarkan dari gudang karena adanya permintaan dari unit kerja.

F.      Fungsi Dan Aktivitas Penggudangan
            Fungsi dasar dari gudang adalah penerimaan, identifikasi dan penyortiran, penyimpanan, pengambilan barang dari penyimpanan, pengumpulan pesanan, pengemasan, pengiriman, dan pemeliharaan dokumen.  Fungsi gudang dibentuk berdasarkan elemen berikut :
·        Kerangka bangunan,  material dapat disimpan dalam satu bagian fasilitas pabrik atau dalam struktur yang terpisah. 
·        Media penyimpanan,  digunakan untuk mendukung dan melindungi material dan membuat material dapat diakses.  Media penyimpanan yang umum adalah rak penyimpanan, bin, dan korsel berputar.
·        Mekanisme pengangkutan,  mekanisme (otomatis, semiotomatis, atau manual) digunakan untuk mengangkut muatan antara lokasi input/output dan lokasi penyimpanan.
·        Kebijakan penyimpanan/pencarian,  menentukan letak penyimpanan untuk tiap tipe muatan.
·        Pengawasan/ kontrol,  digunakan untuk mengarahkan mekanisme pengangkutan selama operasi penyimpanan dan pencarian.
            Mengoperasikan suatu pergudangan melibatkan beberapa aktivitas proses, dan operasi yang efisien dari gudang bergantung pada seberapa baik aktivitas proses tersebut dilaksanakan.  Berikut adalah aktivitas proses di gudang :
·        Menerima barang,  gudang menerima barang dari pengangkutan luar atau dalam pabrik dan menerima tanggungjawab dari mereka/pengirim barang.  Ini berarti gudang harus: mengecek barang berdasarkan pemesanan dan bill of lading, mengecek kuantitas, mengecek kerusakan dan isi laporan kerusakan jika dibutuhkan, memeriksa barang jika dibutuhkan.
·        Mengidentifikasi barang,  item diidentifikasi dengan jumlah stock-keeping unit (SKU) dan pencatatan kuantitas yang diterima.
·        Mengirim  barang ke penyimpanan,  barang disortir dan diletakkan di tempatnya.
·        Simpanan Barang,  barang disimpan dalam penyimpanan dan dibawah perlindungan yang baik sampai saatnya dibutuhkan.
·        Pengambilan barang,  item yang dibutuhkan dari stock harus dipilih dari penyimpanan dan dibawa ke area penyusunan.
·        Penyusunan pengiriman,  barang yang dibuat menjadi satu pesanan dibawa bersamaan dan diperiksa jika ada kelalaian atau error.  Pencatatan pesanan selalu diperbaharui.
·        Mengirim barang ke pengiriman;  pesanan dikemas, dokumen pengiriman disiapkan, dan barang dimuat di kendaraan yang tepat.
·        Mengoperasikan sistem informasi,  suatu catatan harus diurus untuk tiap item dalam menunjukkan kuantitas stock di satu sisi, kuantiatas yang diterima, kuantitas yang dikeluarkan, dan lokasi dalam gudang.

G.    Administrasi Penggudangan
            Untuk menjaga keamanan logistik dan kelangsungan kerja organisasi maka dalam kegiatan penggudangan logistik penting dilakukan administrasi penggudangan secara tertib dan benar. Hal ini disebabkan administrasi penggudangan dapat dijadikan instrumen pengawasan dan pengendalian di dalam pengelolaan penggudangan setiap organisasi. Dengan adanya sistem administrasi penggudangan yang benar, keberadaan logistik setiap saat dapat dicek, baik berkaitan dengan nama, jenis, spesifikasi, jumlah, mutasi, bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran logistik, jumlah persediaan, maupun nilai logistik yang ada di gudang.
            Dengan demikian, adanya pengelolaan administrasi penggudangan yang baik dalam setiap organisasi akan dapat mengurangi, bahkan dapat menghapuskan bentuk penyelewengan pengelolaan logistik ataupun hilangnya logistik. Di samping itu, dengan adanya pengelolaan administrasi penggudangan yang benar dalam setiap organisasi akan mendukung ketepatan dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan logistik. Hal ini disebabkan dapat dipantaunya tingkat pemakaian logistik tertentu dan jumlah persediaan yang ada.
Bagi petugas gudang, admnistrasi penggudangan juga dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban dalam pengelolaan penggudangan yang dibebankan kepadanya. Sehubungan dengan administrasi penggudangan logistik tersebut, yang penting dalam kegiatan penggudangan harus ada buku penerimaan gudang, buku pengeluaran gudang, kartu persediaan/ Stock, bon permintaan barang/ surat permintaan pengadaan barang, surat penyerahan barang.

H.    Perawatan Logistik dalam Gudang
            Agar logistik di dalam gudang tidak sekadar sebagai barang persediaan, tetapi juga logistik yang siap pakai maka perlu dan penting dilakukan kegiatan perawatan barang di dalam gudang secara benar. Ada beberapa hal yang penting diperhatikan sehubungan dengan kegiatan perawatan barang dalam gudang antara lain:

a.       Cek barang-barang (logistik) dan laksanakan program kebersihan gudang secara periodik.
b.      Jaga gudang dari kebocoran atap, merembesnya air melalui lantai dan masuknya butir-butir kecil air hujan melalui jendela/ventilasi.
c.       Hindarkan penempatan barang yang bisa mempengaruhi dan menyebabkan penurunan kualitas ataupun kerusakan pada barang yang lain.
d.      Cek instalasi listrik di ruang gudang secara periodik.
e.       Gunakan dan implementasikan metode FIFO (First In First Out) dalam pengeluaran logistik untuk menghindari kadaluwarsa dan rusaknya barang saat dibutuhkan.
f.        Sediakan alat pemadam kebakaran sebagai tindakan antisipatif adanya bahaya kebakaran.
g.       Atur aliran dan temperatur udara yang cukup sehingga tidak membahayakan bagi petugas gudang maupun merusak barang.
h.       Beri alas untuk setiap barang agar tidak mudah rusak karena kelembaban.
i.         Tempatkan barang yang berat dan atau besar di bagian bawah dan yang ringan dan atau kecil di bagian atas.
j.        Tempatkan pada tempat khusus yang aman ataupun terkunci untuk barang-barang kecil yang sejenis atau mudah dicari.


 KESIMPULAN

Memperhatikan hal-hal sebagaimana dijelaskan di atas seperti pertumbuhan usaha jasa pergudangan sangat lambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan gudang khusus. Data gudang baik jumlah, kapasitas, kondisi kepemilikan atau manajemen tidak lengkap, pembangunan gudang yang belum terstandarisasi sehingga tidak menjamin keamanan dan barang yang disimpan dan masih ada pengelola gudang yang menyalahgunakan tujuan gudang seperti digunakan untuk menyimpan atau menimbun barang dengan tujuan spekulasi.
Penggudangan logistik memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan sebuah organisasi. Penyimpanan  berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumnya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan dengan biaya serendah mungkin. Fungsi ini mencakup segala kegiatan mengenai pengurusan dan pengelolaan penyimpanan barang persediaan (termasuk barang-barang khusus/special commodities) yang antara lain termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan mengenai perencanaan atau penyiapan ruang penyimpanan, penyelenggaraan tata laksana penyimpanan, penyimpanan atau pengoperasian alat-alat pembantu pengatur barang, tindakan-tindakan keamanan dan keselamatan dalam penggudangan.
Di dalam penggudangan perlu diperhatikan beberapa hal antara lain pedoman umum dalam penggudangan, kesalahan-kesalahan umum dalam hal pengelolaan penggudangan yang dapat menganggu kelancaran dan kelansungan kegiatan organisasi dan hal ini dapat mempengaruhi tingkat efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan, dan cara memelihara logistik dalam gudang, . Guna menjamin kelancaran dan kelangsungan kegiatan organisasi maka setiap organisasi penting memiliki persediaan logistik. Dan untuk menjaga keamanan logistik dan kelangsungan kerja organisasi maka dalam kegiatan penggudangan logistik penting dilakukan administrasi penggudangan secara tertib dan benar.


DAFTAR PUSTAKA


Subagya M.S. 1990, Manajemen Logistik, Cetakan ke-2, Penerbit CV Haji Masagung, Jakarta.

Dwiantara, Lucas dan Rumsari Hadi Sumarto. 2004, Manajemen Logistik, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Susanto, Ibnu. 2009, Inventory dan Pergudangan, www.google.com, Diakses pada  hari Sabtu, 13 Juni 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar