Cinta itu harus diungkapkan, bukan untuk dipendam dalam-dalam. Tentu percuma rasanya mengingat kita memiliki tangan, telinga, mata, mulut, hidung, dan perasaan bila kita tidak mengungkapkan cinta yang timbul kita miliki. Kebanyakan cerita dan perjalanan hidup manusia juga mendorong untuk mengungkapkan cintanya. Begitu pun dengan Agama dan Kepercayaan yang dianut seseorang, mengajarkan bahwa kecintaan itu sangat diperlukan bagi setiap makhluknya dan bagi setiap makhluknya diwajibkan mengungkapkan dan memperlihatkan rasa cinta yang luar biasa kepada Dia, Allah SWT, Sang Maha Pencipta dan Pemilik Cinta yang kekal di kehidupan ini. Cintai Rabb-Mu, cintai Rasul-Mu, cintai kedua orang tuamu.
Alangkah indahnya bila cinta juga menyertai kehidupan seorang manusia, dalam setiap langkahnya, dalam setiap kisahnya. Cinta itu ada di dalam setiap hati manusia dan setiap yang ada pada diri manusia tersebut haruslah bermanfaat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Akan sangat disayangkan bila cinta berlalu begitu saja, bagai debu yang tertiup oleh angin. Cinta itu untuk dibagi satu sama lain. Cinta itu untuk diberikan kepada yang lain. Cinta itu untuk menguatkan diri dan diri yang lain. Cinta itu selalu memberikan kebaikan bagi yang memberi dan menerimanya. Cinta, kebanyakan orang bilang harus tulus, namun sebenarnya cinta itu tidak perlu menuntut dan memberi tuntutan apa pun karena Cinta membawa serta Tulus di dalamnya. Cinta itu murni semurni Air Zam-Zam. Cinta itu mahal layaknya emas dengan kandungan 24 karat. Cinta mungkin mudah dipermainkan, karena yang mempermainkan cinta itu belum memiliki cinta seutuhnya di dalam dirinya. Cinta bisa bergejolak kapan saja, maka alirkan lah cinta itu seperti magma yang mengalir dari gunung yang meletus tanpa ada yang dapat menahannya, seperti ombak besar di samudera, namun jangan khawatir akan hancur karena cinta itu sesungguhnya sangat melindungi. Bila cinta itu ternyata menghancurkan, itu bukanlah cinta dan itu sesuatu yang lain yang menyamarkan diri menjadi cinta sehingga semua menjadi tertipu karenanya.
Bila ragu dalam mengungkapkan cinta, itu berarti pula bahwa kita belum atau bahkan tidak sepenuhnya cinta, maka obatilah keraguan yang muncul dan tegas lah untuk menentukan cinta atau tidak.
Bila ragu dalam menerima cinta, itu berarti pula bahwa kita belum atau bahkan tidak sepenuhnya ingin menerima cinta itu, maka jauhkanlah sedini mungkin dan juga tegas lah untuk tidak menerimanya.
Cinta itu tidak pernah ragu. Cinta itu tidak kenal takut apa pun. Meski pun muncul cinta terlarang, itu karena pemberi cinta yang tidak benar dalam memberikan cintanya. Cinta itu terkadang Kaya dan Miskin. Cinta itu tidak sepenuhnya mengenal si tampan dan si cantik, si rupawan dan si buruk rupa, si pandai dan si bodoh.
Jika kita masih memiliki Cinta, ajak lah hidup bersama, tanpa cinta hidup terasa kurang bermakna. Karena cinta datangnya dari hati. Bukan datang dari mulut begitu saja. Bukan datang dari tangan-mata-telinga-bibir-hidung... kalau itu seh jelas bukan cinta, pasti kita paham kan. Karena cinta memang cinta. Janganlah ragu dengan Cinta.
No comments:
Post a Comment