Di Indonesia wortel umumnya ditanam di dataran tinggi
pada ketinggian antara 1000-1200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun
demikian wortel dapat pula ditanam di dataran medium yang ketinggiannya lebih
dari 500 mdpl, namun produksi dan kualitasnya kurang memuaskan. Tanaman wortel
membutuhkan lingkungan tumbuh yang suhu udaranya dingin dan lembab. Di
negara-negara yang beriklim sedang (sub tropis) perkecambahan benih wortel
membutuhkan suhu minimum 9°C dan maksimum 20°C. Namun untuk pertumbuhan dan
produksi umbi yang optimal membutuhkan suhu udara antara 15,6° - 21,1°C. Suhu
udara yang terlalu tinggi (panas) seringkali menyebabkan umbinya kecil-kecil
(abnormal) dan warnanya pucat atau kusam. Sebaliknya bila suhu terlalu rendah
(sangat dingin), maka umbi yang terbentuk menjadi panjang dan kecil (Setiawan,
1995).
Tanaman wortel ditanam sepanjang tahun, baik musim
hujan maupun kemarauasalkan kebutuhan airnya tercukupi. Karena itulah komoditi
selalu tersedia setiap saat dipasaran. Umur panen wortel tergantung pada
jenisnya. Pada umumnya tanaman wortelvarietas local dapat dipanen setelah
berumur sekitar 3 bulan atau 90-97 hari setelahtanam, biasanya pada saat daun
tua berjumlah 3-5 helai. Wortel varietas hibrida sepertired sky dan terracotta
dipanen pada umur 100-125 gr per buah, panjang sekitar 15 -20cm, diameter umbi
2-4 cm. Untuk menjaga agar hasil panen tidak menurun mutunya,berkayu dan
rasanya pahit, sehingga tidak disukai oleh konsumen dan akan menurunkan
harganya. Tanaman wortel yang terawat dengan baik dapat menghasilkan 20-30 ton
umbi segar per hektar (Kanisius, 1992).
No comments:
Post a Comment