Serangan jantung adalah penyebab kematian
nomor 1 di dunia. Sayangnya, masih banyak orang yang bingung bagaimana cara
mencegahnya. Penyakit ini dapat dipicu oleh berbagai macam sebab dan seringkali
tidak terdeteksi sampai memunculkan gejala.
Untuk mengetahui risiko serangan jantung, biasanya diperlukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kolesterol, lemak darah, gula darah, tekanan darah, hingga indeks massa tubuh. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan di kantor dokter. Namun sebenarnya, ada trik sederhana untuk memeriksa risiko penyakit jantung.
"Risiko serangan jantung bisa terjadi pada siapa saja. Tapi tidak harus pergi jauh-jauh ke dokter, cukup dengan periksa denyut jantung di pagi hari karena saat itu jantung habis selesai istirahat," terang dr Ryan Thamrin, praktisi hidup sehat kepada detikHealth, Selasa (23/4/2013).
Dr Ryan menjelaskan, denyut nadi dapat diukur sendiri dengan tangan. Caranya, letakkan jempol atau telunjuk di pergelangan tangan tepat di bawah jempol. Rabalah sampai terasa ada bagian yang berdenyut-denyut. Biasakan dulu merasa denyutannya sebelum menghitung jumlah denyut jantung.
Idealnya, denyut jantung yang normal adalah 60 - 100 denyut per menit. Jika menghitung denyut jantung sampai satu menit dirasa terlalu lama, maka bisa dihitung dengan menggunakan timer untuk mencatat 10 detik pertama, lalu jumlah denyut yang telah dihitung dikalikan enam.
"Apabila denyut nadi lebih dari 100 per menit, maka dia berisiko terserang penyakit jantung. Tips seperti ini jarang disampaikan di ruang dokter," terang dr Ryan yang akan menjadi pemandu acara dr Oz Indonesia.
Denyut jantung yang melebihi 100 menandakan adanya gangguan irama jantung yang terlalu cepat atau disebut tachycardia. Gangguan ini bisa menjadi pertanda awal penyakit jantung serius. Penyebabnya adalah karena kekacauan sinyal listrik yang berfungsi menstimulus otot jantung untuk memompa secara teratur.
Setelah mengetahui risiko penyakit jantung, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengenali faktor-faktor risiko pemicunya, yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol. Apabila memiliki risiko terserang penyakit jantung yang cukup tinggi, maka sebaiknya segera mengubah gaya hidup agar untuk memperkecil risiko.
Untuk mengetahui risiko serangan jantung, biasanya diperlukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kolesterol, lemak darah, gula darah, tekanan darah, hingga indeks massa tubuh. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan di kantor dokter. Namun sebenarnya, ada trik sederhana untuk memeriksa risiko penyakit jantung.
"Risiko serangan jantung bisa terjadi pada siapa saja. Tapi tidak harus pergi jauh-jauh ke dokter, cukup dengan periksa denyut jantung di pagi hari karena saat itu jantung habis selesai istirahat," terang dr Ryan Thamrin, praktisi hidup sehat kepada detikHealth, Selasa (23/4/2013).
Dr Ryan menjelaskan, denyut nadi dapat diukur sendiri dengan tangan. Caranya, letakkan jempol atau telunjuk di pergelangan tangan tepat di bawah jempol. Rabalah sampai terasa ada bagian yang berdenyut-denyut. Biasakan dulu merasa denyutannya sebelum menghitung jumlah denyut jantung.
Idealnya, denyut jantung yang normal adalah 60 - 100 denyut per menit. Jika menghitung denyut jantung sampai satu menit dirasa terlalu lama, maka bisa dihitung dengan menggunakan timer untuk mencatat 10 detik pertama, lalu jumlah denyut yang telah dihitung dikalikan enam.
"Apabila denyut nadi lebih dari 100 per menit, maka dia berisiko terserang penyakit jantung. Tips seperti ini jarang disampaikan di ruang dokter," terang dr Ryan yang akan menjadi pemandu acara dr Oz Indonesia.
Denyut jantung yang melebihi 100 menandakan adanya gangguan irama jantung yang terlalu cepat atau disebut tachycardia. Gangguan ini bisa menjadi pertanda awal penyakit jantung serius. Penyebabnya adalah karena kekacauan sinyal listrik yang berfungsi menstimulus otot jantung untuk memompa secara teratur.
Setelah mengetahui risiko penyakit jantung, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengenali faktor-faktor risiko pemicunya, yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol. Apabila memiliki risiko terserang penyakit jantung yang cukup tinggi, maka sebaiknya segera mengubah gaya hidup agar untuk memperkecil risiko.
detik.com
No comments:
Post a Comment