PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan dan usaha pengadaan barang atau perlengkapan yang merupakan
keseluruhan kegiatan logistik, faktor penggudangan atau penyimpanan masih
kurang mendapat perhatian. Pada
umumnya orang lebih banyak mencurahkan perhatian pada sektor pengadaan. Tidak
jarang pada saat barang atau perlengkapan datang, baik tenaga, tempat maupun
sarana lain untuk keperluan penyimpanan baru mulai dipikirkan. Pada saat
memikirkan bagaimana harus menyimpan biasanya barang-barang atau perlengkapan
tersebut tinggal dalam keadaan terbengkalai sehingga sering kali timbul
rentetan masalah lain dan kerugian-kerugian yang tidak ternilai harganya.
Keberadaan gudang dan kegiatan pergudangan dalam bidang perdagangan diatur
melalui Undang-Undang No.11 Tahun 1965 tentang Pergudangan. Undang-Undang ini
pada umumnya mengatur mengenai sistem, mekanisme, dan prosedur penyimpanan
barang. Departemen perindustrian dan perdagangan selaku instansi pembina
kegiatan pergudangan sebagaimana diamanatkan, UU telah mengeluarkan berbagai
peraturan tentang pergudangan dan terakhir dikeluarkan keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan No 105/MPP/Kp/II/1998 tentang Penataan dan
Pembinaan Pergudangan dan ketentuan teknis lainnya. Peraturan pelaksanaan UU
dikeluarkan dalam rangka mengantisipasi dan mengakomodir perkembangan kebutuhan
dunia usaha perdagangan yang berkaitan dengan penyimpanan dan pendistribusian barang.
Penyempurnaan-penyempurnaan dalam pengaturan pergudangan ini disatu sisi
sebagai tuntutan kemajuan dunia usaha bidang industri dan perdagangan yang
semakin pesat dan disisi lain munculnya berbagai jenis kegiatan yang dilakukan
di dalam gudang serta pihak-pihak yang berkaitan dengan gudang.
Pada saat ini kegiatan penggudangan
di Indonesia masih ditangani secara sektoral dan berdasarkan aspek komoditi,
muncullah gudang pupuk, gudang beras dll sesuai dengan sektor yang membinanya
sehingga aspek-aspek yang timbul akibat kegiatan industri perdagangan dan
investasi belum dapat diantisipasi secara terintegrasi. Kepemilikan gudang-gudang
khusus lebih mendominasi daripada gudang-gudang umum, hal ini menimbulkan
kekhawatiran bagi pengusaha jasa pergudangan sebagai pengelola gudang umum,
kegiatan usahanya kurang berkembang
Guna menjamin kelancaran dan kelangsungan kegiatan organisasi maka setiap
organisasi penting memiliki persediaan logistik. Hal ini dikarenakan organisasi
tidak bisa mengandalkan sepenuhnya kepada pemasok untuk dapat menyediakan
kebutuhan logistik sesuai dengan kebutuhan pada saat dibutuhkan. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa gudang dalam setiap organisasi sifatnya mutlak
ada sebagai tempat persediaan logistik. Namun, sering kali masih kita temui
suatu kejadian bahwa secara fisik suatu organisasi telah memiliki gudang,
tetapi dalam pengelolaannya belum mendapat perhatian sebagaimana mestinya yang
selaras dengan tingkat urgensi fungsi penggudangan.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pedoman umum dalam penggudangan
logistik dan bagaimana cara melakukan perawatan logistik dalam sebuah gudang?
b. Kesalahan apa saja yang terjadi dalam
pengelolaan penggudangan logistik ?
c. Asas apa saja yang harus diperhatikan
dalam tata ruang gudang?
d. Apa fungsi dan peranan dari gudang?
PEMBAHASAN
Sistem pergudangan nasional adalah cara atau upaya yang dilakukan oleh
pemerintah terhadap kegiatan pergudangan nasional (yang meliputi perizinan
usaha, penetapan lokasi dan pendirian gudang, administrasi gudang, fungsi
gudang, dan atau ruangan kegiatan perusahaan jasa pergudangan) dalam rangka
meningkatkan kelancaran arus barang.
Penggudangan pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan pengurusan
logistik dalam gudang, baik yang bersifat administratif maupun operasional
berkaitan dengan perumusan maupun pelaksanaan tata kerja, tata ruang, maupun
tata usaha. Secara operasional, penggudangan merupakan serangkaian kegiatan
pengurusan dalam penyimpanan logistik mulai dari kegiatan penerimaan,
pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan,
pengeluaran, dan pendistribusian, sampai dengan kegiatan pertanggungjawaban
pengelolaan gudang (pembuatan laporan-laporan) dengan tujuan mendukung
kontinuitas kerja unit kerja, sekaligus mendukung efektivitas dan efisiensi
organisasi secara keseluruhan.
Kegiatan penggudangan tidak sekadar kegiatan memasukan barang dalam ruang
penyimpanan barang (gudang), tetapi lebih dari itu yakni dalam kegiatan
penggudangan penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian, serta
pengendalian logistik baik secara teknis maupun administratif sehingga kegiatan
tersebut dapat menjamin dan menjaga kelangsungan dan kesinambungan setiap
aktivitas dalam setiap unit kerja di dalam suatu organisasi.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut di atas, maka beberapa faktor yang
perlu mendapat perhatian dalam fungsi penggudangan antara lain:
·
Pemilihan
lokasi.
·
Barang
(jenis dan bentuk barang atau bahan yang disimpan)
·
Pengaturan
ruang
·
Prosedur
atau sistem penyimpanan.
·
Penggunaan
alat bantu..
·
Pengamanan
dan keselamatan
A. Penggolongan Gudang
Gudang adalah suatu
ruangan tidak bergerak yang dapat di tutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi
oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan
barang-barang perniagaan. Ruang penyimpanan atau gudang dapat digolongkan ke
dalam jenis-jenis sebagai berikut:
1. Gudang terbuka
Gudang
terbuka terdiri dari:
a. Gudang terbuka yang tidak diolah, yaitu
berupa satu lapangan terbuka yang permukaannya hanya diratakan tanpa
perkerasan. Menurut perhitungan cara penyimpanan ini tidak memakan biaya
terlalu besar dalam penggunaan dan pemeliharaannya tetapi tempat seperti ini
hanya dapat dipergunakan untuk barang-barang yang tidak terpengaruh oleh cuaca
atau hanya merupakan penyimpanan sementara saja.
b. Gudang terbuka diolah, yaitu suatu
lapangan terbuka yang sudah diratakan dan diperkeras atau dipersiapkan dengan
melapiskan bahan yang serasi, sehingga dapat dilaksanakan pekerjaan-pekerjaan
pengaturan barang-barang dengan efisien..
2.
Gudang
semi tertutup atau lumbung
Jenis
gudang semi tertutup atau lumbung merupakan suaatu kombinasi antara penyimpanan
terbuka dan penyimpanan dalam gudang. Bangunan ini memberikan lebih banyak
perlindungan kepada barang-barang daripada penyimpanan terbuka, hanya masih
kurang dibanding dengan penyimpanan tertutup dan penyimpanam dalam gudang.
3.
Gudang
tertutup
Gudang
tertutup merupakan suatu runag penyimpanan dalam suatu bangunan beratap dinding
samping dan dinding ujung. Gudang tertutup yang serba guna sifatnya dapat
berwujud bangunan bertingkat satu atau lebih.
Ditinjau dari segi tipe atau jenis bahan/barang yang disimpan, gudang
tertutup dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis bentuk yaitu:
a. Gudang transit
Biasanya
terdiri dari lumbung-lumbung beratap yang disediakan di samping atau langsung
berbatasan dengan fasilitas-fasilitas pelabuhan untuk melindungi
persediaan-persediaan barang terhadap cuaca dalam proses pemuatan dan
pembongkaran.
b. Gudang serba guna
Gudang-gudang
serba guna dapat berwujud bangunan-bangunan bertingkat banyak terutama tergantung
dari pembatasan-pembatasan ruang dasar pada instansi penyimpanan khusus.
c. Gudang kedap udara
Pengendapan
udara merupakan cara yang paling kuat untuk menyimpan segala macam barang
supaya tahan lama dan daya gunanya semakin meningkat.
d. Gudang pendingin (dengan pengaturan
kondisi udara)
Gudang
pendingin dibangun dengan atap yang berdinding samping dan dinding ujung yang
digunakan untuk menyimpan barang-barang yang mudah rusak. Gudang ini biasanya
terbagi dalam dua ruangan yang berbeda yaitu kamar sejuk dan kamar beku.
e. Tangki kering
Tangki
kering digunakan untuk menyimpan barang
atau alat yang membutuhkan jangka waktu lama atau barang-barang yang akan
digunakan beberapa tahun kemudian setelah tanggal penyimpanannya.
f.
Gudang
penyimpanan tahan api (panas)
Tempat
ini digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang sangat mudah menyala, seperti:
cat, dan jenis-jenis minyak.
g. Dangau orang Eskimo (Igloo)
Dangau
orang Eskimo adalah sejenis gudang mesiu yang biasanya dibuat dari tembok beton
dengan atap berbentuk kubah yang ditimbun tanah. Di dalam dangau-dangau
terdapat alat-alat ventilasi yang baik meskipun tidak diatur dengan alat-alat
pengatur suhu (pemanas/pendingin).
B. Fungsi dan peran gudang
Gudang mempunyai fungsi multidimensi antara lain
sebagai tempat menyimpan sementara, sebagai penyanggah, tempat sortasi, tempat
pengepakan, labeling, dll. Fungsi gudang disamping sebagai fungsi tersebut di
atas maka sesuai dengan perkembangan usaha khususnya di bidang komoditi
pertanian maka gudang dapat difungsikan sebagai penjaminan pembiayaan yaitu
pemilik gudang menerbitkan tanda terima gudang untuk barang milik orang lain
yang disimpan di gudangnya. Tanda terima ini dapat dijadikan sebagai agunan
dalam pengajuan kredit ke bank. Melalui fungsi ini, pemanfaatan gudang dapat
lebih efektif, sehingga distribusi barang dari gudang hanya dilakukan sekali
saja yaitu kepada end-user sehingga sangat menghemat opportunity-cost dan
distribution atau transparation-cost. Di samping itu gudang mempunyai peranan
yang cukup besar dalam menunjang kegiatan industri dan perdagangan yaitu dalam
kegiatan produksi dan pendistribusian barang tetapi penataan keberadaan gudang
belum sebagaimana yang diharapkan karena penanganannya masih terpisah-pisah
antar sektor sesuai dengan kebutuhan ad-hock. Untuk itu agar keberadaan gudang
dapat lebih berperan dalam menunjang kegiatan produksi dan kelancaran arus
distribusi barang harus ditangani secara terintegrasi.
C. Pedoman Umum Penggudangan Logistik
Merujuk pada beberapa kegiatan penggudangan dan tujuan penggudangan
tersebut, ada beberapa pedoman umum untuk melakukan kegiatan penggudangan
yaitu:
1.
Menjaga
kelancaran penerimaan dan pengeluaran logistik.
2.
Menjaga
ketertiban administrasi penggudangan, baik untuk menjamin keamanan barang
maupun menyediakan peranti pertanggungjawaban pengelolaan penggudangan.
3.
Melakukan
penyimpanan logistik secara tepat sehingga logistik yang ada mudah dicek,
ditemukan, dan diambil.
4.
Melakukan
pengaturan barang secara tepat sehingga mampu menjamin keamanan dan keselamatan
barang, petugas gudang maupun pihak-pihak yang berkepentingan.
5.
Melakukan
perawatan barang dengan baik sehingga barang dalam gudang tidak sekadar sebagai
barang persediaan, tetapi juga barang yang siap pakai.
Agar beberapa pedoman umum ini dapat diimplementasikan dengan baik, perlu
adanya rancangan dan impementasi sistem kerja penggudangan logistik yang jelas
dan tepat dalam setiap organisasi.
D. Kesalahan Umum dalam Penggudangan Logistik
Secara empiris, dapat
diidentifikasi beberapa kesalahan umum dalam pengelolaan penggudangan yaitu
sebagai berikut:
1. Memperlakukan, memanfaatkan, dan
memfungsikan gudang sebagai bak sampah sehingga logistik yang rusak, logistik
yang tidak atau akan terpakai, logistik persediaan, kardus-kardus dan
kertas-kertas yan.g siap dijual secara campur aduk semuanya dimasukkan ke dalam
gudang.
2. Sering kegiatan penggudangan ditangani ala
kadarnya, tanpa perencanaan yang baik, baik berkaitan dengan tata cara,
prosedur, maupun pengelolaan administratifnya.
3. Tidak diketahui jumlah persediaan logistik
secara tepat karena tidak tertibnya pencatatan dan distribusi logistik bagian
gudang.
4. Banyaknya logistik yang kadaluarsa karena
kesalahan dalam pengeluaran logistik.
5. Banyaknya kerusakan logistik di tempat
penyimpanan/gudang karena salah penempatan dan kesalahan perawatan logistik.
6. Banyaknya logistik yang hilang, baik
sebelum logistik masuk gudang maupun setelah masuk gudang, baik karena
ketidakprofesionalan petugas gudang maupun penyelewengan petugas gudang, baik
secara individual maupun bersama-sama dengan pihak lain.
7. Lamanya pelayanan bagian penggudangan
dalam distribusi logistik, baik yang disebabkan ketidakprofesionalan petugas
gudang, kesalahan dalam penempatan dan perancanagan tata ruang gudang yang ada,
maupun sistem distribusi logistik yang tidak tepat.
Apabila kesalahan-kesalahan umum tersebut terjadi maka orientasi awal dan
utama dalam kegiiatan penggudangan jelas tidak akan terjadi, dan justru
sebaliknya, penggudangan tidak mampu menjamin kelancaran dan kelangsungan
kegiatan organisasi. Tentu saja bila hal itu terjadi, pada akhirnya akan sangat
mempengaruhi efektivitas dan produktivitas kerja unit maupun akan mempengeruhi
tingkat efektivitas dan efisien organisasi secara keseluruhan.
E. Tata Ruang Gudang
Perancangan tata ruang
gudang merupakan kegiatan pemikiran dan penetapan segmen-segmen ruangan di
dalam gudang serta pengaturan logistik di dalam ruang gudang tersebut.
Sehubungan dengan hal ini, ada beberapa asas tata ruang gudang yang harus
diperhatikan dan beberapa asas tata ruang gudang tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Asas jarak pendek
Ruangan
seyogianya bisa dipergunakan sebaik mungkin sehingga pelaksanaan kegiatan
pengaturan barang dalam gudang dapat melewati jarak yang sependek mungkin.
2. Asas mengalirnya kegiatan
Pelaksanaan
kegiatan pengaturan barang diusahakan dengan urutan yang teratur dari satu
tempat ke tempat yang lain dengan berurutan baik dengan metode FIFO (First
In First Out) yaitu pengaturan barang yang lebih dahulu masuk gudang, harus
dikeluarkan pada urutan pertama pula atau metode LIFO (Last In First Out)
yaitu pengaturan barang yang terakhir masuk dalam gudang tetapi pertama kali
dikeluarkan dari gudang.
3. Asas memudahkan pengawasan
Penataan
ruang haruslah dapat membantu mempermudah pengawasan atas pelaksanaan
pengaturan barang.
4. Asas fleksibilitas ruangan
Penataan
barang dalam gudang diusahakan sedemikian rupa sehingga bila ada gangguan
ruangan akan mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
5. Asas kemudahan berhubungan dengan luar
Pada
penataan barang-barang yang frekuensinya sering dipakai seyogianya diletakkan
di tempat yang langsung berhubungan dengan pihak luar.
Di samping harus
memperhatikan beberapa asas tata ruang gudang, untuk merancang dan melaksanakan
penataan ruang gudang, penting memperhatikan beberapa pedoman yang meliputi
sebagai berikut:
a. Hendaknya dalam ruang gudang ada ruang
atau tempat untuk melakukan pengecekan barang masuk. Ruang ini berfungsi untuk
memeriksa dan mengecek barang yang akan dimasukkan ke dalam gudang.
b. Hendaknya di dalam gudang disediakan ruang
tata usaha untuk melakukan kegiatan-kegiatan admnistratif penggudangan guna
menjamin ketertiban administratif, penyediaan peranti pengawasan barang dalam
gudang dan keamanan barang.
c. Hendaknya di dalam ruang gudang disediakan
ruang untuk menampung barang-barang yang segera digunakan maupun sering
digunakan atau diminta oleh unit kerja.
d. Hendaknya di dalam ruangan gudang
disediakan ruang lalu lintas barang yang cukup, baik untuk pemasukan barang
atau pun pengeluaran barang guna menjamin kelancaran pemasukan dan pengeluaran
barang.
e. Hendaknya dalam ruang gudang ada ruang
untuk pengecekan barang keluar. Ruang ini berfungsi untuk memeriksa dan mengecek
barang yang akan dikeluarkan dari gudang karena adanya permintaan dari unit
kerja.
F. Fungsi Dan Aktivitas Penggudangan
Fungsi dasar dari gudang
adalah penerimaan, identifikasi dan penyortiran, penyimpanan, pengambilan
barang dari penyimpanan, pengumpulan pesanan, pengemasan, pengiriman, dan
pemeliharaan dokumen. Fungsi gudang
dibentuk berdasarkan elemen berikut :
·
Kerangka
bangunan, material dapat disimpan dalam
satu bagian fasilitas pabrik atau dalam struktur yang terpisah.
·
Media
penyimpanan, digunakan untuk mendukung
dan melindungi material dan membuat material dapat diakses. Media penyimpanan yang umum adalah rak penyimpanan,
bin, dan korsel berputar.
·
Mekanisme
pengangkutan, mekanisme (otomatis,
semiotomatis, atau manual) digunakan untuk mengangkut muatan antara lokasi
input/output dan lokasi penyimpanan.
·
Kebijakan
penyimpanan/pencarian, menentukan letak
penyimpanan untuk tiap tipe muatan.
·
Pengawasan/
kontrol, digunakan untuk mengarahkan
mekanisme pengangkutan selama operasi penyimpanan dan pencarian.
Mengoperasikan suatu
pergudangan melibatkan beberapa aktivitas proses, dan operasi yang efisien dari
gudang bergantung pada seberapa baik aktivitas proses tersebut
dilaksanakan. Berikut adalah aktivitas
proses di gudang :
·
Menerima
barang, gudang menerima barang dari
pengangkutan luar atau dalam pabrik dan menerima tanggungjawab dari
mereka/pengirim barang. Ini berarti
gudang harus: mengecek barang berdasarkan pemesanan dan bill of lading,
mengecek kuantitas, mengecek kerusakan dan isi laporan kerusakan jika
dibutuhkan, memeriksa barang jika dibutuhkan.
·
Mengidentifikasi
barang, item diidentifikasi dengan jumlah
stock-keeping unit (SKU) dan pencatatan kuantitas yang diterima.
·
Mengirim barang ke penyimpanan, barang disortir dan diletakkan di tempatnya.
·
Simpanan
Barang, barang disimpan dalam
penyimpanan dan dibawah perlindungan yang baik sampai saatnya dibutuhkan.
·
Pengambilan
barang, item yang dibutuhkan dari stock
harus dipilih dari penyimpanan dan dibawa ke area penyusunan.
·
Penyusunan
pengiriman, barang yang dibuat menjadi
satu pesanan dibawa bersamaan dan diperiksa jika ada kelalaian atau error. Pencatatan pesanan selalu diperbaharui.
·
Mengirim
barang ke pengiriman; pesanan dikemas,
dokumen pengiriman disiapkan, dan barang dimuat di kendaraan yang tepat.
·
Mengoperasikan
sistem informasi, suatu catatan harus
diurus untuk tiap item dalam menunjukkan kuantitas stock di satu sisi,
kuantiatas yang diterima, kuantitas yang dikeluarkan, dan lokasi dalam gudang.
G. Administrasi Penggudangan
Untuk menjaga keamanan
logistik dan kelangsungan kerja organisasi maka dalam kegiatan penggudangan
logistik penting dilakukan administrasi penggudangan secara tertib dan benar.
Hal ini disebabkan administrasi penggudangan dapat dijadikan instrumen
pengawasan dan pengendalian di dalam pengelolaan penggudangan setiap
organisasi. Dengan adanya sistem administrasi penggudangan yang benar,
keberadaan logistik setiap saat dapat dicek, baik berkaitan dengan nama, jenis,
spesifikasi, jumlah, mutasi, bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran logistik,
jumlah persediaan, maupun nilai logistik yang ada di gudang.
Dengan demikian, adanya
pengelolaan administrasi penggudangan yang baik dalam setiap organisasi akan
dapat mengurangi, bahkan dapat menghapuskan bentuk penyelewengan pengelolaan
logistik ataupun hilangnya logistik. Di samping itu, dengan adanya pengelolaan
administrasi penggudangan yang benar dalam setiap organisasi akan mendukung
ketepatan dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan logistik. Hal
ini disebabkan dapat dipantaunya tingkat pemakaian logistik tertentu dan jumlah
persediaan yang ada.
Bagi petugas gudang, admnistrasi penggudangan juga dapat digunakan sebagai
alat pertanggungjawaban dalam pengelolaan penggudangan yang dibebankan
kepadanya. Sehubungan dengan administrasi penggudangan logistik tersebut, yang
penting dalam kegiatan penggudangan harus ada buku penerimaan gudang, buku
pengeluaran gudang, kartu persediaan/ Stock, bon permintaan barang/
surat permintaan pengadaan barang, surat penyerahan barang.
H. Perawatan Logistik dalam Gudang
Agar logistik di dalam gudang tidak sekadar
sebagai barang persediaan, tetapi juga logistik yang siap pakai maka perlu dan
penting dilakukan kegiatan perawatan barang di dalam gudang secara benar. Ada
beberapa hal yang penting diperhatikan sehubungan dengan kegiatan perawatan
barang dalam gudang antara lain:
a.
Cek
barang-barang (logistik) dan laksanakan program kebersihan gudang secara
periodik.
b.
Jaga
gudang dari kebocoran atap, merembesnya air melalui lantai dan masuknya
butir-butir kecil air hujan melalui jendela/ventilasi.
c.
Hindarkan
penempatan barang yang bisa mempengaruhi dan menyebabkan penurunan kualitas
ataupun kerusakan pada barang yang lain.
d.
Cek
instalasi listrik di ruang gudang secara periodik.
e.
Gunakan
dan implementasikan metode FIFO (First In First Out) dalam pengeluaran
logistik untuk menghindari kadaluwarsa dan rusaknya barang saat dibutuhkan.
f.
Sediakan
alat pemadam kebakaran sebagai tindakan antisipatif adanya bahaya kebakaran.
g.
Atur
aliran dan temperatur udara yang cukup sehingga tidak membahayakan bagi petugas
gudang maupun merusak barang.
h.
Beri
alas untuk setiap barang agar tidak mudah rusak karena kelembaban.
i.
Tempatkan
barang yang berat dan atau besar di bagian bawah dan yang ringan dan atau kecil
di bagian atas.
j.
Tempatkan
pada tempat khusus yang aman ataupun terkunci untuk barang-barang kecil yang
sejenis atau mudah dicari.
KESIMPULAN
Memperhatikan hal-hal sebagaimana dijelaskan di atas seperti pertumbuhan
usaha jasa pergudangan sangat lambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan
gudang khusus. Data gudang baik jumlah, kapasitas, kondisi kepemilikan atau
manajemen tidak lengkap, pembangunan gudang yang belum terstandarisasi sehingga
tidak menjamin keamanan dan barang yang disimpan dan masih ada pengelola gudang
yang menyalahgunakan tujuan gudang seperti digunakan untuk menyimpan atau
menimbun barang dengan tujuan spekulasi.
Penggudangan logistik memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan
sebuah organisasi. Penyimpanan berfungsi
untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumnya
dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan dengan biaya serendah mungkin. Fungsi ini
mencakup segala kegiatan mengenai pengurusan dan pengelolaan penyimpanan barang
persediaan (termasuk barang-barang khusus/special commodities) yang antara lain
termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan mengenai perencanaan atau penyiapan
ruang penyimpanan, penyelenggaraan tata laksana penyimpanan, penyimpanan atau
pengoperasian alat-alat pembantu pengatur barang, tindakan-tindakan keamanan
dan keselamatan dalam penggudangan.
Di dalam penggudangan perlu diperhatikan beberapa hal antara lain pedoman
umum dalam penggudangan, kesalahan-kesalahan umum dalam hal pengelolaan
penggudangan yang dapat menganggu kelancaran dan kelansungan kegiatan
organisasi dan hal ini dapat mempengaruhi tingkat efektivitas dan efisiensi
organisasi secara keseluruhan, dan cara memelihara logistik dalam gudang, .
Guna menjamin kelancaran dan kelangsungan kegiatan organisasi maka setiap
organisasi penting memiliki persediaan logistik. Dan untuk menjaga keamanan
logistik dan kelangsungan kerja organisasi maka dalam kegiatan penggudangan
logistik penting dilakukan administrasi penggudangan secara tertib dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Subagya M.S. 1990, Manajemen Logistik,
Cetakan ke-2, Penerbit CV Haji Masagung, Jakarta.
Dwiantara, Lucas dan Rumsari Hadi Sumarto. 2004, Manajemen Logistik, Penerbit
PT Grasindo, Jakarta.
No comments:
Post a Comment