PENDAHULUAN
Pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu unsur penting
dalam mewujudkan suatu pemerintahan yang baik dalam upaya penyelenggaraan
manajemen kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. Pengembangan karier Pegawai Negeri
Sipil dimulai dari menyusun Perencanaan, Pengadaan, Penempatan, Pengangkatan
Dalam Jabatan, Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan, sampai pada Pemberhentian.
Muncul fenomena penurunan jabatan, kemangkiran pegawai (demosi), perpindahan
karyawan, serta adanya suatu promosi karyawan merupakan bentuk pengembangan
karir. Pentingnya kebijakan instansi dirumuskan untuk mengatur administrasi
dari semua jenis pemindahan pegawai. Salah satu langkah yang ditempuh
organisasi untuk memenangkan persaingan adalah peningkatan sumber daya manusia.
Melalui ini pula ditunjang oleh kemampuan financial organisasi. Karena tidak
mungkin suatu organisasi dapat mengembangkan karyawan tanpa ada dana yang
memadai.
Pengembangan karir dan pemanfaatan sumber daya manusia merupakan kebutuhan
organisasi, menyatakan bahwa pegawai mereka adalah aset yang paling berharga.
Meskipun demikian karyawan yang ditempatkan di posisi tepat dan mengalami
frustasi untuk tumbuh dan berkembang merugikan organisasi. Oleh karena itu
dalam suatu organisasi para anggotanya mengharapkan suatu pola kemajuan yang
berdasarkan atas apa yang mereka dapatkan dan kerjakan. Apalagi seorang
karyawan ingin diberi kesempatan yang luas ke berbagai jabatan serta
dipromosikan dalam garis karir tertentu yang menjadi impian mereka. Maka muncul
sebuah pertanyaan, mengapa orang tersebut mengembangkan karirnya di sisi lain
ada jalan yang ditempat. Kadang-kadang seseorang dilihat dari tingkat
pendidikan cukup, pengalaman cukup, tetapi karirnya terhambat sementara yang
biasa-biasa saja karirnya meningkat. Oleh karena itu, perlu diingat tidak semua
manusia mempunyai karakter yang sama, masing-masing memiliki tingakat
pendidikan yang berbeda. Semua karakter individu menunjang pengembangan karir.
Di sisi lain organisasi tempat merka bekerja yang mempengaruhi karir seseorang,
karena setiap organisasi memiliki karakter yang berbeda pula.
Ada banyak kekuatan yang mengakibatkan pembentukan karir, sehingga seorang
pegawai untuk mencapai karirnya harus belajar dari pengalaman yang terjadi
dalam organisasi tersebut. Dari pengalaman-pengalaman inilah individu mengembangkan
suatu gagasan karir yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
Kebutuhan, keinginan dan ketidakpuasan yang ditunjukkan dalam pengembangan
karir merupakan suatu masalah bagi organisasi kecuali apabila organisasi dapat
memberikan pekerjaan dan karir yang lebih menarik dan memberi tantangan. Oleh
karena itu tidak mengherankan jika pengembangan dan perencanaan karir menjadi
persoalan besar dalam organisasi selama tahun terakhir. Beberapa penyebabnya
adalah (Simamora, 1997:507): meninngkatnya perhatian terhadap kualitas
kehidupan kerja dan perencanaan kehidupan, peraturan mengenai kesempatan kerja
yang sama, pertumbuhan ekonomi yang rendah dan mengurangi kesempatan promosi.
Pengembangan karir mempunyai kaitan erat dengan pengembangan sumber daya manusia.
Di mana dalam pengembangan karir mengarah pada perbaikan dan peningkatan
pribadi yang diusahakan oleh individu maupun organisasi untuk memilih tujuan
dan jalur karir untuk mencapai tujuan tersebut. Pengembangan karir tidak hanya
mengacu pada peratururan tetapi juga pada kemampuan individu maupun kemampuan
organisasi untuk mengembangkan karir pegawainya. Pegawai cenderung lebih
terbuka luas untuk lebih maju dan mengembangkan diri (mempelajari bidang lain)
untuk mempersiapkan diri apabila sewaktu-waktu menempati posisi ke bidang yang
berbeda. Di samping itu karyawan akan merasa siap menempati posisi baru.
PEMBAHASAN
1. Pengembangan
Karir
Pengembangan
karir merupakan upaya pribadi seorang pegawai untuk mencapai suatu rencana
karir. Pengembangan karir sangat
diharapkan oleh setiap pegawai, karena dengan pengembangan ini akan mendapat
hak-hak yang lebih baik dari apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun
non material misalnya, kenaikan pendapatan, perbaikan fasilitas dan sebagainya.
Sedangkan hak-hak yang tidak bersifat material misalnya status sosial, perasaan
bangga dan sebagainya. Dalam praktek pengembangan karir lebih merupakan suatu
pelaksanaan rencana karir seperti yang diungkapkan oleh Handoko (2000) bahwa
pengambangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan
seseorang untuk mencapai suatu rencana karir. Pengembangan karir merupakan
salah satu tugas manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Setiap manajer harus
memiliki sistem manajerial dalam mengelola karyawan, salah satunya sistem
pengembangan karir karyawan . Semakin bagus sistem pengembangan karir karyawan
di dalam organisasi, semakin mudah bagi karyawan untuk merencanakan
pengembangan karirnya.
Dalam rangka pengembangan pegawai sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas, seperti : kecakapan, pengetahuan, keahlian dan karakter pegawai
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang
diberikan kepada pegawai harus sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan,
sehingga peningkatan kualitas pegawai akan benar-benar terpenuhi.
Untuk melaksanakan
pengembangan pegawai dilakukan berdasarkan hasil penyusunan analisa jabatan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengadakan seleksi tenaga kerja guna
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang ada.
2. Mengadakan identifikasi kemampuan,
ketrampilan, potensi pegawai yang telah ada dengan mengarah alat ukur yaitu
sistem penilaian pegawai, sehingga dapat diketahui :
o
Seberapa
jauh pegawai sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
o
Seberapa
jauh penempatan pegawai sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang
bersangkutan
o
Seberapa
jauh pegawai dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya.
2.
Model Pengembangan Karir
Menurut Byars dan Rue (2000), pengembangan
karir merupakan aktivitas formal dan berkelanjutan yang merupakan suatu upaya
organisasi untuk mengembangkan dan memperkaya sumberdaya manusianya dengan
menyelaraskan kebutuhan mereka dengan kebutuhan organisasi. Dari perkembangan
konsep ini, maka kita mengenal tiga model pengembangan karir, yaitu:
a. Model siklus hidup (life-cycle model),
merupakan pengembangan karir yang sifatnya
pasti. Seseorang akan berpindah pekerjaannya melalui perbedaan tahap karir.
Dalam model ini peran organisasi sangat besar dalam menentukan karir seseorang.
b. Model berbasis organisasi, yaitu model
pengembangan yang menjelaskan bahwa karir seseorang akan melalui tahap-tahap
karir, tetapi di dalam model ini juga dijelaskan bahwa dalam proses
pengembangan karir ada proses pembelajaran bagi karyawan untuk memiliki jalur
karir yang pasti.
c.
Model pola terarah
Dalam model ini karyawan dibimbing atau diarahkan untuk membuat keputusan
sendiri mengenai seberapa cepat mereka menginginkan kemajuan dalam karir
mereka.
3. Peran
Pengembangan Karir
Dalam proses pengembangan karir individu (karyawan) dalam organisasi, ada 3
hubungan saling terkait antara individu, manajer, maupun organisasi.
Ketiga-tiganya memiliki peran masing-masing. Gary Dessler menjelaskan peran
ketiganya dalam pengembangan karir, karena pengembangan karir seorang individu
sangat terpengaruh dan saling mendukung dalam pengembangan karir dari 3 peran
tersebut. Tiga peran tersebut antara lain:
a. Peran Individu
- Terimalah tanggung jawab untuk karir Anda
sendiri.
- Taksirlah minat, keterampilan, dan nilai anda.
- Carilah informasi dan rencana karir.
- Bangunlah tujuan dan rencana karir.
- Manfaatkanlah peluang pengembangan.
- Ikutilah seluruh rencana karir yang realistic.
b. Peran Manajer
- Berikanlah umpan balik kinerja yang tepat waktu.
- Berikan dukungan dan
penilaian pengembangan
- Berpartisipasilah dalam diskusi pengembangan
karir.
- Dukunglah rencana pengembangan karir.
c. Peran Organisasi
- Komunikasi misi, kebijakan, dan prosedur.
- Berikan peluang pelatihan dan pengembangan.
- Berikan informasi karir dan program karir.
- Tawarkan satu keanekaragaman
pilihan karir
4. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pengembangan Karir.
Hasto Joko Nur Utomo dan Meilan Sugiarto memberikan contoh 9 faktor yang
berpengaruh terhadap pengembangan karir individu di suatu organisasi, yaitu :
a.
Hubungan
pegawai dan organisasi
Secara
ideal, hubungan pegawai dan organisasi berada dalam hubungan yang saling
menguntungkan, sehingga pada saat yang demikian organisasi dapat mencapai
produktifitas kerja yang lebih tinggi. Namun kadang kala ada berbagai macam
kendala yang dihadapi di lapangan.
b.
Personalia
Pegawai
Terkadang,
dalam manajemen karir pegawai terganggu dengan adanya pegawai yang mempunyai
personalitas yang menyimpang, seperti terlau apatis, emosional, ambisius, curang, dan lain-lain.
c.
Faktor
Eksternal
Acapkali
terjadi semua aturan dalam manajemen karir sebuah organisasi menjadi kacau
lantaran ada intervensi dari pihak luar.
d.
Politicking
dalam organisasi
Perencanaan
karir akan menjadi sekedar basa- basi ketika ada virus politicking
seperti hubungan antar teman, nepotisme, feodalisme, dan lain sebagainya.
e.
Sistem
Penghargaan
Organisasi
yang tidak mempunyai sistem penghargaan yang jelas (selain gaji dan insentif)
akan cenderung memperlakukan pegawainya secara subyektif. Pegawai yang
berprestasi baik dianggap sama dengan
pegawai yang malas.
f.
Jumlah
Pegawai
Semakin
banyak jumlah pegawai maka semakin ketat
persaingan untuk menduduki jabatan, demikian pula sebaliknya. Jumlah pegawai
yang dimilki sebuah organisasi sangat mempengaruhi manajemen karir yang ada.
g.
Ukuran
Organisasi
Ukuran
organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan yang ada dalam
organisasi tersebut, semakin besar organisasi, semakin kompleks urusan
manajemen karir pegawai. Namun, kesempatan untuk promosi dan rotasi pegawai
juga lebih banyak.
h.
Kultur
Organisasi
Sebagaimana
masyarakat pada umumnya, organisasi juga mempunyai kultur. Ada organisasi yang
berkultur profesional, obyektif, rasional dan demokratik. Namun ada juga
organisasi yang cenderung feodalistik, rasional dan demokratis. Dan kultur ini
sedikit banyak akan mempengaruhi pengembangan karir yang ada dalam organisasi
tersebut.
i.
Tipe
Manajemen
Ada
berbagai tipe manajemen di sebuah organisasi. Ada manajemen yang lebih cenderung kaku, otoriter,
tersentralisir, tertutup, tidak demokratis. Ada juga manajemen yang cenderung
fleksibel, paritsipatif, terbuka, dan demokratis. Jika manajemen kaku dan
tertutup, maka keterlibatan pegawai dalam pembinaan karirnya sendiri cenderung
minimal. Sebaliknya, jika manajemen cenderung terbuka, partisipatif, dan
demokratis, maka keterlibatan pegawai dalam pembinaan karir mereka juga
cenderung besar.
5. Cara
Membangun Sistem Pengembangan Karir
Dalam mengembangkan sebuah karir, pihak manajemen organisasi harus memiliki
sebuah sistem pengembangan karir. Ini bertujuan untuk mengelola pengembangan
karir karyawan yang obyektif dan efektif Irwan Rei, seorang Managing
Director Multi Talent Indonesia menjelaskan bagaimana membangun sistem
pengembangan karir di dalam organisasi:
a.
Tentukan
dulu filosofi perusahaan mengenai bagaimana seorang karyawan dapat mengembangkan
karirnya di perusahaan. Misalnya: Apakah dasar atau kriteria bagi karyawan
untuk naik jabatan (pergerakan vertikal) maupun pindah bagian (pergerakan horisontal)
di dalam perusahaan? Kriteria ini bisa beragam, misalnya prestasi kerja
karyawan selama beberapa tahun terakhir, seberapa jauh karyawan memenuhi
kebutuhan kompetensi dan kualifikasi dari posisi tujuan, tersedianya posisi
tujuan, kesamaan jenis usaha dan lain-lain.
b. Bangun peta pergerakan atau pengembangan
karir jabatan-jabatan yang ada berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Untuk memberikan ruang lebih besar bagi karyawan dalam membangun
karirnya di dalam organisasi, beberapa organisasi membangun apa yang disebut
dengan jalur karir manajerial (struktural) dan jalur karir non-manajerial
(spesialis).
c.
Bangun
SOP (standard operating procedure) termasuk alat-alat tes yang
diperlukan untuk membantu karyawan mengetahui bagaimana mereka dapat
mengembangkan karirnya di dalam organisasi.
d.
Perbaiki
terus-menerus model yang telah dibangun berdasarkan hasil implementasinya di
lapangan dan kebutuhan organisasi, termasuk bila ada perubahan struktur dan
strategi perusahaan.
6. Tahap-tahap pengembangan karier pegawai
1. Tahap
Orientasi
Tahap ini
merupakan usaha dengan cara memberikan tugas khusus yang terprogram dalam waktu
tertentu sehingga pegawai tersebut : mempunyai gambaran secara umum kegiatan
organisasi yang berkaitan dengan pendidikan formal, mempunyai gambaran tentang
usaha apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dasarnya menjelang
tugas yang akan dihadapinya.
Dalam tahapan ini,
tugas penanggung jawab pengembangan SDM adalah memonitor sejauh mana bakat,
minat dan potensi pegawai tersebut, guna penempatan selanjutnya.
2. Pelatihan
Pra Tugas
Dengan mengenali prestasi
kerja/potensi pegawai tersebut, selanjutnya diperlukan pendidikan dan pelatihan
teknis yang relevan, yang diikuti dengan seleksi, dan penilaian guna
mendapatkan pegawai yang semaksimal mungkin disesuaikan dengan bakat dan minat.
3. Penempatan
dalam rangka Pengembangan Profesi
Dari penggabungan antara bakat dan
minat pegawai, dapat diarahkan untuk diberi tugas dalam jabatan-jabatan yang
memerlukan syarat kualifikasi teknis dan kemampuan mengenal kegiatan-kegiatan
manajemen. Pengawasan pada tahap ini dikombinasikan dengan pelatihan-pelatihan
teknik sosialisasi dan teknik manajemen pada tingkat dasar.
4. Penugasan
dalam rangka Pemantapan Profesi
Dalam tahap ini secara selektif
pegawai ditugasi:
o Sebagai manajer staf dan
manajer lainnya sesuai dengan kemampuannya guna memantapkan kemampuan
manajerialnya yang bersangkutan agar dapat meniti jenjang jabatan yang lebih
tinggi.
o Sebagai spesialis sesuai
dengan keahliannya untuk dapat mengenali, menilai dan memecahkan setiap masalah
dalam lingkup tugasnya, dalam konteks keseluruhan, masalah yang dihadapi oleh
organisasi.
5. Tahap
Pematangan Profesi
Penugasan lebih lanjut sebagai jabatan
manajer dan fungsional tingkat menengah dan tinggi dengan spesifikasi
penugasannya sebagai berikut :
o Sebagai manajer/staf yang
mempunyai kemampuan untuk mengarahkan dan menetapkan kebijakan di bidang
masing-masing sesuai dengan misi organisasi/departemennya dan kebijaksanaan
pimpinannya.
o Sebagai spesialis fungsional
yang mempunyai kemampuan berfikir menilai dan memecahkan masalah yang dihadapi
secara konsepsional dan komperhensif di lingkungan organisasi/departemennya.
7. Prinsip Pengembangan Karir
o
Pekerjaan itu sendiri
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila
setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan
yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal.
o
Bentuk pengembangan
skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor
akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
o
Pengembangan
akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang
sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan
lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill
yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.
o
Waktu yang
digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi
rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.
BAGUS SEKALI,INI SANGAT MEMBANTU SAYA,TERIMAKASIH
ReplyDeleteTerima kasih kembali atas kunjungannya,
Deletesemoga bermanfaat bagi ibu IDA.
Terimakasih... sangat membantu saya dalam mengetahui... tentang pengembangan karir bagi pegawai.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat.
Deletegookiil
ReplyDeletereferensinya sangat membantu untuk tugas kuliah saya
APANYA YG GOOKIIL nih..
DeleteAlhamdulillah, semoga membantu dan bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung pada tulisan ini.
terimakasih.. ini sangat membantu tugas perkuliahan saya.
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga membantu dan bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung pada tulisan ini.
Deleteterimakasih... ini sangat membantu tugas akhir perkulihan saya
ReplyDeleteBAGUSDAN BERMANFAAT
ReplyDeleteterima kasih, sangat membantu sekali !!!
ReplyDeletereferensinya sangat membantu tugas kuliah saya utk manajemen pengembangan SDM. Thanks
ReplyDeletesangat membantu terimakasih
ReplyDeletematur tengkyu..... sangat membantu...
ReplyDeleteizin share
ReplyDelete