A.
Teori organisasi
Teori-teori dalam ilmu administrasi Negara mengenai organisasi terbagi atas
teori-teori yang menjelaskan organisasi-organisasi nonmodern (naturalistic
organisations, natuurlijke organisaties) dan organisasi-organisasi modern yang
pada umumnya merupakan organisasi-organisasi yang direncanakan (planned
organisations, geplande organisaties).
Teori-teori organisasi nonmodern dikembangkan dengan banyak mempergunakan
pandangan-pandangan antropologi, Sosiologi, dan Ilmu Kebudayaan. Sikap para
warga organisasi terhadap pimpinan dan sikap kelakuan mereka yang bersifat
serba pribadi atau personal, dapat dipahami melalui ajaran-ajaran Antropologi
dan Sosiologi.
Teori-teori organisasi modern dalam ilmu administrasi negara dapat dibagi
menjadi lima golongan, yaitu:
1. Teori organisasi klasik
Teori organisasi klasik ini disebut pula teori
struktur, atau The Structure Theory of Organisation, dimana pandangannya
ditekankan pada struktur organisasi yang merupakan hasil daripada pembagian
kerja (division of work, werkverdeling; Ilmu ekonomi berbicara tentang
division of labour, arbeidsverdeling, di mana manusia didudukkan sebagai salah
satu faktor produksi).
2. Teori Hubungan Antarmanusia
Dalam
golongan teori-teori ini dikatakan bahwa dalam kenyataan sehari-hari
“organisasi dalam praktek” adalah hasil atau produk daripada hubungan
antarmanusia (human relations) dan motivasi (motivation) yang
dijalankan oleh pimpinan organisasi.
3. Teori proses
Teori
organisasi ini, The Process Theory of Organisation, mengatakan bahwa
suatu organisasi itu merupakan hasil atau akibat daripada suatu proses, yang
pada hakikatnya merupakan proses kerja sama antara sekelompok orang-orang
secara nyata, dan oleh sebab itu, maka terdapat apa yang disebut “dynamika
organisasi” artinya suatu gerak ubah daripada setiap organisasi. Tidak ada
organisasi yang tetap, yang tidak berubah.
4. Teori perilaku
Teori
perilaku atau the Behaviour Theory of Organisation, berpendapat bahwa
ada tidaknya, baik buruknya, suatu organisasi itu tergantung dari sikap
kelakuan para anggota-anggotanya. Masalah organisasi terpenting menurut penganut teori-teori ini adalah bagaimana
membuat para warga organisasi itu bersikap, berpikir, dan bertingkah laku
sebagai “manusia organisasi”.
5. Teori sistema
Teori
organisasi ini, the Systems Theory of Organisation, mangatakan bahwa kita
memandang terhadap organisasi tersebut sebagai sutau jaringan (network)
daripada berbagai macam sistem yang berkaitan satu sama lain, serta bekerja dan
bergerak berasarkan tata kaitan sistem-sistem tertentu
Atmosudirdjo
Slamet, Prajudi. 1986, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi, Cetakan ke-8,
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. (Hal: 137-139).
B.
Teori kepemimpinan
1.
Teori Traitist
Teori ini adalah teori yang
menurut Panglaykim, dkk disebut dengan teori serba sifat yang penelaahannya,
terutama membicarakan tentang sifat-sifat kepemimpinan secara induktif. Ada
lima ahli yang mengembangkan teori ini:
v
Ordway Tead
Sifat-sifat kepemimpinan dari seorang
pemimpin yang diperlukan ada sepuluh yang diterjemahkan oleh Panglaykim sebagai
berikut: energi, selera pemimpin, enthusiasme, ramah tamah, integrated,
kemahiran teknis, sanggup mengabik keputusan, inteligensi, kecakapan mengajar,
iman yang kuat dalam menghadapi berbagai masalah.
v
Chester I. B arnard
Dalam masalah kepemimpinan, menurut
Chester I. Barnard hanya ada dua hal atau dua kelebihan yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin. Pertama, kelebihan atau superioritas di bidang-bidang
teknik kepemimpinan dan kebulatan tekat memimpin. Kedua, kelebihan dalam
kebulatan tekat memimpin dimaksudkan bahwa sang pemimpin mempunyai tekat bulat
dan kemauan keras untuk memimpin bawahannya demi tercapainya apa yang dituju
dengan sukses.
v
Erwin Schell
Menurut Erwin Schell, sifat yang paling
diutamakan yang harus dimiliki
Oleh seorang
pemimpin adalah: adanya minat dan keramahan terhadap yang dipimpinnya, daya
tarik (pribadi), dan berilmu.
v
George R. Terry
George R. Terry menyebutkan
sifat-sifat yang penting yang sangat vital bagi pimpinan adalah sebagai
berikut:
-
Penuh energi, baik jasmani maupun rohani
dan dapat bergiat teru-menerus.
-
Stabilitas dalam emosi dan tidak boleh
berprasangka buruk tentang orang-orang bawahannya.
-
Mempunyai pengetahuan yang luas tentang
hubungan manusia
-
Keinginan untuk menjadi pimpinan harus
menjadi daya pendorong yang muncul dari dalam dan tidak dipaksakan dari luar.
-
Mempunyai kemahiran dalam mengadakan
komunikasi secara lisan atau tulisan.
-
Mempunyai kecakapan mengajar
-
Kecakapan untuk berfikir secara terang,
dinamis, dan aktif.
v
Henry Fayol
Henry Fayol lebih menekankan kepada
segi-segi rohani da erudisi dari seorang manajer/pimpinan.
M. Herujito, Yayat. 2006, Dasar-Dasar
Manajemen, Cetakan ke-3, Penerbit PT Gramedia, Jakarta. (Hal: 194-197)
C.
Teori
Ekspektansi tentang Motivasi
Teori Ekspektansi, menyatakan bahwa orang-orang
termotivasi untuk berperilaku dengan cara-cara yang menimbulkan
kombinasi-kombinasi hasil yang diekspektansi dan diinginkan. Persepsi memainkan
peranan penting pada teori karena ditekankannya kemampuan kognitif guna
mengantisipasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari perilaku.
Dalam
teri ekspektansi, terkandung prinsip hedonisme. Kita mengetahui bahwa manusia
hedonistik cenderung berupaya untuk memaksimasi kesenangan mereka dan
meminimasi perasaan sakit mereka. Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa teiri
ekspektansi dapat dimanfaatkan untuk memprediksi perilaku pada setiap situasi,
di mana terdapat suatu pilihan antara dua buah alternatif atau lebih
Winardi, J. 2007, Motivasi dan
Pemotivasian dalam Manajemen, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. (Hal: 102)
D.
Teori Erg dari Clayton P. Alderfer
Teori
Alderfer berbeda dibandingkan dengan teori Maslow sehubungan dengan tiga macam
hal sebagai berikut: Pertama-tama, diperlukan kelompok lebih kecil pada
kebutuhan inti (core needs) untuk menerangkan perilaku. Apabila kita
mengurutkannya menurut kebutuhan tingkat terendah hingga tingkat tertinggi, maka
kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan-kebutuhan akan eksistensi,
kebutuhan-kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain, dan
kebutuhan-kebutuhan akan pertumbuhan. Teori erg tidak mengasumsi bahwa
kebutuhan-kebutuhan berkaitan satu sama lain dalam sebuah hierarki prepoten
atau anak tangga. Akhirnya dikatakan, bahwa frustasi dari kebutuhan-kebutuhan
tingkat lebih tinggi dianggap mempengaruhi keingina akan kebutuhan-kebutuhan
tingkat lebih rendah.
Winardi, J. 2007, Motivasi dan
Pemotivasian dalam Manajemen, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. (Hal:
78)
E.
Teori keadilan tentang motivasi dari
adam
Secara
umum teori keadilam merupakan model tentang motivasi yang menerangkan bagaimana
orang-orang berupaya mendapatkan kelayakan dan keadilan dalam
pertukaran-pertukaran sosial atau hubungan-hubungan memberi-menerima. Teori
keadilan didasarkan atas teori disonansi kognitif yang dikembangkan oleh
seorang psikolog sosial yang bernama Leon Festinger. Menurut Festinger,
orang-orang termotivasi guna mempertahankan konsistensi antara
keyakinan-keyakinan kognitif mereka dan perilaku mereka.
Ketidakkonsistensi yang dipersepsi akan
menciptakan disonansi kognitif ( atau perasaan tidak nyaman psikologikal) yang
akan menyebabkan timbulnya tindakan korektif.
Winardi, J. 2007, Motivasi dan
Pemotivasian dalam Manajemen, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. ( Hal:
94)
F.
Teori Higiene-Motivator tentang kepuasan
kerja dari Frederick Herzberg
Berdasarkan
studinya tentang hubungan antara sikap-sikap kerja dan kinerja kerja Herzberg
menyatakan bahwa motivasi merupakan sebuah dampak lansung dari kepuasaan kerja.
Kaitan antara kepuasaan dan motivasi tersebut memiliki penganut maupun
pengkritiknya. Sekalipun demikian, teori Herzberg memberikan
pandangan-pandangan bermanfaat tentang motivasi kerja.
Winardi, J. 2007, Motivasi dan
Pemotivasian dalam Manajemen, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. (Hal:
87)
referensinya dari mana itu???
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung. Maaf, untuk referensinya bisa di lihat pada setiap bagian akhir dari penulisan tiap teori yang dicantumkan tersebut, mohon di cek kembali dengan seksama. Semoga membantu dan bermanfaat.
Delete