Jumat, 07 November 2014

Media Massa Dalam Kehidupan

Media massa adalah yang paling memiliki kekuatan dan begitu berpengaruh bagi pemikiran publik karena memiliki legitimasi sosial yang kuat. Meskipun media adalah alat penyalur sebuah informasi dari realitas sosial, namun melalui informasi-informasi yang diberikan tersebut merupakah hasil kerja seorang jurnalis. Karya-karya jurnalis lewat media massa dapat menciptakan perubahan pola pikir masyarakat yang tradisional ke pola pikir modern. Dalam hal ini, legitimasi sosial dari media massa begitu berperan bahkan perkembangannya pun bisa menuju ke perubahan masyarakatnya. Umumnya media massa dapat menimbulkan berbagai tafsiran dan pendapat yang berbeda dari kalangan publik.

Media massa merupakan salah satu unsur komunikasi yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, tidak bisa dipungkiri jika fungsi media massa dijadikan sarana penyebarluasan informasi kepada publik baik di tingkat lokal sampai tingkat internasional. Dengan upaya membentuk opini publik lewat media cetak, elektronik, dan berita televisi dapat menghasilkan pemberitaan yang bisa mengundang perhatian, tanggapan, dan bahkan tindakan politik. Pada akhirnya manusia kian bergantung pada media massa untuk memperoleh informasi, termanipulasi, dan adanya eksploitasi kalangan tertentu di masyarakat yang menguasai media.

Adapun hubungan yang saling berpengaruh antara dunia dan media massa yang sudah berlangsung lama. Adanya teknologi komunikasi dan cetak yang menjadikan sekat-sekat antar negara menjadi bias karena kemunculan dan perkembangannya menjadi sangat dipengaruhi oleh sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Terlepas dari perubahan bentuk media massa akibat dinamika sosial dan politik, media massa saat ini justru memainkan peran sebagai salah satu agen perubahan itu sendiri. Apalagi di era-globalisasi media massa gencar memberikan informasi yang begitu luas, tak dapat dipungkiri ada sisi posiif yang bisa didapatkan sebagai kontruksi wawasan publik ataupun sisi negatif yang seharusnya dapat difilter terhadap informasi yang diterima. Bagaimanapun peranan media massa dan globalisasi terdapat nilai positif di antara keduanya.

Di kehidupan masyarakat Indonesia peran media massa kian penting karena menganut sistem demokrasi, sehingga memberikan legitimasi politik kepada kebebasan pers dalam menyoroti setiap pemberitaan khususnya tentang perpolitikan. Namun demikian media massa kerap kali dijadikan alat kekuasaan kaum elit, misalnya saja Aburizal Bakrie yang memiliki stasiun televisi TVOne yang cenderung memihak kepada partai politiknya sendiri, yaitu Golkar. Dengan memanfaatkan media sebagai komunikasi politik bahkan media dijadikan alat untuk membongkar setiap kejelekan lawan politik. Pada akhirnya media massa memiliki kekuatan untuk mempromosikan kepentingan pemiliknya saja, lewat iklan yang ditampilkan.

Sistem demokrasi di Indonesia melahirkan pula kebebasan untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan dan  tulisan seperti yang tercantum di UUD 1945. Legitimasi hukum dari media banyak tertuang di UUD 1945 bahkan sampai ke profesi wartawan. Selain itu, secara yuridis kebebasan pers mulai bangkit pasca reformasi bahkan menjadi wacana dominan, yang telah tercermin dalam UU No. 40/1999, mulailah pers menjadi berani mengungkapkan realitas politik. Ketika sebelumnya pers begitu dikendalikan oleh pemerintah, pasca reformasi pers banyak menguak peristiwa yang banyak tertutupi, bahkan media menjadi sorotan publik setiap harinya untuk mengetahui setiap perkembangan perpolitikan. Dalam hal ini, pers mulai berpindah posisi dan perannya, dari menjalankan supremasi negara (state) menjadi pelaksana supremasi rakyat (people).

Dari segi ekonomi media dijadikan sumber pendidikan bagi setiap konsumennya, kemajuan teknologi membuat perkembangan media cetak seperti koran dan majalah begitu diminati, apalagi mulai berkembang dengan adanya media online di smartphone yang berdampak pada meningkatnya permintaan pada hp smarthphone dan tablet. Industri media kini semakin maju dan menguasai segala konten informasi, perkembangan tersebut membuat para pengusaha swasta dan pemilik modal semakin meminati industri media massa, bukan hanya untuk mencapai profit yang setinggi-tingginya namun juga kerap dijadikan komunikasi politik, misalnya saja MNC Group yang di pegang oleh Harry Tanoesudibyo kini lahan bisnis menjadi luas, sebut saja tv RCTI, MNC TV, Global tv, media elektonik okezone.com, media cetak Koran Sindo, dsb. Pada akhirnya media dijadikan tempat yang strategis untuk mendapatkan pencitraan publik. Pada akhirnya persaingan semakin bebas di antara media massa, kita bisa melihat media massa kini sudah lebih ke persaingan informasi dan hiburan. Semuanya bersaing untuk mendapatkan konsumen dan pengiklanan.

Dengan demikian kita bisa mengetahui bahwa media massa memiliki kekuatan yang bisa mempengaruhi opini publik dari realitas sosial dan pemberitaan yang disajikan. Di Indonesia yang menganut sistem demokrasi menjadikan media massa memiliki kebebasan untuk berpendapat baik tulisan maupun lisan, yang telah tercantum di dalam Undang-undang. Media massa juga berpengaruh dalam bidang ekonomi adanya persaingan untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai media cetak maupun elektronik yang juga berdampak pada hp smarthphone yang makin canggih untuk mengakses berita, sehingga masyarakat kini semakin mengikuti arus jaman akibat sistem informasi dan komunikasi yang semakin maju dan peran media massa dalam kekuatannya mempengaruhi wacana publik.

Source:
Hammad, Ibnu. KONTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM MEDIA MASSA. Jakarta: Granit, 2004.

Rivers, William L., Jay W. Jensen, and Theodore Peterson. MEDIA MASSA DAN MASYARAKAT MODERN trans, Harris Munandar dan Dudy Priatna. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar