I. PENDAHULUAN
Mie
merupakan makanan yang cukup populer di Indonesia. Selain harganya terjangkau
cara menghidangkannya pun mudah. Sebagai makanan pengganti nasi, mie sangat praktis dalam
penyajian dan mengenyangkan. Dengan penampilan seperti tali panjang, mie sangat
enak dinikmati baik musim panas atau musim dingin. Baik masyarakat desa maupun
kota hampir semuanya menyukai mie.
Tingginya minat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap mie
menunjukkan bahwa adanya peluang yang besar untuk pengusaha dalam mendirikan
usaha embuatan mie. Terlebih lagi mie kering, yang bisa disajikan dengan sesuai
dengan selera konsumen. Mendirikan usaha mie kering dengan omset yang besar
maka dapat memberikan banyak keuntungan, selain dapat memberikan keuntungan
finansial bagi produsen itu sendiri usaha ini juga dapat meningkatkan devisa
negara dan mengurangi angka pengangguran. Karena dengan adanya perusahaan mie
kering yang besar sama artinya terbuka lebar peluang untuk bekerja bagi
pengangguran dan bukan tidak mungkin bila dengan berkurangnya pengangguran
tingkat kemiskinan di Indonesia pun akan semakin berkurang.
Untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan tersebut, pendirian
industri mie kering haruslah direncanakan secara tepat. Perancanaan yang
terperinci, sistematis dan penuh perhitungan. Sehubungan
dengan hal tersebut, untuk mengetahui peluang usaha mie kering perlu dikaji
lebih lanjut mengenai bagaimana prospek kelayakan pendirian industri mie kering
ditinjau dari (a) aspek pasar dan pemasaran yang meliputi permintaan dan
penawaran, harga, saingan, dan strategi pemasaran, (b) aspek teknis dan
teknologis yang meliputi ketersediaan bahan baku, pemilihan lokasi, teknologi
proses produksi, mesin dan peralatan, kebutuhan ruang serta rencana tata letak
pabrik, (c) aspek organisasi manajemen yang meliputi struktur organisasi,
rancangan jabatan dan manajemen penggajian, (d) aspek yuridis yang terdiri dari
bentuk usaha, perijinan usaha dan pengolahan lingkungan, (e) aspek finansial
yang meliputi perhitungan biaya dan kelayakan investasi.
Aspek
yang sangat penting untuk diperhatikan adalah aspek pasar dan pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang
bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997). Sedangkan pasar adalah
suatu kelompok sasaran atau target dari setiap bisnis atau usaha jual beli.
Dalam falsafah bisnis pemasaran merupakan
suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena dengan adanya pemasaran dan
strategi yang tepat maka akan mendatangkan banyak keuntungan, bukan hanya
keuntungan dari segi finansial saja yang di dapat tetapi juga citra
perusahaan/industri dapat terangkat di mata konsumen. Selain itu konsumen akan
lebih mengenal produk yang ditawarkan, sehingga mereka tidak ragu untuk membeli
produk tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Aspek
pasar dan pemasaran merupakan aspek pertama yang harus dievaluasi dalam kajian
peluang pendirian proyek. Pasar menurut para ahli merupakan tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan
dan penawaran untuk membentuk suatu harga. pendapat lain mengatakan bahwa pasar
merupakan sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar menawar
sehingga terbentuk harga (Umar, 2003).
Menurut
Mursid 2003, pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli. Pasar
dapat pula diartikan sebagai suatu kelompok orang-orang yang diorganisasikan
untuk melakukan tawar menawar (dan melakukan tempat bagi penawaran dan
permintaan) sehingga dengan demikian terbentuk harga.
Pemasaran merupakan
tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atau benda-benda dan
jasa yang menumbuhkan distribusi phisik (Winardi, 1991). WJ Stanton menjabarkan
bahwa pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik
yang aktual maupun potensial. Menurut American Marketing Association pemasaran
adalah pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang
dan jasa dari produsen ke konsumen.
Sutojo (1993) menyatakan bahwa
dalam mengevaluasi aspek pasar dan pemasaran, hal-hal yang diperhatikan adalah
kedudukan produk yang direncanakan pada saat ini, komposisi dan perkembangan
permintaan produk dari masa lampau hingga sekarang, proyeksi permintaan di masa
mendatang, kemungkinan persaingan dan peranan pemerintah dalam menunjang
perkembangan pemasaran produk.
Simarmata
(1984) menambahkan bahwa bagi suatu proyek baru, pengetahuan dan analisa pasar
bersifat menentukan, karena banyak keputusan tentang investasi yang tergantung
dari hasil analisis pasar.
Oleh
karena itu dibutuhkan suatu konsep pemasaran yang baik untuk menunjang
tercapainya sasaran perusahaan. Konsep pemasaran tersebut terdiri dari beberapa
langkah antara lain :
1.
Mengidentifikasi kebutuhan pasar
2.
Mengembangkan penawaran pasar
3.
Mengkoordinasi personil produksi dan keuangan
4.
Menyediakan kepuasan pelanggan
5.
Mencapai sasaran organisasi
III. PEMBAHASAN
Aspek
pasar dan pemasaran merupakan hal yang sangat urgent dalam pendirian industri pangan maupun jenis usaha lainnya.
Aspek pasar secara tidak langsung memberi patokan bagi industri pangan untuk
menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Menurut Mursid, 2003
ada 3 faktor yang menunjang terjadinya pasar yaitu orang dengan segala
keinginannya, daya beli mereka dan tingkah laku dalam pembelian mereka.
Sedangkan aspek pemasaran merupakan faktor pendukung suksesnya industri
memperkenalkan produk dan menarik minat konsumen akan produknya. Didalam
prakteknya, aspek pasar dan pemasaran harus memperhatikan beberapa faktor
penting yang natinya akan menentukan keberhasilan dalam menjalankan aspek pasar
dan pemasaran itu sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aspek pasar
dan pemasaran adalah :
1. Jumlah Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang
diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu. Masyarakat selaku
konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini
mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya
berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang
mempengaruhi. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang atau
jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang
atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
Jumlah permintaan masyarakat terhadap mie kering saat ini cukup
tinggi. Karena mie kering merupakan makanan pengganti nasi yang mengeyangkan.
Cara penyajiannya pun cukup praktis dan rasanya bisa diatur sesuai selera.
Masyarakat dari berbagai golongan umur cukup menggemari mie kering. Mie kering
dapat djadikan menu makanan harian. Di samping itu mie kering memiliki
rata-rata harga yang cukup terjangkau, sehingga jumlah pemintaan konsumen
terhadap mie kering cukup tinggi. Terlebih lagi jika memasuki bulan Romadhon.
Banyak masyarakat yang beragama islam yang menjadikan mie kering sebagai
alternativ untuk sahur bahkan untuk berbuka puasa. Selain itu pada musim hujan jumlah permintaan juga
meningkat.
·
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1.
Selera konsumen
2.
Ketersediaan dan harga barang
sejenis pengganti dan pelengkap
3.
Pendapatan/penghasilan konsumen
4.
Perkiraan harga di masa depan
5.
Banyaknya/intensitas kebutuhan
konsumen
2. Jumlah Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada
tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Dalam rangka menjawab kebutuhan
konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa
hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat
harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakainan
sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Jadi
penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada
berbagai tingkat harga dan situasi.
Hukum penawaran memiliki makna bila tingkat harga mengalami
kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun
maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang
yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran
hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan
tingkat harga.
Jumlah penawaran untuk mie kering setiap bulannya cukuplah
stabil. Hanya pada saat bulan Romadhon jumlah penawarannya ditingkatkan. Karena
bulan Romadhon kebutuhan masyarakat yang beragama islam terhadap mie kering
cukup tinggi. Karena mie kering dapat dijadikan alternativ untuk sahur maupun
berbuka puasa. Selain itu pada musim hujan jumlah penawaran juga ditingkatkan
dengan harga promo.
3.
Harga Produk
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran /
marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga,
distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun
jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan
karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan
menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat
diperoleh organisasi perusahaan.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan
pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara
tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1)
Cost-Based Pricing
(Penetapan harga berdasarkan biaya)
(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode
penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar
mark-up terhadap biaya produk.
(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan
perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target
laba yang akan dicari.
2)
Value-Based Pricing
(Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu
persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu
harga.
3)
Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
(a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
(a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
a.
Harga Bahan Baku
Harga dari mie kering ini
ditentukan berdasarkan harga bahan baku. Mie kering berbahan baku pokok tepung
tapioka seharga Rp.3000/kg dan tepung terigu
sebagai campuran seharga Rp. 7000/kg, selain itu masih ada bahan
tambahan-tambahan lain yang penggunaannya tidak terlalu banyak.
b.
Harga Mie Kering
Harga mie kering di pasaran
rata-rata antara Rp.3000 samapi Rp.3500. Produk yang sudah terkenal seperti mie
burung dara sekitar Rp.4.000. Harga produk direncanakan Rp.2.700/200gram dan
Rp.1.400/95gram. Harga tersebut berlaku untuk distributor. Harga pasaran untuk
konsumen berkisar Rp.3000/200gram dan Rp.1.800/95gram.
4.
Strategi Pemasaran
Menurut Kotler (1999) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.
Strategi pemasaran yang
dilakukan oleh industri mie kering ini adalah bauran pemasaran atau marketing mix. Marketing mix dapat didefinisikan sebagai perpaduan berbagai
strategi yang berupa kegiatan atau faktor-faktor penting yang merupakan hal-hal
yang menjadi inti dari strategi pemasaran itu sendiri. Marketing mix
harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar
jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi,
peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya.
Sedangkan faktor internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix yakni : product (produk), price (Harga), place
(Tempat), dan promotion (promosi).
Berikut ini adalah hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menjalankan marketing
mix:
a.
Produk sebagai Objek
Pemasaran
Produk adalah objek yang
sangat vital yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mendatangkan
keuntungan atau laba yang akan tetap menjaga operasional dan kesehatan suatu
perusahaan. Dengan melalui produk, produsen dapat memanjakan konsumen. Karena
dari produk akan dapat diketahui, seberapa besar kepuasan dan kebutuhan akan
produk itu sendiri dalam kehidupan konsumen.
Sedangkan produk itu sendiri
memilki sifat dan karakteristik yang amat beragam, dan suatu produk yang
potensial adalah suatu produk yang sering diburu konsumen, bahkan tidak perlu
melakukan promosi dalam manjemen pemasaran.
Produk mie kering kami,
dibuat dari bahan baku dengan kualitas nomor satu. Sehingga kami menjamin
produk akhir memiliki kualitas yang baik. Selain itu produk mie kering kami,
dibuat dengan proses pembuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai sanitasi dan
hygine tetapi tetap tidak melupakan rasa. Di tambah lagi pengawasan mutu yang
super ketat dan penghindaran kontaminan-kontaminan dari segala macam bahaya
yang mikrobia. Selain itu proses pengemasan yang baik menghasilkan kemasan yang
bermutu dan menarik, hingga saat produk sampai ke tangan konsumen sterilisasi
tetap terjaga.
b.
Analisis terhadap Harga untuk
Sebuah Produk
Penentuan dari harga dari suatu produk adalah suatu hal yang
juga sangat krusial. Penentuan harga dari suatu produk akan sangat mempengaruhi
dari keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang akan
didapatkan oleh suatu perusahaan. Penentapan dari suatu produk, akan sangat
dipengaruhi oleh biaya total produksi. Semakin besar biaya total produksi maka
akan semakin tinggi harga yang ditetapkan untuk produk tersebut.
Harga sangat mempengaruhi
penjualan dari suatu produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penentuan
harga sangat membutuhkan strategi pemasaran yang amatlah matang agar perusahaan
tidak mengalami kerugian. Menetapkan harga yang murah adalah bukan solusi diatas
segalanya. Namun penetapan harga dengan cerdas akan sangat membatu untuk
mendobrak penjualan. Strategi dalam menetapkan harga produk dapat dilakukan
dengan menganalsis kelebihan, keunggulan dan kekurangan dari produk yang
dimiliki. Penentuan harga barang juga dapat dianalisis dengan melihat
persaingan dan seberapa besar kebutuhan produk yang akan dicari oleh konsumen.
Harga mie kering kami tetap
sama dengan harga pasaran, namun untuk mengundang minat konsumen agar tertarik
untuk membeli produk ini, kami mengadakan undian berhadiah dengan memberikan
semacam kupon yang terdapat di dalam kemasan mie kering tersebut.
c.
Kegiatan Distribusi yang
Dijalankan
Distribusi merupakan bagian
yang vital dari bagian strategi pemasaran itu sendiri. Pemilihan strategi
dengan tepat akan dapat membantu produk sampai ke konsumen dengan harga yang
sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Karena tak jarang suatu produk
yang telah dibandrol dengan harga sekian, namun karena kesalahan distribusi
ketika sampai ke tangan konsumen, harga yang terjadi ketika transaksi jual beli
adalah lebih mahal dari harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang
sebelumnya.
Salah satu strategi pemasaran
yang sebaiknya harus diperhatikan agar aktivitas jalannya distribusi dapat
berjalan dengan lancar, adalah dengan memperhatikan perihal channel of ditribusi atau saluran
distribusi. Saluran ditribusi dapat membantu perusahaan dalam proses pemasaran
terutama untuk menganalisis berbagai kendala yang terjadi di lapangan, sehingga
dapat diambil kebijakan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dan distibusi kembali akan dapat berjalan dengan normal dan baik demi
tercapainya kepuasan konsumen.
Pola distribusi yang harus
dipertimbangkan dan selalu diamati adalah dengan melakukan penyesuaian dengan
perkembangan pola dinamika gaya hidup masyarakat. Jika hal ini dapat dilakukan
dengan baik, maka proses distibusi dapat berjalan dengan baik dan akan
mensuport untuk menghasilkan nilai penjualan yang memuaskan.
Sistem distribusi industri
mie kering kami, berawal dari produsen hingga ke tangan konsumen diusahakan
tidak terjadi pemutusan rangkaian.
Produsen Agen Pengecer Konsumen
Jalur distribusi yang direncanakan tidak
menggunakan sistem distribusi yang tertalu panjang sehingga mudah untuk
mengendalikan harga dan mutu produk yang dijual.
d.
Melakukan Kegiatan Promosi
Kegiatan promosi biasanya
merupakan komponen prioritas dari kegiatan pemasaran. Dengan adanya promosi
maka konsumen akan mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang
akan menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian.
Kegiatan promosi sangat erat
kaitannya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan ke konsumen. Bila
kegiatan promosi tidak dilakukan dengan baik, produk yang memiliki kualitas
baikpun tidak akan mendatangkan tingkat penjualan yang tinggi.
Promosi produk mie kering
industri kami, dilakukan dengan mengiklankan bukan hanya di media elektronik
seperti televisi dan radio-radio daerah, tetapi juga promosi melalui
poster-poster dan membuat baliho serta banner di tempat-tempat keramaian.
Selain itu kami juga berusaha mnesponsori kegiatan-kegiatan yang baik dan banyak
masyarakat yang mengikuti agar masyarakat lebih mengenal produk kami.
5.
Saingan
Usaha
Persaingan
merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam pendirian usaha. Persaingan
merupakan tantangan yang harus dihadapi dan perlu strategi jitu dalam
menghadapi pesaing. Persaingan aspek industri mie kering di kabupaten Banyumas
belum begitu tinggi karena di Kabupaten Banyumas usaha mie kering belum begitu
banyak yang berdiri. Selain itu industri-industri yang sudah ada hanya
dijalankan dalam skala yang tidak begitu besar dengan modal yang terbatas dan
pengawasan mutu yang rendah, bahkan terkadang produsen kurang peduli dengan
kualitas bahan baku dan sanitasi proses pengolahan. Akan tetapi saingan usaha di
luar Banyumas sendiri perlu diperhatikan antara lain PT.Tiga Pilar dan Mie Cap
Burung Dara. Industri-industri tersebut sudah mengimpor produk-produknya ke
semua daerah di pulau Jawa. Mereka dapat menjadi pesaing yang cukup tangguh.
Sehingga industri kami akan tetap menomorsatukan kualitas dalam pembuatan
produk, agar konsumen menuruh kepercayaannya terhadap produk kami.
DAFTAR PUSTAKA
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteterima kasih atas semua info2nya. info bapak sangat berarti bagi saya
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung, sila kan di salin dan gunakan sebaik-baiknya serta terapkan kaidah penulisan dengan benar dan sesuai aturan, semoga bermanfaat.
ReplyDeleteBoleh ikut salin kang? sebagai referensi untuk tugas saya, hatur nuhun
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat, sila kan bisa langsung di copy namun bila tidak bisa mohon maaf untuk copy sudah banyak mulai di larang sepertinya, jadi bila berkenan bisa saya kirim via email saja.
Delete