PENDAHULUAN
a. Latar
belakang
Perkembangan industri bakery di
Indonesia semakin menjamur. Hal ini ditandai dengan banyak berdirinya industri
dalam skala besar maupun kecil yang bergerak dalam bidang ini. Dewasa ini
produk bakery semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini terjadi
karena perubahan mindset masyarakat yang sudah tidak menganggap produk bakery
sebagai makanan mewah, juga produk bakery lebih praktis untuk dikonsumsi. Selain
itu, nilai gizi yang terkandung dalam produk bakery terutama roti, memiliki
kandungan karbohidrat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.
Namun berkembangngnya industri
bakery di Indonesia tidak diimbangi dengan suply bahan baku utama yaitu gandum.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia masih mengimpor gandum dalam jumlah
yang besar. Lima tahun terakhir, impor gandum nasional menunjukkan tren
peningkatan. Tahun 2004, impor gandum sebanyak 286.430,32 metrik ton dan pada
tahun 2009 lalu impor gandum 605.732,88 metrik ton. Kemudian dalam pendistribusian gandum di
Indonesia, pasar gandum masih dimonopoli oleh industri-industri dengan skala
besar. Kondisi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif mendorong banyak pelakunya untuk terus meningkatkan
performasinya, tidak terkecuali usaha kecil dan menengah. Salah satu kunci
keberhasilannya adalah perusahaan tersebut harus memiliki misi dan strategi
untuk dapat bertahan. Strategi perusahaan disusun dengan mempertimbangkan
kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Melihat kondisi persaingan dalam
mendapatkan bahan baku yang murah dan berkualitas, maka salah satu strategi
yang digunakan adalah manajemen rantai pasokan. Dalam makalah ini akan dibahas
tentang pentingnya manajemen rantai pasokan dalam industri bakery.
b. Rumusan
masalah
1. Apa
arti dan peranan peersediaan?
2. Seberapa
penting manajemen rantai pasokan dalam suatu perusahaan?
3. Bagaimana
peranan manajemen rantai pasokan pada industri bakery?
ISI
A. Arti
dan Peranan Persediaan
Persediaan
adalah merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan
yang secara terus menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali. Pada
dasarnya persediaan akan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi
perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi
barang-barang, selanjutnya menyampaikan kepada langganan atau konsumen.
Persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi, antara lain
berguna untuk:
1. Menghilangkan
resiko keterlambatan datangnya barang
2. Menghilangkan
resiko barang yang rusak
3. Mempertahankan
stabilitas opersi perusahaan
4. Mencapai
menggunaan mesin yang optimal
5. Memberi
pelayanan yang sebaik-baiknya kepada konsumen
Persediaan
timbul disebabkan oleh tidak singkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu
yang digunakan untuk memproses bahan baku. Untuk menjaga keseimbangan
permintaan dengan penyediaan bahan baku
dan waktu proses diperlukan persediaan. Oleh karena itu terdapat empat
faktor yang dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan, yaitu faktor waktu,
faktor ketidakpastian waktu datang, faktor ketidakpastian penggunaan dalam
pabrik, dan faktor ekonomis.
Faktor
waktu menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi sampai
kepada konsumen. Waktu yang diperlukan untuk membuat schedule, memotong bahan
baku, pengiriman bahan baku, pengawasan bahan baku, produksi dan pengiriman
barang jadi kepedagang besdar ataupun konsumen. Persediaan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu.
Faktor
ketidak pastian waktu datang dari supplier menyebabkan perusahaan memerlukan
persediaan, agar tidak menghambat proses produksi maupun keterlambatan
pengiriman kepada konsumen. Ketidakpastian waktu datang mengharuskan perusahaan
membuat scedule operasi lebih teliti pada setiap level.
Faktor
ketidakpastian penggunaan dari dalam perusahaan disebabkan oleh kesalahan dalam
peramalan permintaan, kerusakan mesin, keterlambatan operasi, bahan cacat, dan
berbagai kondisi lainnya. Persediaan dilakuakn untuk mengantisipasi
ketidaktepatan peramalan maupun akibat lainnya tersebut.
Faktor
ekonomis adalah adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternatif biaya
rendah dalam memproduksi atau membeli item dengan menentukan jumlah yang paling
ekonomis.
B. Manajemen
Rantai pasokan
Manajemen
Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi
dan arus keuangan
antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga
berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke
konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.
Arus
material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama
baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan
pembuangan.
Arus
informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status
pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material
mentah.
Arus
keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran
dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198)
Terdapat
3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
1. Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian
upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari
suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat
manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada
penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur
dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material
(contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman).
Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
2. Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply
chain management
Bagian
dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke
gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke
dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke
dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah
manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
3. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply
chain segment
Downstream (arah muara) supply chain
meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan
akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi,
pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
C. Analisis
manajemen rantai pasokan pada industri bakery
Mayoritas
industri bakery di Indonesia merupakan industri kecil dan menengah, berupa UKM.
Industri-industri tersebut belum memiliki pengelolaan yang rapi dan sistematis,
seperti halnya pada industri besar. Permasalahan yang sering dialami oleh UKM
adalah industri ini lebih cenderung bersifat intuitif dalam kegiatan bisnisnya
dan belum memiliki perencanaan bisnis yang bersifat tetap dan kuantitatif.
Sedangkan perencanaan dan pengendalian dalam setiap kegiatan bisnis sangat
diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan pada setiap mata rantai.
Permintaan
produk bakery yang fluktuatif mengharuskan pengusaha untuk dapat meramalkan
berapa jumlah pasokan yang dibutuhkan untuk produksi. Pengusaha juga mebutuhkan
persediaan bahan baku untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan.
Namun persediaan bahan baku ini juga memiliki resiko jika terjadi penurunan permintaan. Selain itu,
pengusaha juga perlu meramalkan berapa banyak produk yang akan diproduksi, agar
tidak terjadi produk return yang mengakibatkan keuntungan yang tidak optimal.
Peramalan dalam usaha ini amat diperlukan agar terjadi kestabilan rantai
pasokan. Industri bakery membutuhkan minimal 21 bahan baku untuk menjalankan
produksinya, juga memerlukan plastik sebagai bahan pengemas. Lead time untuk
bahan baku adalah 0-1 hari, sedangkan untuk plastik 6 hari. Industri bakery
ditopang oleh beberapa industri lainnya sebagai supplier bahan baku.
Untuk
menjaga kestabilan produksi, diperlukan komunikasi yang baik antara industri
bakery dan industri supplier. Karena begitu eratnya hubungan antara pasokan dan
kegiatan produksi maka diperlukan
manajemen rantai pasokan yang baik. Manajemen rantai pasokan atau yang
biasa disebut dengan supply chain management sangat penting dalam kegiatan
produksi industri bakery. Manajemen rantai pasokan digunakan untuk mengatur dan
memperkirakan arus pasokan yang masuk ke dalam industri bakery. Dengan
manajemen rantai pasokan dapat dihitung berapa pesanan pasokan yang dibutuhkan
untuk proses produksi secara akurat sehingga biaya penyimpanan dapat ditekan.
Empat
kriteria sebagai fokus perbaikan kinerja supply chain management yang terdapat
dalam paper Lie dan O’Brien (1999) yang berjudul integrated decision modelling of supply chain efficiency yaitu profit, leadtime performance, delivery
promptness, waste elimination, dapat digunakan sebagai dasar untuk
mewujudkan kinerja supply chain yang lebih efisien dan efektif. Menurut
christopher dan hewwit dalam Lie dan O’Brien (1999)strategi SCM yang efektif
dan efisien juga diakui sebagai value
maximisation, proccess integration, dan responsiveness
improvement.
Dengan
memikirkan ulang pilihan strategi usaha dan menyesuaikan lagi dengan kebijakan
operasional SCM, perusahaan bisa lebih fokus dalam pencapaian strategi usaha
dan lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsumen memang harus menjadi
pemikiran utama ketika memilih strategi usaha dan kebijakan SCM. Karena
konsumenlah yang mengeluarkan biaya untuk seluruh proses SCM, maka konsumenlah
yang sebenarnya menjadi pemilik SCM. Nilai yang diterima oleh konsumen harus
sesuai dengan yang diharapkannya. Kalau yang bernilai adalah kecepatan, maka
yang harus ditingkatkan adalah tingkat respon. Demikian pula bila yang
diinginkan biaya rendah, maka efisiensi yang harus diutamakan.(Said,2006)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
rantai pasokan sangat diperlukan dalam produksi bakery. Pasokan yang stabil
akan dapat menciptakan suasana produksi yang stabil. Komunikasi yang baik
antara industri bakery dan industri supplier
diperlukan untuk menjaga kestabilan produksi. Manajemen rantai pasokan
digunakan untuk mengatur dan memperkirakan arus pasokan yang masuk ke dalam
industri bakery. Dengan manajemen rantai pasokan dapat dihitung berapa pesanan
pasokan yang dibutuhkan untuk proses produksi secara akurat sehingga biaya
penyimpanan dapat ditekan. Manajemen rantai pasokan juga berfungsi untuk dapat
mengendalikan produk retur, sehingga industri mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
B. Saran
Supply
chain management dapat dilakukan dengan optimal apabila manajemen dalam
industri tersebut telah terorganisir dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://tonyseno.blogspot.com/2008/09/manajemen-rantai-pasokan-scmsupply.html.
Diakses pada tanggal 10 April 2010
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/viewFile/16782/16770.
Diakses pada tanggal 10 April 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai.
Diakses pada tanggal 10 April 2010
Lie, D. Dan O’Brien, C. 1999. Integrated Decission Modelling Of Supply
Chain. International journal of production economics.
Said, A.I. 2006. Rekayasa Ulang Supply Chain Management. PPM Institute Of
Management. http://www.lppm.ac.id
Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Ekonisia
ini sangat membantu
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan atas tanggapannya, semoga bermanfaat serta bisa saling share.
Deleteterima kasih atas subansi ilmunya
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan atas tanggapannya, semoga bermanfaat serta bisa saling share.
Deletesaya senang bekerja sama dengan mr pedro selama beberapa tahun sebagai mitra bisnis. selama waktu itu pedro dan tim perusahaan pinjamannya menjabat sebagai perwakilan hipotek untuk rumah saya juga untuk pembiayaan bisnis saya dan dia membantu saya menutup pinjaman yang sangat membantu saya dalam bisnis saya hari ini, kami secara konsisten jauh di atas tujuan kami dan ini hanya bisa bisa diatribusikan pada kerja keras mr pedro. saya menghargai kerja keras Anda dan juga terima kasih banyak kepada tim Anda karena telah membantu saya dengan pinjaman untuk mengembangkan bisnis saya. jika Anda mencari pinjaman dalam bentuk apa pun, hubungi mr pedro di pedroloanss@gmail.com mr pedro adalah petugas pinjaman jujur yang bekerja dengan sejumlah besar investor yang bersedia membiayai proyek apa pun. untungnya, seiring waktu hubungan kami tumbuh melampaui pekerjaan dan saya masih senang memanggilnya teman tepercaya.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat serta bisa saling share.
Delete