1. Menentukan
prevalensi defisiensi mikronutrien
2. Segmen populasi
(menentukan segmen)
3. Tentukan asupan
mikronutrien dari survey makanan
4. Dapatkan data
konsumsi untuk pengan pembawa (vehicle) yang potensial
5. Tentukan
availabilitas mikronutrien dari jenis pangan
6. Mencari dukungan
pemerintah (pembuat kebijakan dan peraturan)
7. Mencari dukungan
industri pangan
8. Mengukur (Asses)
status pangan pembawa potensial dan cabang industri
pengolahan(termasuk
suplai bahan baku dan penjualan produk)
9. Memilih jenis dan
jumlah fortifikasi dan campurannya
10. Kembangkan
teknologi fortifikasi
11. Lakukan studi pada
interaksi, potensi stabilitas, penyimpangan dan kualitas
organoleptik dari
produk fortifikasi.
12. Tentukan
bioavailabilitas dari pangan hasil fortifikasi
13. Lakukan pengujian
lapangan untuk menentukan efficacy dan kefektifan
14. Kembangkan
standar-standar untuk pangan hasil fortifiksi
15. Defenisikan produk
akhir dan keperluan-keperluan penyerapan dan pelabelan
16. Kembangkan
peraturan-peraturan untuk mandatory compliance
17. Promosikan (kembangkan)
untuk meningkatkan keterterimaan oleh konsumen.
No comments:
Post a Comment