Kerigan adalah suatu bentuk
kerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sullit untuk dikerjakan
sindiri sehingga dikerjakan oleh beberapa orang , biasanya dilaksanakan
didaerah pedesaan yang masih erat rasa kekeluargaanya, bentuknya seperti, membersihkan jalan desa, membersihkan lapangan,
biasanya bentuk seperti: mencabuti rumput ataupun merapikannya, bisa juga
dengan memangkas pohon yang dianggap mengganggu pemandangan dan kerapihan jalan, pada intinya adalah
gotong royong yang berhubungan dengan fasilitas umum. Biasanya kerigan
dipelopori oleh RT,RW ataupun oleh Pak Lurah, yang biasanya diumumkan pada
malam jum’at, yaitu setelah warga selesai melaksanakan Tahlil.
Sedangkan gotong
royong (kerjasama) dalam pembuatan rumah seorang warga bernama ‘sambat’, dan biasanya dilaksanakan
pada hari jum’at, karena pada hari
jum’at masyarakat desa libur bekerja(tidak pergi ke sawah), sehingga pada hari
libur tersebut biasanya digunakan untuk
membantu tetangga yang sedang membuat rumah ataupun digunakan untuk kerigan. Mereka
yang melaksanakan kerigan ataupun sambat adalah mereka yang tinggal dalam suatu
grumbul, biasanya dalam suatu rukun tangga(RT) ataupun rukun warga(RW).
Mereka melaksanakan kerigan karena adanya rasa
kekeluargaan sehingga tidak mendapatkan imbalan, dan bertujuan untuk
meringankan pekerjaan. Seiring dengan perkembangan zaman, yang mementingkan
segi materi dan jauh dari rasa kekluargaan maka sekarang ini kerigan sudah
jarang dilihat, dikarenakan tidak adanya
pemimpin yang kreatif, wibawa dan memiliki waktu dan kepedulian untuk
masyarakatnya.
Selain itu masyarakat atau orang yang menjadi anggotanya, memiliki rasa
ketergantungan terhadap pemimpin, mulai timbulnya rasa malas dan ego serta
banyaknya anggota masyarakat yang mengadu nasib ke kota. Seperti di Desa Krajan
RT 03/08 Kecamatan Pekuncen Banyumas, kegiatan kerigan sudah jarang
dilaksanakan seperti yang dituturkan oleh warga dalam tanya jawab berikut ini:
T: Adakah tradisi kerigan di
Desa Krajan, khususnya di Grumbul Watu Karut? Kalau ada, seperti apakah
bentuknya?
J: Ada, bentuknya ya seperti membersihkan jalan
(mbedogi gili), dan membersihkan lapangan.
T: adakah kegiatan
pemberantasan sarang nyamuk dalam bentuk piket bersama?
J: tidak ada, karena
sekarang warga susah untuk dikoordinir, jadi kegiatan seperti piket
bersama untuk kegiatan pemberantasan
sarang nyamuk tidak bisa dilaksanakan. Diajak bermusyawarah saja sekarang susah
mas, apalagi kalau diajak untuk piket bersama.
T: apa
alasan masyaraka tidak melaksanaka piket bersama?
J: ya biasanya ada yang mengatakan sedang sibuk,sdang
kurang sehat, ya pokoknya macam-macam alasannya. Tapi ada juga yng memiliki
alasan yang bagus, misalnya: nyamuk yang ada masih dalam batas kewajaran,
sehingga masih bisa ditangani sendiri , merekapun memaparkan caranya, seperti ,
menyemprotnya dengan obat nyamuk, ,membakar obat nyamuk, dan juga dengan obat
nyamuk elektrik.
T: masyarkat
menjalankan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara apa?
J: masyarakat menjalankan pemberantasan sarang
nyamuk secara individu (sendiri),
dikarenakan didaerah ini, nyamuk yang ada masih dalm batas kewajaran, sehingga
masih bisa ditangani sendiri, dengan cara:
·
Disemprot dengan obat nyamuk
·
Membakar obat nyamuk
·
Menyalakan obat nyamuk elektrik
Adapun untuk pencegahan dengan cara
·
Menguras bak mandi
·
Mengubur barang-barang bekas
·
Membuang sampah pada tempatnya
Untuk menjadikan suatu aktivitas
ataupun kegiatan seperti kerigan dapat tetap eksis adalah dengan membentuk
suatu pemahaman tentang kegiatan dan
kesepakatan diantara warga masyarakat.
Dengan adanya pemahaman tentang aktivitas tersebut, seperti paham akan
keuntungan yang akan ditimbulkan apabila dilaksanakan dan kerugiannya apabila
tidak dilaksakan, maka dengan pemahaman tersebut masyarakat bisa diyakinkan,
setelah yakin merekapun tentunya akan termotifasi untuk tetap melaksanakan
aktivitas tersebut sehingga merekapun akan tertarik untuk membentuk suatu wadah,
yang memiliki ketua yang bisa mengorganisir, memotifasi, dan mengingatkan
mereka.
Alhamdulillah jika kondisinya lebih baik. Terima kasih atas informasi dan koreksinya juga Mas Umar rohadi, semoga bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan informasi Kerigan.
ReplyDelete