Wednesday, November 12, 2014

KEBUDAYAAN DAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA

Kebudayaan merupakan salah satu peninggalan nenek moyang yang sangat berharga selain merupakan salah satu peninggalan nenek moyang, kebudayaan juga secara kasap mata telah merasuk kedalam seluruh aspek kehidupan manusia bahkan manusia bisa dibilang terbentuk karena adanya kebudayaan. Kebudayaan juga dapat dibilang mencakup berbagai hal seperti pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral etika, hukum, adat istiadat dan masih banyak lagi. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menjunjung tinggi nama besar para pahlawan dan juga kebudayaan. Berbicara mengenai demokrasi apakah nenek moyang Indonesia sudah mempraktekan sistem demokrasi seperti sekarang ini ?, tentu saja belum, tetapi nenek moyang orang Indonesia sudah mempraktekan demokrasi dalam nuansa sederhana seperti musyawarah desa untuk memilih kepala desa, rembug desa untuk menangani permasalahan yang ada didesa, bukankah seperti itu sudah termasuk melakukan kegiatan demokrasi. Demokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintahan Indonesia sekarang ini apakah merupakan demokrasi yang sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia sendiri ?, menurut teorinya, demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia sekarang ini adalah demokrasi yang benar-benar cocok dengan bangsa Indonesia karena menurut teori Indonesia menganut sistim demokrasi Pancasila sebab seperti yang kita tahu Pancasila merupakan dasar negara yang sangat Indonesia sekali, namun dalam prakteknya Indonesia seakan-akan akan menjadi negara yang lebih menjunjung tinggi liberalisme dan kapitalisme karena sekarang ini segalanya diukur dengan uang. Kebudayaan kapitalis liberalis inilah yang akan menghancurkan bangsa Indonesia. Jadi untuk menjadi negara Indonesia yang ideal yaitu jangan hanya dengan menjadikan demokrasi Pancasila sebagai teori tetapi yang paling penting dipraktekan.
kata kunci : teori, praktek

Pendahuluan
            Indonesia adalah negara yang terbentuk bukan dari satu suku ataupun ras saja tetapi melainkan terdiri dari berbagai suku dan ras, hal ini yang membuat Indonesia itu unik karena walaupun Indonesia terbentuk dari berbagai macam suku dan ras, tetapi antar suku dan ras tersebut bisa hidup bersama dan berdampingan. Selain keunikan Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan ras Indonesia juga merupakan negara yang subur dan kaya akan hewan dan tumbuhan karena Indonesia merupakan salah satu negara tropis, dari banyaknya suku-suku yang hidup di Indonesia menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan yang majemuk. Disetiap provinsi di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing bahkan daerah disetiap provinsi di Indonesia pun memiliki kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain hal tersebut menjelaskan kembali betapa kayanya Indonesia dalam hal kebudayaan akan tetapi seiring berjalannya waktu dan zaman kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia sedikit demi sedikit terkikis bahkan sampai ada yang telah hilang, yang lebih parahnya lagi kebudayaan asli bangsa Indonesia banyak yang diklaim oleh bangsa lain seperti contohnya batik dan reog Ponorogo, hal ini menandakan minimnya tingkat apresiasi masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan sendiri. Apalagi semakin maju peradaban manusia, tingkat apresiasi terhadap kebudayaan seakin minim, hal ini disebabkan oleh masuknya paham-paham asing yang tidak sesuai bangsa Indonesia seperti contohnya: komunis, liberalis serta kapitalis, selain masuknya paham-paham asing hal yang lain adalah masuknya budaya-budaya asing yang sama sekali tidak cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia, kebudayaan-kebudayaan tersebut meliputi: gaya hidup, cara berpakaian, cara bersosialisasi dan masih banyak lagi. Semua hal-hal semacam itu tidak dapat terelakan dan dibendung karena kemajuan zaman yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan zaman seperti ini sering kita sebut dengan era globalisasi dimana jarak dan waktu tidak menjadi masalah lagi dalam memperoleh informasi. Akan tetapi apakah bangsa Indonesia sudah siap dengan keadaan yang seperti ini, keadaan yang sangat rentan bagi suatu bangsa untuk kehilangan jati dirinya mengingat bangsa Indonesia kita ini cenderung menyukai hal-hal yang baru. Itu baru masyarakatnya, bagaimana dengan sistem pemerintahan Indonesia, apakah pemerintahan Indonesia sudah siap untuk mempertahankan Pancasila serta sudah siapkah pasar di Indonesia untuk menghadapi kapitalisme dan liberalisme.

Masyarakat Indonesia
            Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri ataupun individu yang berdiri sendiri, manusia hidup bersama dengan cara berkelompok yang saling berinteraksi dan bersosialisasi, kelompok inilah yang dinamakan masyarakat. Dimana disuatu tempat ada sekelompok manusia ataupun sering disebut masyarakat disitu terdapatlah kebudayaan, karena menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi keudayaan merupakan “hasil cipta, rasa dan krasa manusia”. Dari kebudayaan inilah yang menciptakan pola kehidupan suatu masyarakat, pola-pola ini meliputi pola kehidupan atau pola berfikir. Masyarakat Indonesia tentunya memiliki pola berbeda dengan masyarakat Amerika maupun masyarakat Eropa, faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain:
-         Faktor sejarah
-         Faktor agama
            Faktor sejarah menjadi sangat penting karena dengan sejarah manusia itu terbentuk dan hasil dari bentukan ini seperti contohnya cara pandang, tidak dapat begitu saja dihilangkan dengan sekejap karena hasil bentukan dari sejarah ini sudah mengakar kuat didalam jiwa manusia ataupun masyarakat, contoh seperti masyarakat Indonesia menganggap memberi ataupun menerima dengan tangan kanan itu lebih baik dibandingkan dengan tangan kiri tetapi berbeda dengan masyarakat barat yang tidak begitu memperdulikan soal memberi atau menerima dengan tangan kanan lebih baik dibandingkan dengan tangan kiri. Oleh karena itu sejarah merupakan faktor penting dalam membentuk pola masyarakat.
            Faktor agama, faktor ini sangat jelas terlihat dari sikap suatu masyarakat dalam memandang suatu nilai, agama juga sangat berperan penting dalam pembentukam pola berfikir suatu masyarakat. Masyarakat memandang baik ataupun tidak suatu perbuatan ini juga tidak lepas dari faktor agama. Mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemeluk agama islam hal ini tetnu saja menjadikan masyarakat Indonesia dengan masyarakat barat yang mayoritas non islam, contohnya dalam memandang budaya penyuka sesama jenis, di Indonesia orang-orang yang melakukan penyimpangan semacam itu sangat tidak disukai bahkan dikucilkan oleh masyarakat namun masyarakat barat hal semacam itu dianggap sudah biasa bahkan memberanikan diri untuk membuat organisasi yang mendapat pengakuan seperti organisasi-organisasi lain. Mengapa masyarakat Indonesia tidak menyukai budaya suka dengan sesama jenis, karena di agama islam hal tersebut dilarang keras dan hukumanya harus dibunuh. Maka dari itu agamalah yang berperan besar dalam pembentukan pola berfikir maupun cara pandang masyarakat. Kedua faktor di atas terlihat jelas bahwa tidak semua nilai-nilai barat itu cocok bila diimplementasikan oleh bangsa Indonesia karena tidak sesuai dengan kepridadian bangsa Indonesia.
            Masyarakat Indonesia sangat rentan terpengaruh oleh budaya asing karena memang selain masyarakat Indonesia menyukai hal-hal yang baru masyarakat Indonesia pula baru merasakan kemerdekaan selama kurang lebih 67 tahun jadi andai kata manusia, Indonesia itu masih termasuk anak-anak, seperti layaknya anak-anak bangsa Indonesia masih ingin menemukan jatidirinya dengan mencoba hal-hal baru, akan tetapi berbaagai hal baru tersebut tidak semuanya positif tapi banyak juga yang negatif. Hal ini yang harus disadari betul oleh bangsa Indonesia dan bangsa Indonesia harus bersyukur karena walaupun muda tetapi sudah mempunyai dasar sebagai patokan hidup berbangsa maupun bernegara yaitu Pancasila. Pancasila merupakan ideolgi yang mampu mencerminkan karakter serta sikap bangsa Indonesia. Dengan Pancasila yang berasaskan:
  1. Ketuhanan
  2. Kemanusiaan
  3.  Persatuan
  4. Kerakyatan
  5. Keadilan

Kelima asas diatas mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan dan berkeadilan. Oleh karena itu seharusnya masyarakat Indonesia harus berbangga diri untuk mau mengimplementasikan asas-asas Pancasila tersebut.

Pasar Indonesia
            Mengapa pasar perlu dibahas, karena sekarang ini pasar juga merupakan komponen penting dalam suatu tatanan negara, pasar juga sangat mempengaruhi betul perekonomian suatu negara karena pasar merupakan aktor ekonomi yang digerakan logika untung rugi dan pasar juga sebagai:
-         Adanya proses pertukaran
-         Arena atau tempat pertukaran
Selain hal-hal di atas pasar juga dapat mengatur ataupun menggerakan masyarakat moderen yaitu dengan kemampuanya menghasilkan profit atau keuntungan. Seperti apakah pasar yang cocok untuk masyarakat Indonesia, pasar yang cocok oleh bangsa Indonesia adalah pasar yang didalamnya tidak terdapat monopoli tidak terpengaruh paham kapitalis maupun liberalis dan pasar yang dapat bertanggungjawab serta menggunakan asas kekeluargaan, pasar yang seperti itulah pasar yang khas Indonesia.

Pemerintah Indonesia
            Sistem pemerintahan Indonesia adalah menganut sistem demokrasi. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos berarti ‘rakyat’ sedangkan kratos berarti ‘kekuasaan’ jadi demokrasi brarti kekuasaan rakyat. Dalam sistem pemerintahan demokrasi pemegang kekuasaan tertinggi adalah rakyat, selain kekuasaan berada ditangan rakyat, rakyat juga memiliki kebebasan untuk berfikir, berpendapat serta berserikat dan hal inilah yang menjadikan rakyat menjadi terus berkembang dan menjalankan fungsinya dengan baik. Fungsi rakyat antara lain:
-         Mengontrol pemerintahan
-         Ikut partisipasi dalam pemerintahan
Selain diatas masih banyak fungsi lain seperti mengurangi fungsi pemerintahan dengan kemandiriannya. Demokrasi juga dibagi menjadi dua yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.
            Demokrasi langsung, demokrasi ini merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena Yunani dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.  Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.[1]
            Demokrasi perwakilan, merupakan demokrasi yang sekarang banyak dipakai oleh banyak negara-negara di dunia. Demokrasi ini tidak melibatkan langsung rakyat tetapi rakyat menunjuk wakilnya untuk mewakili dirinya dalam pemerintahan, wakil rakyat ini sering disebut dengan DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat. Namun di Indonesia lembaga ini sangat tidak menjalankan fungsinya dengan baik mereka sering mementingkan dirinya sendiri dan mengabaikan kepentingan yang diwakilinya banyak rakyat yang kelaparan tetapi malah DPR hidup dengan bermewah-mewahan, apakah hal semacam ini menunjukan jati diri bangsa Indonesia, tentu saja tidak bangsa Indonesia yang asli adalah bangsa yang:
  1. Berketuhanan
  2. Berkemanusiaan
  3. Berpersatuan
  4. Berkerakyatan
  5. Berkeadilan

Itulah yang merupakan sebenar-benarnya bangsa Indonesia.
            Pemerintahan Indonesia sekarang ini sudah mulai terpengaruh oleh paham kapitalis karena apa, karena para pejabat sudah mulai mengukur segalanya dengan uang, mereka berfikiran uang adalah segalanya dan dengan uang mereka bisa melakukan apa saja hal inilah yang menjadikan semua orang berlomba-lomba untuk menjadi pejabat dan menghalalkan segala cara untuk menjadi pejabat seperti dengan cara money politic dan sebagainya, yang parahnya lagi hal tersebut menjadi salah satu faktor menjamurnya korupsi di Indonesia selain itu yang menyebabkan adanya korupsi berjamaah adalah penegakan hukum di negara Indonesia ini sangatlah rendah dan hukum di Indonesia juga masih doyan dengan uang, hukum yang seharusnya adalah hukum yang tidak pandang bulu hukum itu buta dan sekali terdakwa bersalah segera seret dan dimasukan kedalam penjara tidak peduli itu presiden ataupun pencuri ayam.
            Mental para pejabat pemerintah Indonesia juga sudah banyak yang mulai rusak seperti terkena sekandal ataupun kasus korupsi jangankan yang besar seperti DPR maupun mentri sedangkan PNS saja sudah banyak berkelakuan tidak seperti semestinya bermalas-malasan, ditangkap polisi karena berjudi perilaku semacam ini sungguh sangat memiriskan akan tetapi tidak semua para pejabat pemerintahan bertindak seperti karena mereka adalah orang-orang asli Indonesia yang memiliki keperibadian luhur dan memegang teguh nilai-nilai dari Pancasila serta tidak terpengaruh hal-hal negatif akibat arus globalisasi yang tidak dapat dibendung dan dari pejabat yang seperti merekalahlah rakyat Indonesia menaruh harapan besar untuk masa depan Indonesia agar lebih adil dan sejahtera sesuai cita-cita bangsa Indonsia.

Kesimpulan
            Dengan adanya arus globalisasi kebudayaan-kebudayaan asing yang positif maupun negatif masuk kedalam seluruh sendi-sendi bangsa Indonesia sendi-sendi tersebut meliputi:
-         Masyarakat
-         Pasar
-         Pemerintah

      a.      Masyarakat
            Arus globalisasi membuat masyarakat Indonesia harus benar-benar bisa menyaring semua kebudayaan yang masuk, karena tidak semua kebudayaan yang masuk itu positif tetapi banyak juga yang negatif  dengan melaukan penyariangan(selektif) kita tidak akan terpengaruh hal-hal yang menyimpang dari jati diri kita selain itu kita juga harus berpegang teguh terhadap nilai-nilai Pancasila.
      
      b.      Pasar
            Zaman moderen seperti sekarang ini pasar juga memiliki peranan penting dalam suatu pemerintahan disuatu negara, pasar itu mengendalikan mengndalikan perekonomian disuatu negara. Pasar di Indonesia seharusnya jangan sampai terpengaruh oleh paham-paham dari luar seperti kapitalis juga liberalis karena dengan keliberalisan pasar akan memunculkan monopoli pasar. Oleh karena itu pemerintah harus bisa mengatur pasar dengan baik dan menanamkan asas-asas kekeluargaan didalamnya.

      c.       Pemerintah
            Semakin maju peradaban manusia semakin rentan untuk terpengaruh oleh paham-paham asing. Secara langsung ataupun tidak bangsa Indonesia kita ini sudah mulai terjajah lagi, mulai dari pemasukan ideologi-ideologi baru maupun perekonomian yang selalu dibayang-bayangi oleh negara lain dan mirisnya lagi perang yang terjadi di Indonesia sekarang ini adalah perang bukan melawan penjajah tetapi perang melawan saudaranya sendiri, seharusnya mereka itu memerangi kemiskinan karena kemiskinan adalah musuh utama yang harus dilawan.
            Pemerintah seharusnya memperhatikan masalah ini karena kalau masalah ini di biarkan berlanjut bukan tidak mungkin semua daerah di Indonesia ini meminta untuk merdeka sendiri dan melepaskan diri dari pangkuan ibu pertiwi ini namun masih ada saja pejabat pemerintah yang sibuk tetapi bukan sibuk mengurusi rakyat tetapi sibuk memikirkan dirinya sendiri. Pejabat-pejabat pemerintahan seperti inilah yang tidak boleh berada di tanah ibu pertiwi kita ini. Oleh karena itu pemerintah Indonesia mulai sekarang harus tegas dalam menangani masalah-masalah yang berada di bumi pertiwi ini dan tetap berpegang teguh terhadap Pancasila.

Bibliography
[1] “Sistem Pemerintahan Demokrasi Indonesia dan Perkembanganya,” wikanpre.wordpress.com, http://wikanpre.wordpress.com/2012/01/12/sistem-pemerintahan-demokrasi-indonesia-dan-perkembangannya/ (akses tanggal 4 Januari 2013)



[1] “Sistem Pemerintahan Demokrasi Indonesia dan Perkembanganya,” wikanpre.wordpress.com, http://wikanpre.wordpress.com/2012/01/12/sistem-pemerintahan-demokrasi-indonesia-dan-perkembangannya/ (akses tanggal 4 Januari 2013)

No comments:

Post a Comment