Cabai
besar (Capsicum annum) atau lombok besar memiliki banyak varietas. Di
Indonesia dikenal beberapa jenis varietas antara lain cabai merah (C.annuum var. longum), cabai bulat (C. annuum var. grossum), dan cabai
hijau (C. annuum var. annuum).
Walaupun
varietas cabai besar banyak, tetapi ciri umumnya seragam. Beberapa diantaranya
ialah sebagai berikut. Batangnya tegak dengan ketinggian antara 50-90 cm.
Tangkai daunnya horizontal atau miring dengan panjang sekitar 1,5 - 4,5 cm.
Panjang daunnya antara 4-10 cm dan lebar antara 1,5-4,5 cm. Posisi bunganya
menggantung dengan warna mahkota putih. Mahkota bunga ini memiliki cuping
sebanyak 5-6 helai dengan panjang 1-1,5 cm dan lebar sekitar 0,5 cm. Panjang tangkai
bungannya 1-2 cm. Tangkai putik berwarna putih dengan panjang sekitar 0,5 cm.
Warna kepala putik kuning kehijauan, sedangkan tangkai sarinya putih walaupun
yang dekat dengan kepala sari ada yang bebercak kecokelatan. Panjang tangkai
sari ini sekitar 0,5 cm. Kepala sari berwarna biru atau ungu. Buahnya berbentuk
memanjang atau kebulatan dengan biji buahnya berwarna kuning kecokelatan.
Cabai
merah atau lombok merah merupakan salah satu jenis sayuran penting yang
bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti
di Indonesia. Cabai merah sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan sebagian lainnya untuk ekspor
dalam bentuk kering, saus, tepung dan
lainnya.
Cabai
merah juga banyak digunakan untuk terapi kesehatan. Berbagai hasil penelitian
membuktikan bahwa buah cabai dapat membantu menyembuhkan kejang otot, rematik,
sakit tenggorokan, dan alergi. Cabai juga dapat membantu melancarkan sirkulasi
darah dalam jantung. Selain itu, dapat digunakan sebagai obat oles kulit untuk
meringankan rasa pegal dan dingin akibat rematik dan encok karena bersifat
analgesic (Setiadi, 2005).
Cabai merah dapat dibudidayakan di dataran
rendah maupun dataran tinggi, pada lahan sawah
atau tegalan dengan ketinggian 0-1000 m dpl. Tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah
yang berstruktur remah atau gembur, subur, banyak mengandung bahan organik, pH
tanah antara 6-7.
Salah
satu cara menanam cabai yaitu :
a.
Memilih
bibit yang bagus dan berkualitas.
Kemudian biji cabai tersebut diletakan
pada sebuah polybag yang sudah diisi campuran tanah dan pupuk kandang Siram
dengan air sedikit agar tanah tetap basah dan lembab. Setelah sekitar 20-30
hari, bibit cabe akan muncul dan siap dipindahkan ke bedengan yang sudah
disiapakan sebelumnya.
b.
Menanam dengan
memilih bibit cabai yang sehat dengan ciri-ciri berbatang kuat dan memiliki daun
sebanyak kira-kira 6 helai. Lepas plastik polybag dan pindahkan bibit tersebut
pada bedengan saat matahari tidak terlalu terik yaitu pagi atau sore. Bila bibit
cabai sudah
dipindahkan dalam lahan yang lebih luas, segera beri pupuk dan air secukupnya.
c.
Perawatan tanaman
adalah salah satu hal yang sangat penting dalam teknik budidaya cabai.
Perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, dan juga pengendalian hama serta
penyakit. Penyiraman bisa dilakukan sekali dalam sehari untuk menjaga tanah
tidak kering, sedangkan pemupukan dapat dilakukan sekali dalam seminggu. Untuk
hama bisa menggunakan obat atau pestisida.
d.
Pemanenan dilakukan manual menggunakan tangan. Proses pemanenan
harus dilakukan dengan hati-hati agar mutu cabai tetap terjaga. Pemanenan yang
kasar bisa
merusak cabai, dan menyebabkan harga jualnya jatuh. Buah cabai yang bagus untuk
dipanen adalah buah yang tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu matang.
pisahkan buah yang busuk untuk mencegah penularan pada buah yang sehat. Sesudah
pemetikan cabai-cabai tersebut simpan di tempat yang kering dan sejuk.
Sebaiknya proses pemetikan dilakukan pada pagi hari.
No comments:
Post a Comment