Tulisan ini menganalisis tentang peran ideologi
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia, sebuah ideologi yang dapat
memenuhi semua keragaman yang ada di masyarakat Indonesia. Pancasila menghadapi permasalahan yang cukup
serius saat ini karena masyarakat cenderung tidak menganggap ideologi Pancasila
sebagai sebuah ideologi yang menjadi sumber dalam kebanyakan aspek kehidupan
seperti sosial, ekonomi, agama, dan politik.
Selain itu hadirnya berbagai macam ideologi di tengah masyarakat
Indonesia yang mulai dijadikan dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia juga
dibahas di dalam artikel ini. Artikel
ini membahas tentang sifat ideologi Pancasila di tengah masyarakat Indonesia
yang majemuk. Dalam penulisan artikel
ini berusaha mencari pandangan masyarakat terhadap ideologi Pancasila dan
fungsi sosial, ekonomi, politik, serta agama di dalam masyarakat
Indonesia. Penulisan artikel ini
membuktikan peran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam menghindari
disintegrasi bangsa yang sangat mungkinn terjadi dalam kasus GAM,Poso,RMS,
DI/TII,G30S/PKI dll. Penulisan Artikel juga
mengungkap bukti bahwa Pancasila di tengah masyarakat Indonesia tetap
dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Saran yang diperlukan melihat kondisi ideologi
Pancasila saat di Indonesia adalah perlunya pehamaman ideologi Pancasila secara
mendalam oleh masyarakat Indonesia
sehingga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Rasa toleransi akan kemajemukan juga akan
membantu kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan nilai-nilai
ideologi Pancasila
Kata Kunci: Pancasila, Peran, dan
Persatuan
Pendahuluan
Ideologi
merupakan sebuah kata yang sering kali diucapkan pada abad ke dua puluh, pada
saat itu ideologi acap kali menjadi hal yang diperbincangkan oleh masyarakat
dunia, bahkan pada saat itu salah satu faktor yang mengakibatkan perang dunia
adalah perbedaan ideologi diantara negara adidaya (Amerika dan Unisoviet).
Banyak para ahli yang memberikan definisi ideologi, seperti Louis Al
Thusser berpendapat bahwa ideologi adalah sistem
pandangan hidup yang tidak menampilkan kelemahan yang ada didalamnya[1]. Lain lagi dengan pendapat
Glock yang mengatakan bahwa ideologi adalah sekumpulan pedoman untuk mewujudkan
masyarakat yang baik atau masyarakat yang diharapkan[2]. Prof. Dr. Maswadi Rauf juga mendefinisakan ideologi sebagai pandangan
hidup dan aturan-aturan hidup yang telah disepakati masyarakat dan bertujuan
untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera[3]. Menurut pendapat beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa ideologi adalah sebuah sistem pemikiran yang disepakati oleh
masyarakat disebuah tempat.
Masyarakat yang begitu majemuk diberbagai belahan dunia
tentu memiliki perbedaan pemikiran yang akan berkaitan dengan perbedaan
ideologi yang disepakati. Ada banyak
ideologi diberbagai belahan dunia yang sampai sekarang mendominasi dunia atau
sebaliknya. Beberapa ideologi yang
secara umum dikenal seperti liberal yang menitik beratkan pada kebebasan
individu, komunis yang melihat kesetaraan pada masyarakat, kapitalisme yang
melihat dari sisi ekonomi, dan Pancasila yang memiliki berpedoman pada nilai
luhur bangsa Indonesia. Berbagai macam
jenis ideologi yang ada di dunia saat ini merupakan hal yang sangat penting
bagi masyarakat yang menjadikannya menjadi sebuah pandangan hidup.
Sistem ideologi dalam sebuah negara merupakan hal yang penting karena dengan memiliki ideologi suatu
masyarakat akan memiliki panduan atau cara berpikir dalam kehidupan sehari-hari. Ideologi juga berperan penting dalam
persatuan masyarakat sebuah negara, seperti ideologi Pancasila yang mampu
menyatukan masyarakat Indonesia yang majemuk.
Ideologi yang disepakati masyarakat suatu negara juga berfungsi sebagai
alat identitas dan media untuk mengakhiri sebuah konflik yang ada di dalam
masyarakat tersebut.
Pancasila sebagai salah satu jenis ideologi yang
disepakati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang untuk menjadi sebuah
ideologi di sebuah negara. Lahirnya Pancasila
diawali dengan ide-ide dasar negara yang diungkapkan oleh Muhammad Yamin dan
Ir. Soekarno, setelah melalui berbagai macam pertimbangan lahirlah Pancasila
pada tanggal 1 juni 1945. Penulisan artikel
ilmiah ini bertujuan untuk menjawab seberapa besarkah peran Pancasila sebagai
ideologi ditengah masyarakat Indonesia yang majemuk.
Ideologi dan Masyarakat
Masyarakat
merupakan sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dalam suatu daerah. Seperti yang diungkapkan oleh Selo Soemardjan
bahwa masyarakat adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan[4] Setiap masyarakat memiliki pola pikir yang
berbeda-beda sehingga antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya
memiliki ciri khas tertentu. Masyarakat
Jawa yang berbicara dengan nada yang halus dan masyarakat Sulawesi Selatan yang
berbicara dengan lantang. Perbedaan yang
ada diantara masyarakat ini juga tidak hanya sebatas didalam lingkup kebudayaan
tetapi lebih jauh dalam pola-pola pemikiran yang disepakati oleh
masyarakat.
Perbedaan
pola pemikiran yang berbeda disetiap masyarakat mengakibatkan perbedaan norma
disetiap masyarakat, pola pemikiran ini telah disepakati oleh sebagian besar
anggota masyarakat dan menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Pola pikir yang menjadi pedoman berperan
sangat penting pembentukan norma dalam masyarakat, seperti masyarakat Jawa yang
berpandangan bahwa berciuman didepan umum adalah merupakan hal yang tabu dan
memalukan tetapi hal yang berbeda terjadi jauh dibelahan bumi sebelah barat
eropa dimana berciuman didepan umum merupakan hal yang wajar untuk dilakukan. Perbedaan pandangan terhadap suatu hal atau
hal yang diamini dalam masyarakat mencerminkan bahwa setiap masyarakat memiliki
perbedaan perspektif terhadap suatu hal.
Secara sadar masyarakat diberbagai belahan dunia memiliki pandangan
hidup, hal yang dijelaskan di atas merupakan salah satu pandangan hidup
masyarakat.
Ragam
pandangan hidup yang berbeda di dalam masyarakat, mulai dari yang paling
sederhana seperti prosesi penguburan hingga yang cukup kompleks seperti
persoalaan kenegaraan. Perbedaan
pandangan yang ada di dalam masyarakat menghasilkan sesuatu yang baru, sesuatu
yang dipegang teguh oleh masyarakat suatu daerah dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Sesuatu yang baru
itu dikenal dengan nama ideologi.
Ideologi dalam masyarakat merupakan hal yang sangat penting, karena
dengan adanya ideologi dalam suatu masyarakat dapat menjadi pedoman dalam
bertindak dan menyikapi masalah serta membentuk tingkah laku seseorang.
Posisi
ideologi dalam masyarakat secara tidak sadar mempengaruhi tingkah laku seseorang, seperti yang telah
disebutkan sebelumnya bahwa ideologi dapat menjadi pedoman dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat. Setiap orang
pasti memiliki tingkah laku yang sesuai dengan ideologi yang disepakati oleh
kebanyakan orang disuatu daerah. Hal ini
terjadi pada kehidupan nyata saat ini, seperti contoh kasus John seorang
mahasiswa jurusan ekonomi di Universitas California, sebelum lulus dari
universitas tersebut John diwajibkan untuk memiliki sebuah usaha dan
menghasilkan keuntungan. Memiliki sebuah
usaha serta mendapatkan keuntungan merupakan standar minimal bagi John untuk
lulus sehingga yang menjadi mindset John adalah bagaimana menjadi
seorang wirausahawan dan mendapatkan keuntungan yang besar agar bisa
menyelesaikan studinya. Dari contoh
kasus yang diberikan kita dapat membuat kesimpulan bahwa pola pendidikan yang
ada menerapkan ideologi kapitalis sehingga menciptakan sistem pendidikan yang
menghasilkan output berdasarkan ideologi kapitalis dan akan mempengaruhi
pola kehidupan seseorang di masa depan.
Contoh
lain dari ideologi yang dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah ketika
seorang pejuang di masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang berjuang
dengan semangat nasionalis, peduli terhadap teman sejawat perjuangan, rela
berkorban di medan perang, dan saling membantu masyarakat dari tekanan tentara
sekutu. Nilai-nilai yang ada didalam
diri seorang pejuang tersebut merupakan beberapa dari nilai yang ada didalam
ideologi Pancasila, boleh jadi seorang pejuang tersebut tidak pernah mengerti
apa itu ideologi Pancasila dan nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila
tetapi lingkungan perjuangan dan semangat mempertahankan kemerdekaan
mentransfusikan nilai-nilai tersebut kepada seluruh pejuang. Terkadang ideologi yang seseorang anut memang
tidak disadari oleh orang tersebut tetapi esensi dari sebuah ideologi jelas
diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terbukti dalam
kasus seorang pejuang yang tidak mengerti ideologi Pancasila tetapi dapat
memahami makna dari nilai-nilai ideologi Pancasila.
Posisi sebuah ideologi dalam
masyarakat sangat penting, bahkan dapat dikatakan
ideologi dapat mempengaruhi berbagai macam sendi-sendi kehidupan seperti
ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan, dan agama. Lantas apa yang menyebabkan ideologi begitu
berperan besar dalam setiap sendi sendi kehidupan? Jawabannya adalah karena
ideologi merupakan fundamental dasar dalam kehidupan sehari-hari sehingga
ideologi memperngaruhi pemikiran masyarakat, imbas dari kuatnya pengaruh
ideologi dalam sebuah masyarakat adalah produk dari masyarakat tersebut yang
sesuai dengan ideologi yang ada disepakati oleh masyarakat tersebut.
Kita
telah membahas beberapa jenis ideologi yang diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari oleh masyarakat yang memutuskan untuk menjadikannya sebagai
pandangan hidup, disisi lain timbul lah pertanyaan apakah ada negara yang memiliki
sebuah ideologi tetapi mulai tidak menggunakan ideologi tersebut? Bagaimana hal
tersebut bisa terjadi? Apa imbas dari tidak digunakan lagi ideologi yang telah
disepakati dalam sebuah negara? Hal-hal tersebutlah yang sedang terjadi di
beberapa negara saat ini.
Sebuah
negara sudah tentu memiliki sebuah sistem ideologi yang menjadi dasar dari
sistem negara tersebut dan juga peran ideologi adalah menentukan cita-cita
negara tersebut. Dewasa ini banyak negara-negara yang mulai
meninggalkan atau bergeser dari nilai-nilai ideologi yang disepakati. Dampak dari berubahnya ideologi suatu negara
adalah perubahan dalam sektor-sektor vital, ada ketidakstabilan dalam bidang
ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Ketidakstabilan hal-hal tersebut berdampak
sangat besat terhadap kesejahteraan suatu negara, lebih jauh hal ini juga
berdampak dengan posisi negara dalam politik internasional.
Fluktatifnya kondisi negara ketika mulai bergesernya ideologi negara
tersebut terjadi di Indonesia, saat ini Indonesia sudah mulai tidak menggunakan
nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
justru ideologi kapitalis yang saat ini di dunia tengah berkembang dengan pesat
perlahan mulai diaplikasikan didalam negara ini. Imbas dari hal ini adalah terjadinya
kesenjangan sosial yang semakin jelas diantara masyarakat dan tingkat
kesejahteraan kaum marginal semakin turun, hal ini jelas bertentangan dengan
nilai-nilai ideologi Pancasila yang dewasa ini nilai-nilai tersebut mulai
dicampakan.
Pergeseran
nilai-nilai ideologi yang dianut oleh masyarakat suatu negara tidak hanya
terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di negara-negara timur tengah,
dampaknya adalah perang saudara yang berkepanjangan, krisis ekonomi, campur
tangan asing, dan hilangnya kesejahteraan masyarakat. Pergeseran ideologi yang terjadi memang tidak
terjadi secara konstitusional tetapi dengan melawati paradigma masyarakat, hal
ini yang mengakibatkan terjadinya pergolakan dalam berbagai bidang dalam suatu
negara karena tidak semua golongan masyarakat menyetujui dengan nilai-nilai
ideologi berubah.
Negara-negara
timur tengah dan sebagian negara-negara asia mengalami pergeseran ideologi yang
telah disahkan secara konstitusional.
Pergesaran nilai-nilai ideologi sendiri terjadi dalam dua bentuk, yaitu
secara perlahan seperti yang terjadi di Indonesia atau dengan menggunakan
paksaan seperti yang terjadi disebagian besar negara timur tengah. Kasus pergeseran ideologi
secara perlahan seperti yang terjadi di Indonesia karena masyarakat Indonesia
kini tidak memiliki penghayatan terhadap nilai-nilai ideologinya, yaitu
ideologi Pancasila.
Perubahan
dapat dengan mudah terjadi ketika seseorang sudah tidak memahami seperti apa
jenis ideologi yang ia miliki. Seorang warna negara boleh jadi tetap mengakui
ideologinya yang sah secara konstitusional tetapi dalam kehidupan kenegaraan
pandangan hidupnya tidak mencerminkan pandangan hidup ideologinya. Tetapi, pergeseran ideologi yang terjadi di negara-negara timur
tengah kebanyakan adalah dengan menggunakan paksaan atau kekerasan. Hal ini terjadi karena ada kepentingan asing
yang menginginkan sesuatu dari negara-negara timur tengah yaitu energi. Isu krisis energi yang sedang terjadi di
berbagai penjuru dunia membuat beberapa pihak asing merasa perlu untuk melakukan
ekspansi energi ke negara-negara yang berkembang seperti negara-negara timur
tengah, dan salah satu jalannya adalah perubahan ideologi yang akan mendukung
kepentingannya tersebut. Sayangnya
kebanyakan masyarakat di negara-negara timur tengah memegang ideologinya dengan
baik sehingga sulit untuk digoyahkan, sehingga pihak asing berusaha melemahkan
ideologi yang dipegang dengan baik dengan menggunakan peperangan saudara,
demokrasi, dan ranah agama.
Ideologi
dan masyarakat memang dua hal yang tidak dapat dipisahkan, diseluruh dunia
masyarakat selalu memiliki ideologi yang dipahami dan disepakati sehingga
menjadi pedoman dalam pandangan hidup.
Ideologi dan masyarakat juga menjadi seperti dua sisi uang logam
sehingga satu sama lain tidak dapat saling dipisahkan. Ideologi sendiri ada di dalam setiap
masyarakat, mulai dari lapisan masyarakat yang secara akademis tidak terdidik
dan tidak memiliki ideologi yang disahkan secara konstitusional seperti
masyarakat suku dayak hingga masyarakat yang telah memiliki ilmu pengetahuan
dan mengonstitusionalkan ideologinya seperti masyarakat di Amerika.
Ideologi
secara mutlak akan melekat didalam diri setiap individu, karena ideologi
dipelajari seseorang melewati lingkungannya sehingga mempengaruhi karakteristik
dirinya. Ideologi sendiri tidak dapat
dihindari dari seseorang karena ia hidup di tengah masyarakat yang telah
menggunakan sebuah ideologi tertentu.
Ideologi sendiri di tengah masyarakat merupakan sebuah produk dari
kebudayaan dan memiliki usia yang sangat panjang karena ideologi tercipta dari
kebiasaan dan kebutuhan hidup sekelompok masyarakat selama pulahan generasi.
Ideologi Pancasila dan
Masyarakat
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang
majemuk, hal ini sangat memungkinkan untuk terbentuknya fraksi-fraksi dalam masyarakat. Fraksi-fraksi telah
terbentuk di dalam bangsa
Indonesia, dimana sejak masa kemerdekaan bangsa Indonesia yang majemuk telah mengalami
berbagai macam perpecahan dan gejolak di dalam masyarakat, hal ini dibuktikan dengan
adanya pemberontakan atau makar terhadap negara
Indonesia. Pemberontakan sendiri terjadi
karena ketidakpuasan berbagai macam suku atau golongan yang ada di dalam negara
Indonesia, seperti pemberontakan yang dilakukan oleh DITII, Gerakan Aceh
Merdeka, Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, Negara Islam
Indonesia dll.
Kelompok-kelompok masyarakat yang memberontak
tersebut merupakan bukti dari kemajemukan bangsa
Indonesia, pada Kenyataannya ada ratusan kelompok masyarakat atau organisasi
masyarakat yang ada di Indonesia dan memiliki perbedaan cara berpikir di setiap
masyarakat. Bangsa Indonesia selain memiliki
sejarah pemberontakan yang cukup banyak, bangsa Indonesia juga memiliki ratusan
suku yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Konflik diantara suku-suku
yang ada juga acap kali terjadi seperti perang suku yang terjadi di Papua atau perang antar suku yang terjadi di Pulau Madura. Ratusan suku yang ada dan bertempat tinggal saling
berdekatan dengan suku lain sehingga potensi konflik di antarasuku-suku yang
ada di Indonesia relatif besar.
Pada sub-bab sebelumnya kita telah membahas tentang
ideologi dan masyarakat dimana keduanya tidak dapat dipisahkan, seiring
dengan keberadaan masyarakat pasti memiliki sebuah ideologi. Masyarakat Indonesia memiliki sebuah pandangan
hidup yang telah menjadi bagian dari kehidupan.
Ideologi Pancasila sendiri berasal dari nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia yang telah ada di dalam masyarakat Indonesia sejak ribuan tahun
silam. Dewasa ini para founding fathers merumuskan rancangan
ideologi Pancasila yang berasal dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan
disahkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu ideologi Pancasila.
Ideologi Pancasila memiliki peranan yang sangat
penting bagi bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia
yang majemuk memiliki kemungkinan konflik dan perpecahan yang sangat besar dan
mengancam persatuan Republik Indonesia.
Tanpa penghayatan ideologi Pancasila yang
sempurna rakyat Indonesia dengan mudah mengalami perpecahan seperti peristiwa
pergolakan yang dilakukan oleh Negara Islam Indonesia (NII). NII sendiri
berpandangan Indonesia semestinya memiliki ideologi yang sesuai ajaran islam
dan berusaha menjaring kadernya dengan menggunakan pendekatan-pendekatan
perubahan ideologi serta merugikan finansial. Ideologi yang diterapkan oleh NII jelas
merupakan sesuatu yang bertentangan dengan konsepsi-konsepsi yang tertuang didalam
Pancasila, dalam hal ini yang menjadi
sasaran adalah generasi muda siswa/siswi dan mahasiswa/mahasiswi yang belum
memiliki pengetahuan kepada ideologi bangsa Indonesia yaitu ideologi Pancasila.
Gejolak sering terjadi di
daerah-daerah di penghujung Indonesia.
Gerakan yang ada di Indonesia bagian barat seperti yang baru-baru ini
bergejolak dan menyita perhatian dunia internasional adalah Gerakan Aceh
Merdeka (GAM). GAM merupakan sebuah
organisasi masyarakat yang memilki rasa kekecewaan terhadap jalannya
pemerintahan, GAM sendiri menganggap daerah Aceh merasa tertinggal dan tidak
tersentuh oleh pemerintahan pusat.
Gerakan Aceh Merdeka berpendapat bahwa daerah Aceh mampu berdiri sendiri
sebagai negara dan telah memiliki syarat-syarat untuk menjadi sebuah negara
yang independent. Di sisi lain, Aceh
juga memiliki perbedaan ideologi yang berbeda dengan Republik Indonesia
sehingga keinginan untuk menjadi sebuah negara yang merdeka semakin besar. Hal ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok
masyarakat tertentu yang ada di Aceh untuk mendirikan
sebuah negara yang berhaluan islam. GAM juga melakukan perlindungan diplomatis
kepada negara-negara eropa dan tindakan diplomatis yang dilakukan berhasil menarik
perhatian negara-negara Eropa.
Pemberontakan dan perbedaan pandangan hidup yang ada
di Indonesia juga terjadi di daerah Indonesia Timur, seperti gerakan Organisasi
Papua Merdeka dan Republik Maluku Selatan.
Kedua gerakan ini juga memiliki pemikiran bahwa pembangunan nasional
yang tidak merata membuat kedua daerah di Indonesia bagian timur tertinggal dari sisi pembangunan ekonomi dan infrastruktur.
Perbedaann pemikiran yang ada dalam masyarakat
Indonesia tidak hanya terjadi dalam perbedaan cara pandang kebudayaan semata tetapi
juga perbedaanpan dangan akibat faktor ekonomi, sosial, politik, dan pembangunan
nasional. Adanya perbedaan pandangan
yang sangat beragam sangat memungkinkan untuk terjadinya perpecahan yang ada di
dalam bangsa ini, oleh sebab itu peran sebuah ideologi sangat diperlukan dalam menjaga
keutuhan bangsa ini. Pemberontakan yang
telah terjadi di Indonesia adalah gambaran bangsa
Indonesia jika tidak mengaplikasikan Pancasila secara menyeluruh dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Masyarakat Indonesia yang majemuk
telah memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai luhur tersendiri. Nilai-nilai ini pada umumnya masih dipegang
begitu erat pada masyarakat daerah bukan di kota-kota besar, hal ini sungguh
mengecewakan karena semestinya masyarakat yang tinggal diperkotaanlah yang
memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan menjadi teladan masyarakat desa. Masyarakat perkotaan yang mulai
mengesampingkan nilai-nilai ideologi Pancasila karena terpengaruh oleh
globalisasi sehingga mulai melupakan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila.
Masyarakat perkotaan yang berperan lebih besar dalam
menentukan kebijakan-kebijakan semestinya menggunakan nilai-nilai ideologi Pancasila
sehingga dalam membuat atau memutuskan sebuah kebijakan dapat merepresentasikan
nilai-nilai ideologi Pancasila. Secara
umum pandangan masyarakat Indonesia terhadap ideologi Pancasila hanyalah
sebatas pengenalan terhadadap lima sila dan belum memahami secara mendalam. Secara umum
dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia tanpa sadar telah
mengaplikasikan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila, seperti nilai
toleransi, tenggang rasa, gotong-royong, dan saling menghargai. Sayangnya,
nilai-nilai tersebut mulai luntur pada sebagian besar masyarakat perkotaan
tetapi dalam mindset awal masyarakat
Indonesia tetap memiliki nilai-nilai luhur tersebut.
Bangsa Indonesia saat ini sedang
mengalami sebuah krisis pandangan hidup yang sangat memprihatinkan. Krisis pandangan hidup dibuktikan
dengan semakin tidak pedulinya generasi muda sebagai penerus bangsa akan
keberadaan dan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila. Generasi muda saat ini cenderung bersikap
apatis terhadap pandangan hidup yang telah diwariskan oleh para founding
fathers untuk pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal ideologi Pancasila merupakan sebuah
konsepsi yang sangat luar biasa dalam mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara sesuai dengan nilai-nilai luhur.
Generasi muda saat ini cenderung menganggap bahwa
ideologi Pancasila adalah sebuah ideologi yang telah ketinggalan zaman dan
tidak dapat menampung kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, padahal ideologi Pancasila telah di desain dengan sebaik mungkin
untuk bisa sesuai dengan berbagai macam kebutuhan zaman. Hal ini dibuktikan dengan eksistensi ideologi
Pancasila sejak zaman kemerdekaan yang kondisi politik saat itu sangat
fluktatif bahkan hingga mengganti sebuah sistem pemerintahan. Ideologi Pancasila mampu membuktikan
eksistensinya dengan memberikan solusi yang ada di dalam kelima sila dan
diturunkan menjadi sistem-sistem nilai yang relevan.
Pandangan masyarakat dalam menjalani
kehidupan berbangsa dan bernegara juga telah menjauhi nilai-nilai yang ada di
dalam ideologi Pancasila. Saat ini
hampir setiap aspek dalam kehidupan masyrakat diperhitungkan dengan materi
sehingga yang muncul adalah pola pikir matrealistime, hal ini jelas sangat
berlawanan dengan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
semakin lunturnya rasa tenggang rasa di antara suku-suku yang ada terutama rasa
tenggang rasa antara umat beragama.
Kebebasan beragama yang telah diatur oleh pemerintah saat ini justru
menghadirkan rasa etnosentrisme diantara umat beragama. Umat beragama kini mulai kehilangan arah
dalam bersikap kepada umat beragama lainnya, hal ini dibuktikan dengan lokasi
pembangunan tempat ibadah yang semakin berjauhan diantara umat beragama. Timbulnya fraksi-fraksi yang semakin jelas
terlihat dan berlawanan di dalam bangsa ini dapat ditekan dengan keberadaan
sebuah ideologi, yaitu Pancasila.
Meskipun sebagian besar pemahaman
oleh generasi muda semakin luntur tetapi masih ada beberapa bagian masyarakat
akan pentingnya pemahaman ideologi Pancasila secara mendalam hingga dapat
mengaplikasikan kehidupan yang berbasis nilai-nilai ideologi Pancasila. Timbul kelompok-kelompok
masyarakat yang mulai merintis dan memberikan edukasi kepada masyarakat awam
tentang makna ideologi Pancasila. Bangsa
Indonesia
belum sepenuhnya kehilangan kendali dalam sistem pemikiran dan pandangan hidup. bangsa Indonesia
masih memiliki orang-orang yang peduli terhadap ideologi Pancasila, karena Pancasila
merupakan hasil kebudayaan dan master
piece terbaik yang pernah dibuat oleh bangsa Indonesia.
Kelompok-kelompok masyarakat yang peduli yang
berusaha mempertahankan esistensi ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara melakukan banyak hal untuk mempertahankannya.Kelompok-kelompok
masyarakat tersebut memberikan
pelatihan dari satuan tingkat pendidikan terendah hingga yang tertinggi,
mengadakan konfrensi dan semnar tentang ideologi Pancasila, hingga teladan
dalam kehidupan bermasyarakat dan mempraktikkan nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat secara langsung. Hal-hal yang
dilakukan merupakan hal yang sederhana tetapi dapat membangun national knowledges bangsa Indonesia.
Peran Ideologi Pancasila dalam
Persatuan Bangsa Indonesia
Sebuah pohon
memiliki struktur yang masing-masing elemen mempunyai fungsi
masing-masing. Mulai dari putik bunga,
buah, daun, ranting, batang, dan akar.
Masing-masing elemen menjalankan peran tersendiri dan
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi elemen lainnya, seperti halnya akar yang
bertugas membagikan mineral dan unsur-unsur hara keseluruh bagian pohon. Ketika sekolah dasar kita telah mempelajari
fungsi-fungsi tersebut, hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Fungsi dari masing-masing elemen sama halnya seperti elemen tata
kenegaraan, dalam hal ini tatanan negara yang dimaksud adalah
negara Indonesia yang menggunakan ideologi Pancasila. Pancasila sendiri merupakan elemen terpenting
yang mendasari sebuah negara. Pancasila
dapat dianalogikan dengan fungsi akar, Pancasila
merupakan sebuah akar dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan padanan norma-norma
sosial yang berperan aktif dalam kehidupan masyarakat Indonesia, hal ini
disebabkan karena ideologi Pancasila berasal dari nilai-nilai luhur masyarakat
Indonesia sehingga memiliki susunan yang tepat bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Menganalogikan ideologi Pancasila
merupakan akar dari sebuah pohon, maka dapat dianalogikan seperti batang dari
pohon tersebut adalah lembaga-lembaga tinggi negara yang membutuhkan asupan
unsur-unsur hara dari akar. Pancasila
dalam Negara Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam segala aspek,
mulai dari membentuk dasar-dasar hukum, pembagian kekuasaan, kehidupan
perpolitikan Indonesia, hubungan luar negeri, dunia perekonomian yang
fluktatif, kehidupan sosial budaya, hingga kehidupan beragama dan hak kewajiban
seorang warga negara. Secara garis besar ideologi
ini dirancang begitu sempurna untuk menjangkau segala aspek kehidupan warga
negara Indonesia.
Ideologi Pancasila bahkan lebih sempurna ketimbang
ideologi di benua Eropa dan Amerika.
Belasan kaum teknokrat yang ahli dalam bidang kenegaraan di benua Eropa
dan Amerika telah menciptakan sistem kenegaraan yang dipandang sempurna dan
memiliki kelebihan tertentu, tetapi kita dapat membaca ratusan literatur yang
mengungkapkan kecacatan ideologi-ideologi tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
ideologi Pancasila lebih baik ketimbang ideologi yang lain.
Ideologi Pancasila dikemukakan bukan
dari daratan Eropa atau Amerika yang kala itu menjadi pusat ilmu pengetahuan
dunia. Pancasila lahir dari
sebuah negara yang baru merdeka dan masing mengalami tekanan-tenakan dari
negara lain dan tanpa memiliki pusat ilmu pengetahuan yang memadai serta
minimnya para kaum teknokrat saat itu.
Hal ini tidak menjadikan ideologi Pancasila menjadi sebuah ideologi yang
syarat akan kekeliruan konsep akan sebuah negara.
Sebaliknya ideologi Pancasila
dapat membuktikan eksistensinya dalam Negara Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun. Pancasila mampu membuktikan rancangan
konsepisnya akan sebuah tatanan negara yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia. Keberhasilan konsepsi ideologi
Pancasila dibuktikan dengan diberlakukan kebali UUD 1945 dan
berdasarkan ideologi Pancasila, dalam kasus ini Pancasila memiliki sebuah
peranan yang sangat penting dalam menjaga stabilitas perpolitikan Indonesia
yang kala itu sangat tidak stabil.
Michael Angelo merupakan pemahat
terkenal di Vatikan pada masanya, dia telah membuktikan bahwa dengan
kemampuannya ia dapat menjadi bagian penting dari kehidupan gereja saat
itu. Hal serupa juga terjadi pada
ideologi Pancasila, Pancasila dapat menjadi sebuah bagian terpenting dalam
menyatukan masyarakat Indonesia, seperti yang telah dibahas pada bagian
sebelumnya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Tanpa ideologi Pancasila perpecahan dalam
bangsa Indonesia sangat mudah untuk terjadi.
Pancasila sendiri menggunakan prinsip integralistik
atau kekeluargaan dalam sendi-sendi nilainya.
Prinsip integralistik yang dimaksudkan adalah
Pancasila menggunakan setiap aspek untuk saling membutuhkan, berkaitan, dan
saling melengkapi. Hal ini dibuktikan
dalam kehidupan perpolitikan Indonesia yang memngharuskan rakyat memilih wakil
rakyatnya, setelah wakil rakyat terpilih ia akan bekerjasama dengan lembaga
negara lain dalam merumuskan kebijakan dan mengawasi kebijakan. Sistem kerjasama yang ada di dalam ideologi Pancasila
membuat setiap lembaga dan masyarakat untuk saling berpartisipasi dalam membuat
sebuah kebijakan, hal ini menjadikan setiap aspek dalam kehidupan perpolitikan
yang dikonsepkan oleh Pancasila memiliki kekuatan yang tidak absolut dan saling
membutuhkan aspek lainnya, seperti seorang anak yang membutuhkan ayah dan
sebalikan dalam sistem kekeluargaan.
Pancasila sebagai sebuah ideologi
negara memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila adalah satu-satunya
media yang ada di tengah kemajuemukan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk
menghindari perpecahan karena kemajemukan.
Seperti seorang ayah yang mengayomi anaknya, ideologi Pancasila dapat
menampung kemajemukan bangsa Indonesia.
Kesimpulan
Ideologi Pancasila merupakan sebuah
pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Saat ini ideologi Pancasila mulai dilupakan oleh
sebagian generasi muda karena pengaruh globalisasi dan akulturasi budaya asing
yang masuk ke Inonesia, tetapi Pancasila tetap menjadi pedoman dalam kehidupan
sehari-hari disadari atau tidak disadari.
Ideologi Pancasila sendiri berperan sangat besar dalam menjaga persatuan
bangsa Indonesia, seperti dalam beberapa kasus disintegrasi atau pergolakan
daerah. Pancasila
dapat mengembalikan persatuan bangsa Indonesia dan menjegah terjadinya
perpecahan di dalam bangsa Indonesia dengan menggunakan nilai-nilai luhur yang
ada di dalam ideologi Pancasila.
Daftar Pustaka
“Pancasila Sebagai Pemersatu
Bangsa.” UIN Maliki. Dimodifikasi tanggal 27
mei, 2011. file://localhost/F:/save%20page/Pancasila%20Sebagai%20Pemersatu%20Bangsa%20dua.htm.
“Pancasila Sebagai Dasar dan
Ideologi.” Dunia Ilmu. Diakses Tanggal 9 Desember 2012.
file://localhost/F:/save%20page/pancasila%20tpi.htm.
Arik Noviwibawa. “Pancasila
Sebagai Alat Pemeratu Bangsa.” Berbagi Dunia dan Ilmu Pengetahuan. Dimodifikasi 10 Juni2012.
file://localhost/F:/save%20page/pancasila-sebagai-alat-pemersatu-bangsa.html.
Edi Kurniawan. “Pandagan
Pancasila Di Mata Masyarakat.” Greennet. Dimodifikasi
29 November 2011.
file://localhost/F:/save%20page/pandangan%20masyarakat%20indonesia%20trhdp%20pancasila.htm.
“Sejarah Pancasila Sebagai
Dasar Negara.” Just Another . Diakses
12 Desember 2012. file://localhost/F:/save%20page/sejarah%20pancasila%20dua.htm.
“Sejarah pancasila.”
Carapedia. Diakses 15 Desember 2012. file://localhost/F:/save%20page/sejarah%20pancasila%20tpi.htm.
Clymer Roode Carlton, Carl Quimby Christol, Totton James Anderson, Thomas H.
Greene, Padmo Wajono, Nazaruddin Syamsudin. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.
“Pengertian dan Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli.” Carapedia.com.
Diakses 8 Desember 2012.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html.
[1]
“Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli,” Herydotous.wordpress.com, Dimodifikasi
12 November 2012, http://herydotus.wordpress.com/2011/11/12/pengertian-ideologi-menurut-para-ahli/.
[2]
Ibid, 2.
[3]
Ibid, 2.
[4]
“Pengertian dan Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli,” Carapedia.com, Diakses
tanggal 28 Desember, 2012, http://carapedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html.
No comments:
Post a Comment