Wednesday, November 12, 2014

Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia

Tulisan ini menganalisis tentang peran ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia, sebuah ideologi yang dapat memenuhi semua keragaman yang ada di masyarakat Indonesia.  Pancasila menghadapi permasalahan yang cukup serius saat ini karena masyarakat cenderung tidak menganggap ideologi Pancasila sebagai sebuah ideologi yang menjadi sumber dalam kebanyakan aspek kehidupan seperti sosial, ekonomi, agama, dan politik.  Selain itu hadirnya berbagai macam ideologi di tengah masyarakat Indonesia yang mulai dijadikan dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia juga dibahas di dalam artikel ini.  Artikel ini membahas tentang sifat ideologi Pancasila di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.  Dalam penulisan artikel ini berusaha mencari pandangan masyarakat terhadap ideologi Pancasila dan fungsi sosial, ekonomi, politik, serta agama di dalam masyarakat Indonesia.  Penulisan artikel ini membuktikan peran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam menghindari disintegrasi bangsa yang sangat mungkinn terjadi dalam kasus GAM,Poso,RMS, DI/TII,G30S/PKI dll.  Penulisan Artikel juga mengungkap bukti bahwa Pancasila di tengah masyarakat Indonesia tetap dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.  Saran yang diperlukan melihat kondisi ideologi Pancasila saat di Indonesia adalah perlunya pehamaman ideologi Pancasila secara mendalam oleh  masyarakat Indonesia sehingga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Rasa toleransi akan kemajemukan juga akan membantu kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila
Kata Kunci: Pancasila, Peran, dan Persatuan

Pendahuluan
            Ideologi merupakan sebuah kata yang sering kali diucapkan pada abad ke dua puluh, pada saat itu ideologi acap kali menjadi hal yang diperbincangkan oleh masyarakat dunia, bahkan pada saat itu salah satu faktor yang mengakibatkan perang dunia adalah perbedaan ideologi diantara negara adidaya (Amerika dan Unisoviet).  Banyak para ahli yang memberikan definisi ideologi, seperti Louis Al Thusser berpendapat bahwa ideologi adalah sistem pandangan hidup yang tidak menampilkan kelemahan yang ada didalamnya[1]. Lain lagi dengan pendapat Glock yang mengatakan bahwa ideologi adalah sekumpulan pedoman untuk mewujudkan masyarakat yang baik atau masyarakat yang diharapkan[2]Prof. Dr. Maswadi Rauf juga mendefinisakan ideologi sebagai pandangan hidup dan aturan-aturan hidup yang telah disepakati masyarakat dan bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera[3].  Menurut pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah sebuah sistem pemikiran yang disepakati oleh masyarakat disebuah tempat.
            Masyarakat yang begitu majemuk diberbagai belahan dunia tentu memiliki perbedaan pemikiran yang akan berkaitan dengan perbedaan ideologi yang disepakati.  Ada banyak ideologi diberbagai belahan dunia yang sampai sekarang mendominasi dunia atau sebaliknya.  Beberapa ideologi yang secara umum dikenal seperti liberal yang menitik beratkan pada kebebasan individu, komunis yang melihat kesetaraan pada masyarakat, kapitalisme yang melihat dari sisi ekonomi, dan Pancasila yang memiliki berpedoman pada nilai luhur bangsa Indonesia.  Berbagai macam jenis ideologi yang ada di dunia saat ini merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat yang menjadikannya menjadi sebuah pandangan hidup.
            Sistem ideologi dalam sebuah negara merupakan hal yang  penting karena dengan memiliki ideologi suatu masyarakat akan memiliki panduan atau cara berpikir dalam kehidupan sehari-hari.  Ideologi juga berperan penting dalam persatuan masyarakat sebuah negara, seperti ideologi Pancasila yang mampu menyatukan masyarakat Indonesia yang majemuk.  Ideologi yang disepakati masyarakat suatu negara juga berfungsi sebagai alat identitas dan media untuk mengakhiri sebuah konflik yang ada di dalam masyarakat tersebut.
            Pancasila sebagai salah satu jenis ideologi yang disepakati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki sejarah  yang sangat panjang untuk menjadi sebuah ideologi di sebuah negara.   Lahirnya Pancasila diawali dengan ide-ide dasar negara yang diungkapkan oleh Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno, setelah melalui berbagai macam pertimbangan lahirlah Pancasila pada tanggal 1 juni 1945.  Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk menjawab seberapa besarkah peran Pancasila sebagai ideologi ditengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

Ideologi dan Masyarakat
Masyarakat merupakan sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dalam suatu daerah.  Seperti yang diungkapkan oleh Selo Soemardjan bahwa masyarakat adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan[4]  Setiap masyarakat memiliki pola pikir yang berbeda-beda sehingga antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya memiliki ciri khas tertentu.  Masyarakat Jawa yang berbicara dengan nada yang halus dan masyarakat Sulawesi Selatan yang berbicara dengan lantang.  Perbedaan yang ada diantara masyarakat ini juga tidak hanya sebatas didalam lingkup kebudayaan tetapi lebih jauh dalam pola-pola pemikiran yang disepakati oleh masyarakat. 
Perbedaan pola pemikiran yang berbeda disetiap masyarakat mengakibatkan perbedaan norma disetiap masyarakat, pola pemikiran ini telah disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat dan menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.  Pola pikir yang menjadi pedoman berperan sangat penting pembentukan norma dalam masyarakat, seperti masyarakat Jawa yang berpandangan bahwa berciuman didepan umum adalah merupakan hal yang tabu dan memalukan tetapi hal yang berbeda terjadi jauh dibelahan bumi sebelah barat eropa dimana berciuman didepan umum merupakan hal yang wajar untuk dilakukan.  Perbedaan pandangan terhadap suatu hal atau hal yang diamini dalam masyarakat mencerminkan bahwa setiap masyarakat memiliki perbedaan perspektif terhadap suatu hal.  Secara sadar masyarakat diberbagai belahan dunia memiliki pandangan hidup, hal yang dijelaskan di atas merupakan salah satu pandangan hidup masyarakat.
Ragam pandangan hidup yang berbeda di dalam masyarakat, mulai dari yang paling sederhana seperti prosesi penguburan hingga yang cukup kompleks seperti persoalaan kenegaraan.  Perbedaan pandangan yang ada di dalam masyarakat menghasilkan sesuatu yang baru, sesuatu yang dipegang teguh oleh masyarakat suatu daerah dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Sesuatu yang baru itu dikenal dengan nama ideologi.  Ideologi dalam masyarakat merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya ideologi dalam suatu masyarakat dapat menjadi pedoman dalam bertindak dan menyikapi masalah serta membentuk tingkah laku seseorang. 
Posisi ideologi dalam masyarakat secara tidak sadar mempengaruhi  tingkah laku seseorang, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ideologi dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.  Setiap orang pasti memiliki tingkah laku yang sesuai dengan ideologi yang disepakati oleh kebanyakan orang disuatu daerah.  Hal ini terjadi pada kehidupan nyata saat ini, seperti contoh kasus John seorang mahasiswa jurusan ekonomi di Universitas California, sebelum lulus dari universitas tersebut John diwajibkan untuk memiliki sebuah usaha dan menghasilkan keuntungan.  Memiliki sebuah usaha serta mendapatkan keuntungan merupakan standar minimal bagi John untuk lulus sehingga yang menjadi mindset John adalah bagaimana menjadi seorang wirausahawan dan mendapatkan keuntungan yang besar agar bisa menyelesaikan studinya.  Dari contoh kasus yang diberikan kita dapat membuat kesimpulan bahwa pola pendidikan yang ada menerapkan ideologi kapitalis sehingga menciptakan sistem pendidikan yang menghasilkan output berdasarkan ideologi kapitalis dan akan mempengaruhi pola kehidupan seseorang di masa depan. 
Contoh lain dari ideologi yang dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah ketika seorang pejuang di masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan semangat nasionalis, peduli terhadap teman sejawat perjuangan, rela berkorban di medan perang, dan saling membantu masyarakat dari tekanan tentara sekutu.  Nilai-nilai yang ada didalam diri seorang pejuang tersebut merupakan beberapa dari nilai yang ada didalam ideologi Pancasila, boleh jadi seorang pejuang tersebut tidak pernah mengerti apa itu ideologi Pancasila dan nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila tetapi lingkungan perjuangan dan semangat mempertahankan kemerdekaan mentransfusikan nilai-nilai tersebut kepada seluruh pejuang.  Terkadang ideologi yang seseorang anut memang tidak disadari oleh orang tersebut tetapi esensi dari sebuah ideologi jelas diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terbukti dalam kasus seorang pejuang yang tidak mengerti ideologi Pancasila tetapi dapat memahami makna dari nilai-nilai ideologi Pancasila.
Posisi sebuah ideologi dalam masyarakat sangat penting, bahkan dapat dikatakan ideologi dapat mempengaruhi berbagai macam sendi-sendi kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan, dan agama.  Lantas apa yang menyebabkan ideologi begitu berperan besar dalam setiap sendi sendi kehidupan? Jawabannya adalah karena ideologi merupakan fundamental dasar dalam kehidupan sehari-hari sehingga ideologi memperngaruhi pemikiran masyarakat, imbas dari kuatnya pengaruh ideologi dalam sebuah masyarakat adalah produk dari masyarakat tersebut yang sesuai dengan ideologi yang ada disepakati oleh masyarakat tersebut.
Kita telah membahas beberapa jenis ideologi yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat yang memutuskan untuk menjadikannya sebagai pandangan hidup, disisi lain timbul lah pertanyaan apakah ada negara yang memiliki sebuah ideologi tetapi mulai tidak menggunakan ideologi tersebut? Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Apa imbas dari tidak digunakan lagi ideologi yang telah disepakati dalam sebuah negara? Hal-hal tersebutlah yang sedang terjadi di beberapa negara saat ini.
Sebuah negara sudah tentu memiliki sebuah sistem ideologi yang menjadi dasar dari sistem negara tersebut dan juga peran ideologi adalah menentukan cita-cita negara tersebut.  Dewasa ini banyak negara-negara yang mulai meninggalkan atau bergeser dari nilai-nilai ideologi yang disepakati.  Dampak dari berubahnya ideologi suatu negara adalah perubahan dalam sektor-sektor vital, ada ketidakstabilan dalam bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya.  Ketidakstabilan hal-hal tersebut berdampak sangat besat terhadap kesejahteraan suatu negara, lebih jauh hal ini juga berdampak dengan posisi negara dalam politik internasional.  Fluktatifnya kondisi negara ketika mulai bergesernya ideologi negara tersebut terjadi di Indonesia, saat ini Indonesia sudah mulai tidak menggunakan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, justru ideologi kapitalis yang saat ini di dunia tengah berkembang dengan pesat perlahan mulai diaplikasikan didalam negara ini.  Imbas dari hal ini adalah terjadinya kesenjangan sosial yang semakin jelas diantara masyarakat dan tingkat kesejahteraan kaum marginal semakin turun, hal ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai ideologi Pancasila yang dewasa ini nilai-nilai tersebut mulai dicampakan.
Pergeseran nilai-nilai ideologi yang dianut oleh masyarakat suatu negara tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di negara-negara timur tengah, dampaknya adalah perang saudara yang berkepanjangan, krisis ekonomi, campur tangan asing, dan hilangnya kesejahteraan masyarakat.  Pergeseran ideologi yang terjadi memang tidak terjadi secara konstitusional tetapi dengan melawati paradigma masyarakat, hal ini yang mengakibatkan terjadinya pergolakan dalam berbagai bidang dalam suatu negara karena tidak semua golongan masyarakat menyetujui dengan nilai-nilai ideologi berubah.
Negara-negara timur tengah dan sebagian negara-negara asia mengalami pergeseran ideologi yang telah disahkan secara konstitusional.  Pergesaran nilai-nilai ideologi sendiri terjadi dalam dua bentuk, yaitu secara perlahan seperti yang terjadi di Indonesia atau dengan menggunakan paksaan seperti yang terjadi disebagian besar negara timur tengah.  Kasus pergeseran ideologi secara perlahan seperti yang terjadi di Indonesia karena masyarakat Indonesia kini tidak memiliki penghayatan terhadap nilai-nilai ideologinya, yaitu ideologi Pancasila. 
Perubahan dapat dengan mudah terjadi ketika seseorang sudah tidak memahami seperti apa jenis ideologi yang ia miliki.  Seorang warna negara boleh jadi tetap mengakui ideologinya yang sah secara konstitusional tetapi dalam kehidupan kenegaraan pandangan hidupnya tidak mencerminkan pandangan hidup ideologinya.  Tetapi, pergeseran ideologi yang terjadi di negara-negara timur tengah kebanyakan adalah dengan menggunakan paksaan atau kekerasan.  Hal ini terjadi karena ada kepentingan asing yang menginginkan sesuatu dari negara-negara timur tengah yaitu energi.  Isu krisis energi yang sedang terjadi di berbagai penjuru dunia membuat beberapa pihak asing merasa perlu untuk melakukan ekspansi energi ke negara-negara yang berkembang seperti negara-negara timur tengah, dan salah satu jalannya adalah perubahan ideologi yang akan mendukung kepentingannya tersebut.  Sayangnya kebanyakan masyarakat di negara-negara timur tengah memegang ideologinya dengan baik sehingga sulit untuk digoyahkan, sehingga pihak asing berusaha melemahkan ideologi yang dipegang dengan baik dengan menggunakan peperangan saudara, demokrasi, dan ranah agama.
Ideologi dan masyarakat memang dua hal yang tidak dapat dipisahkan, diseluruh dunia masyarakat selalu memiliki ideologi yang dipahami dan disepakati sehingga menjadi pedoman dalam pandangan hidup.  Ideologi dan masyarakat juga menjadi seperti dua sisi uang logam sehingga satu sama lain tidak dapat saling dipisahkan.  Ideologi sendiri ada di dalam setiap masyarakat, mulai dari lapisan masyarakat yang secara akademis tidak terdidik dan tidak memiliki ideologi yang disahkan secara konstitusional seperti masyarakat suku dayak hingga masyarakat yang telah memiliki ilmu pengetahuan dan mengonstitusionalkan ideologinya seperti masyarakat di Amerika. 
Ideologi secara mutlak akan melekat didalam diri setiap individu, karena ideologi dipelajari seseorang melewati lingkungannya sehingga mempengaruhi karakteristik dirinya.  Ideologi sendiri tidak dapat dihindari dari seseorang karena ia hidup di tengah masyarakat yang telah menggunakan sebuah ideologi tertentu.  Ideologi sendiri di tengah masyarakat merupakan sebuah produk dari kebudayaan dan memiliki usia yang sangat panjang karena ideologi tercipta dari kebiasaan dan kebutuhan hidup sekelompok masyarakat selama pulahan generasi.

Ideologi Pancasila dan Masyarakat
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, hal ini sangat memungkinkan untuk terbentuknya fraksi-fraksi dalam masyarakat.  Fraksi-fraksi telah terbentuk di dalam bangsa Indonesia, dimana sejak masa kemerdekaan bangsa Indonesia yang majemuk telah mengalami berbagai macam perpecahan dan gejolak di dalam masyarakat, hal ini dibuktikan dengan adanya pemberontakan atau makar terhadap negara Indonesia.  Pemberontakan sendiri terjadi karena ketidakpuasan berbagai macam suku atau golongan yang ada di dalam negara Indonesia, seperti pemberontakan yang dilakukan oleh DITII, Gerakan Aceh Merdeka, Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, Negara Islam Indonesia dll. 
Kelompok-kelompok masyarakat yang memberontak tersebut merupakan bukti dari kemajemukan bangsa Indonesia, pada Kenyataannya ada ratusan kelompok masyarakat atau organisasi masyarakat yang ada di Indonesia dan memiliki perbedaan cara berpikir di setiap masyarakat.  Bangsa Indonesia selain memiliki sejarah pemberontakan yang cukup banyak, bangsa Indonesia juga memiliki ratusan suku yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.  Konflik diantara suku-suku yang ada juga acap kali terjadi seperti perang suku yang terjadi di Papua atau perang antar suku yang terjadi di Pulau Madura.  Ratusan suku yang ada dan bertempat tinggal saling berdekatan dengan suku lain sehingga potensi konflik di antarasuku-suku yang ada di Indonesia relatif besar.
Pada sub-bab sebelumnya kita telah membahas tentang ideologi dan masyarakat dimana keduanya tidak dapat dipisahkan, seiring dengan keberadaan masyarakat pasti memiliki sebuah ideologi.  Masyarakat Indonesia memiliki sebuah pandangan hidup yang telah menjadi bagian dari kehidupan.  Ideologi Pancasila sendiri berasal dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang telah ada di dalam masyarakat Indonesia sejak ribuan tahun silam.  Dewasa ini para founding fathers merumuskan rancangan ideologi Pancasila yang berasal dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan disahkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu ideologi Pancasila.
Ideologi Pancasila memiliki peranan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.  Masyarakat Indonesia yang majemuk memiliki kemungkinan konflik dan perpecahan yang sangat besar dan mengancam persatuan Republik Indonesia.  Tanpa penghayatan ideologi Pancasila yang sempurna rakyat Indonesia dengan mudah mengalami perpecahan seperti peristiwa pergolakan yang dilakukan oleh Negara Islam Indonesia (NII)NII sendiri berpandangan Indonesia semestinya memiliki ideologi yang sesuai ajaran islam dan berusaha menjaring kadernya dengan menggunakan pendekatan-pendekatan perubahan ideologi serta merugikan finansial.  Ideologi yang diterapkan oleh NII jelas merupakan sesuatu yang bertentangan dengan konsepsi-konsepsi yang tertuang didalam Pancasila, dalam hal ini yang menjadi sasaran adalah generasi muda siswa/siswi dan mahasiswa/mahasiswi yang belum memiliki pengetahuan kepada ideologi bangsa Indonesia yaitu ideologi Pancasila.
Gejolak sering terjadi di daerah-daerah di penghujung Indonesia.  Gerakan yang ada di Indonesia bagian barat seperti yang baru-baru ini bergejolak dan menyita perhatian dunia internasional adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM).  GAM merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memilki rasa kekecewaan terhadap jalannya pemerintahan, GAM sendiri menganggap daerah Aceh merasa tertinggal dan tidak tersentuh oleh pemerintahan pusat.  Gerakan Aceh Merdeka berpendapat bahwa daerah Aceh mampu berdiri sendiri sebagai negara dan telah memiliki syarat-syarat untuk menjadi sebuah negara yang independent.  Di sisi lain, Aceh juga memiliki perbedaan ideologi yang berbeda dengan Republik Indonesia sehingga keinginan untuk menjadi sebuah negara yang merdeka semakin besar.  Hal ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu yang ada di Aceh untuk mendirikan sebuah negara yang berhaluan islam.  GAM juga melakukan perlindungan diplomatis kepada negara-negara eropa dan tindakan diplomatis yang dilakukan berhasil menarik perhatian negara-negara Eropa.
Pemberontakan dan perbedaan pandangan hidup yang ada di Indonesia juga terjadi di daerah Indonesia Timur, seperti gerakan Organisasi Papua Merdeka dan Republik Maluku Selatan.  Kedua gerakan ini juga memiliki pemikiran bahwa pembangunan nasional yang tidak merata membuat kedua daerah di Indonesia bagian timur tertinggal dari sisi pembangunan ekonomi dan infrastruktur.
Perbedaann pemikiran yang ada dalam masyarakat Indonesia tidak hanya terjadi dalam perbedaan cara pandang kebudayaan semata tetapi juga perbedaanpan dangan akibat faktor ekonomi, sosial, politik, dan pembangunan nasional.  Adanya perbedaan pandangan yang sangat beragam sangat memungkinkan untuk terjadinya perpecahan yang ada di dalam bangsa ini, oleh sebab itu peran sebuah ideologi sangat diperlukan dalam menjaga keutuhan bangsa ini.  Pemberontakan yang telah terjadi di Indonesia adalah gambaran bangsa Indonesia jika tidak mengaplikasikan Pancasila secara menyeluruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
            Masyarakat Indonesia yang majemuk telah memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai luhur tersendiri.  Nilai-nilai ini pada umumnya masih dipegang begitu erat pada masyarakat daerah bukan di kota-kota besar, hal ini sungguh mengecewakan karena semestinya masyarakat yang tinggal diperkotaanlah yang memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan menjadi teladan masyarakat desa.  Masyarakat perkotaan yang mulai mengesampingkan nilai-nilai ideologi Pancasila karena terpengaruh oleh globalisasi sehingga mulai melupakan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila. 
Masyarakat perkotaan yang berperan lebih besar dalam menentukan kebijakan-kebijakan semestinya menggunakan nilai-nilai ideologi Pancasila sehingga dalam membuat atau memutuskan sebuah kebijakan dapat merepresentasikan nilai-nilai ideologi Pancasila.  Secara umum pandangan masyarakat Indonesia terhadap ideologi Pancasila hanyalah sebatas pengenalan terhadadap lima sila dan belum memahami secara mendalam. Secara umum dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia tanpa sadar telah mengaplikasikan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila, seperti nilai toleransi, tenggang rasa, gotong-royong, dan saling menghargai.  Sayangnya, nilai-nilai tersebut mulai luntur pada sebagian besar masyarakat perkotaan tetapi dalam mindset awal masyarakat Indonesia tetap memiliki nilai-nilai luhur tersebut.
            Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami sebuah krisis pandangan hidup yang sangat memprihatinkan.  Krisis pandangan hidup dibuktikan dengan semakin tidak pedulinya generasi muda sebagai penerus bangsa akan keberadaan dan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila.  Generasi muda saat ini cenderung bersikap apatis terhadap pandangan hidup yang telah diwariskan oleh para  founding fathers untuk pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Padahal ideologi Pancasila merupakan sebuah konsepsi yang sangat luar biasa dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai-nilai luhur. 
Generasi muda saat ini cenderung menganggap bahwa ideologi Pancasila adalah sebuah ideologi yang telah ketinggalan zaman dan tidak dapat menampung kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, padahal ideologi Pancasila telah di desain dengan sebaik mungkin untuk bisa sesuai dengan berbagai macam kebutuhan zaman.  Hal ini dibuktikan dengan eksistensi ideologi Pancasila sejak zaman kemerdekaan yang kondisi politik saat itu sangat fluktatif bahkan hingga mengganti sebuah sistem pemerintahan.  Ideologi Pancasila mampu membuktikan eksistensinya dengan memberikan solusi yang ada di dalam kelima sila dan diturunkan menjadi sistem-sistem nilai yang relevan.
            Pandangan masyarakat dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara juga telah menjauhi nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila.  Saat ini hampir setiap aspek dalam kehidupan masyrakat diperhitungkan dengan materi sehingga yang muncul adalah pola pikir matrealistime, hal ini jelas sangat berlawanan dengan nilai-nilai yang ada di dalam ideologi Pancasila.  Hal lain yang perlu diperhatikan adalah semakin lunturnya rasa tenggang rasa di antara suku-suku yang ada terutama rasa tenggang rasa antara umat beragama.  Kebebasan beragama yang telah diatur oleh pemerintah saat ini justru menghadirkan rasa etnosentrisme diantara umat beragama.  Umat beragama kini mulai kehilangan arah dalam bersikap kepada umat beragama lainnya, hal ini dibuktikan dengan lokasi pembangunan tempat ibadah yang semakin berjauhan diantara umat beragama.  Timbulnya fraksi-fraksi yang semakin jelas terlihat dan berlawanan di dalam bangsa ini dapat ditekan dengan keberadaan sebuah ideologi, yaitu Pancasila. 
            Meskipun sebagian besar pemahaman oleh generasi muda semakin luntur tetapi masih ada beberapa bagian masyarakat akan pentingnya pemahaman ideologi Pancasila secara mendalam hingga dapat mengaplikasikan kehidupan yang berbasis nilai-nilai ideologi Pancasila.  Timbul kelompok-kelompok masyarakat yang mulai merintis dan memberikan edukasi kepada masyarakat awam tentang makna ideologi Pancasila.  Bangsa Indonesia belum sepenuhnya kehilangan kendali dalam sistem pemikiran dan pandangan hidup.  bangsa Indonesia masih memiliki orang-orang yang peduli terhadap ideologi Pancasila, karena Pancasila merupakan hasil kebudayaan dan master piece terbaik yang pernah dibuat oleh bangsa Indonesia.
Kelompok-kelompok masyarakat yang peduli yang berusaha mempertahankan esistensi ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melakukan banyak hal untuk mempertahankannya.Kelompok-kelompok masyarakat tersebut memberikan pelatihan dari satuan tingkat pendidikan terendah hingga yang tertinggi, mengadakan konfrensi dan semnar tentang ideologi Pancasila, hingga teladan dalam kehidupan bermasyarakat dan mempraktikkan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat secara langsung.  Hal-hal yang dilakukan merupakan hal yang sederhana tetapi dapat membangun national knowledges bangsa Indonesia.          

Peran Ideologi Pancasila dalam Persatuan Bangsa Indonesia
            Sebuah pohon memiliki struktur yang masing-masing elemen mempunyai fungsi masing-masing.  Mulai dari putik bunga, buah, daun, ranting, batang, dan akar.  Masing-masing elemen menjalankan peran tersendiri dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi elemen lainnya, seperti halnya akar yang bertugas membagikan mineral dan unsur-unsur hara keseluruh bagian pohon.  Ketika sekolah dasar kita telah mempelajari fungsi-fungsi tersebut, hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
Fungsi dari masing-masing elemen sama halnya seperti elemen tata kenegaraan, dalam hal ini tatanan negara yang dimaksud adalah negara Indonesia yang menggunakan ideologi Pancasila.  Pancasila sendiri merupakan elemen terpenting yang mendasari sebuah negara.  Pancasila dapat dianalogikan dengan fungsi akar, Pancasila merupakan sebuah akar dari kehidupan berbangsa dan bernegara.  Pancasila merupakan padanan norma-norma sosial yang berperan aktif dalam kehidupan masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan karena ideologi Pancasila berasal dari nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia sehingga memiliki susunan yang tepat bagi kehidupan bangsa Indonesia.
            Menganalogikan ideologi Pancasila merupakan akar dari sebuah pohon, maka dapat dianalogikan seperti batang dari pohon tersebut adalah lembaga-lembaga tinggi negara yang membutuhkan asupan unsur-unsur hara dari akar.  Pancasila dalam Negara Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam segala aspek, mulai dari membentuk dasar-dasar hukum, pembagian kekuasaan, kehidupan perpolitikan Indonesia, hubungan luar negeri, dunia perekonomian yang fluktatif, kehidupan sosial budaya, hingga kehidupan beragama dan hak kewajiban seorang warga negara.  Secara garis besar ideologi ini dirancang begitu sempurna untuk menjangkau segala aspek kehidupan warga negara Indonesia.
Ideologi Pancasila bahkan lebih sempurna ketimbang ideologi di benua Eropa dan Amerika.  Belasan kaum teknokrat yang ahli dalam bidang kenegaraan di benua Eropa dan Amerika telah menciptakan sistem kenegaraan yang dipandang sempurna dan memiliki kelebihan tertentu, tetapi kita dapat membaca ratusan literatur yang mengungkapkan kecacatan ideologi-ideologi tersebut.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ideologi Pancasila lebih baik ketimbang ideologi yang lain.
            Ideologi Pancasila dikemukakan bukan dari daratan Eropa atau Amerika yang kala itu menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia.  Pancasila lahir dari sebuah negara yang baru merdeka dan masing mengalami tekanan-tenakan dari negara lain dan tanpa memiliki pusat ilmu pengetahuan yang memadai serta minimnya para kaum teknokrat saat itu.  Hal ini tidak menjadikan ideologi Pancasila menjadi sebuah ideologi yang syarat akan kekeliruan konsep akan sebuah negara.  Sebaliknya  ideologi Pancasila dapat membuktikan eksistensinya dalam Negara Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun.  Pancasila mampu membuktikan rancangan konsepisnya akan sebuah tatanan negara yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.  Keberhasilan konsepsi ideologi Pancasila dibuktikan dengan diberlakukan kebali UUD 1945 dan berdasarkan ideologi Pancasila, dalam kasus ini Pancasila memiliki sebuah peranan yang sangat penting dalam menjaga stabilitas perpolitikan Indonesia yang kala itu sangat tidak stabil.
            Michael Angelo merupakan pemahat terkenal di Vatikan pada masanya, dia telah membuktikan bahwa dengan kemampuannya ia dapat menjadi bagian penting dari kehidupan gereja saat itu.  Hal serupa juga terjadi pada ideologi Pancasila, Pancasila dapat menjadi sebuah bagian terpenting dalam menyatukan masyarakat Indonesia, seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.  Tanpa ideologi Pancasila perpecahan dalam bangsa Indonesia sangat mudah untuk terjadi. 
Pancasila sendiri menggunakan prinsip integralistik atau kekeluargaan dalam sendi-sendi nilainya.  Prinsip integralistik yang dimaksudkan adalah Pancasila menggunakan setiap aspek untuk saling membutuhkan, berkaitan, dan saling melengkapi.  Hal ini dibuktikan dalam kehidupan perpolitikan Indonesia yang memngharuskan rakyat memilih wakil rakyatnya, setelah wakil rakyat terpilih ia akan bekerjasama dengan lembaga negara lain dalam merumuskan kebijakan dan mengawasi kebijakan.  Sistem kerjasama yang ada di dalam ideologi Pancasila membuat setiap lembaga dan masyarakat untuk saling berpartisipasi dalam membuat sebuah kebijakan, hal ini menjadikan setiap aspek dalam kehidupan perpolitikan yang dikonsepkan oleh Pancasila memiliki kekuatan yang tidak absolut dan saling membutuhkan aspek lainnya, seperti seorang anak yang membutuhkan ayah dan sebalikan dalam sistem kekeluargaan.
            Pancasila sebagai sebuah ideologi negara memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Pancasila adalah satu-satunya media yang ada di tengah kemajuemukan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk menghindari perpecahan karena kemajemukan.  Seperti seorang ayah yang mengayomi anaknya, ideologi Pancasila dapat menampung kemajemukan bangsa Indonesia.

Kesimpulan
            Ideologi Pancasila merupakan sebuah pandangan hidup masyarakat Indonesia.  Saat ini ideologi Pancasila mulai dilupakan oleh sebagian generasi muda karena pengaruh globalisasi dan akulturasi budaya asing yang masuk ke Inonesia, tetapi Pancasila tetap menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari.  Ideologi Pancasila sendiri berperan sangat besar dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia, seperti dalam beberapa kasus disintegrasi atau pergolakan daerahPancasila dapat mengembalikan persatuan bangsa Indonesia dan menjegah terjadinya perpecahan di dalam bangsa Indonesia dengan menggunakan nilai-nilai luhur yang ada di dalam ideologi Pancasila.


Daftar Pustaka
“Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa.” UIN Maliki. Dimodifikasi tanggal 27 mei, 2011.    file://localhost/F:/save%20page/Pancasila%20Sebagai%20Pemersatu%20Bangsa%20dua.htm.
“Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi.” Dunia Ilmu. Diakses Tanggal 9 Desember 2012. file://localhost/F:/save%20page/pancasila%20tpi.htm.
Arik Noviwibawa. “Pancasila Sebagai Alat Pemeratu Bangsa.” Berbagi Dunia dan Ilmu Pengetahuan. Dimodifikasi 10 Juni2012. file://localhost/F:/save%20page/pancasila-sebagai-alat-pemersatu-bangsa.html.
Edi Kurniawan. “Pandagan Pancasila Di Mata Masyarakat.” Greennet. Dimodifikasi 29 November 2011. file://localhost/F:/save%20page/pandangan%20masyarakat%20indonesia%20trhdp%20pancasila.htm.
“Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara.” Just Another . Diakses 12 Desember 2012. file://localhost/F:/save%20page/sejarah%20pancasila%20dua.htm.
“Sejarah pancasila.” Carapedia. Diakses 15 Desember 2012. file://localhost/F:/save%20page/sejarah%20pancasila%20tpi.htm.
Clymer Roode Carlton, Carl Quimby Christol, Totton James Anderson, Thomas H. Greene, Padmo Wajono, Nazaruddin Syamsudin. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.
“Pengertian dan Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli.” Carapedia.com. Diakses 8 Desember 2012. http://carapedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html.  


[1] “Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli,” Herydotous.wordpress.com, Dimodifikasi 12 November 2012, http://herydotus.wordpress.com/2011/11/12/pengertian-ideologi-menurut-para-ahli/.
[2] Ibid, 2.
[3] Ibid, 2.
[4] “Pengertian dan Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli,” Carapedia.com, Diakses tanggal 28 Desember, 2012, http://carapedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html. 

No comments:

Post a Comment