Pendapatan
adalah balas jasa yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain, karena orang
yang diberikan balas jasa tersebut telah memberikan tenaganya untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan [1]. Dalam
setiap aktivitas ekonomi, manusia akan selalu berusaha untuk dapat memenuhi
kebutuhannya. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
akan bekerja agar mendapatkan penghasilan atau pendapatan.
Pendapatan
menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang/ rumah tangga selama
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan dapat didefinisikan
sebagai selisih dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh. Pada
dasarnya, setiap pendapatan yang diterima oleh seseorang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.
Dalam
masyarakat modern, kebanyakan orang mendapat penghasilannya terutama dalam
bentuk uang. Pendapatan dapat dibagi menjadi [2] :
a.
Pendapatan nominal (money income) yaitu jumlah rupiah yang
diterima.
b.
Pendapatan riil (real income) adalah jumlah barang yang
dapat dibeli dengan sejumlah uang tertentu atau dapat dinilai dengan uang.
Pendapatan
merupakan jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya
selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
Sedangkan, pendapatan pribadi adalah suatu pendapatan yang diterima oleh suatu
penduduk termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan
apapun, pendapatan pribadi yang dikurangi dengan pajak dan harus dibayarkan
oleh penerima dinamakan sebagai pendapatan disposabel [3].
[1] Salim, 1982, Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan, Penelitian Ilmiah,
Jakarta, dalam Geny Asepta S, 2010, Sumbangan
Pendapatan Terhadap Konsumsi Rumah Tangga Karyawan PT. Juifa International
Foods, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto, hlm. 10.
[2] T. Gilarso, 2004, Pengantar
Ilmu Ekonomi Makro, Edisi Revisi, Kanisius, Yogyakarta, hlm. 62.
[3] Sadono Sukirno, 1981, Pengantar Teori Makro Ekonomi, Bina
Grafika, Jakarta, hlm. 62.
No comments:
Post a Comment