Saturday, November 15, 2014

Perubahan Budaya Di Era Globalisasi

Arus globalisasi sudah mempengaruhi aspek kehidupan terutama masyarakat dalam kehidupan terutama ekonomi sosial dan budaya, arus globalisasi ini membawa dampak positif begitupun juga ada dampak negatifnya terlihat sekali dalam perilaku masyarakat terutama dalam kehidupan berbudaya. Sehingga dapat meleburkan budaya-budaya Negara khususnya Negara Indonesia oleh karena itu kita secara tidak langsung dihadapi dengan masalah yang besar dan kita harus harus ikut serta dalam menaggulangi arus globalisasi ini yaitu dengan menjadikan tantangan agar kita mampu memahami dan menyaring secara selektif dai terjadinya arus globalisasi yang secara logika mampu mengubah pola kebudayaan Negara Indonesia. Globalisasi harus di tanggani secara maksimal, agar budaya di Indonesia tidak punah dan budaya Indonesia dapat bernilai di seluruh dunia.

Kata “globalisasi” diambil dari kata globe yang artinya bola bumi tiruan atau dunia tiruan. Kemudian, kata globe menjadi global, yang berarti universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi mempengaruhi seluruh aspek penting dalam kehidupan manusia. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yaitu perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka atau bisa dikatakan masyrakat yang tradisonal menjadi masyarakat yang modern. dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Hal ini menyebakakn terjadinya banyak perubahan-perubahan di aspek sosial  ekonomi maupun budaya. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Bisa kita lihat dari banyaknya masyarakat yang sudah mulai bergaya dengan budaya yang kebarat-baratan hal ini disebabkan karena terlalu mudahnya proses globalisasi yang cepat dan begitu mudahnya masuk. Dan masalah yang belakangan ini timbul yaitu konflik di sekitar masyarakat karena banyak masyarakat menolak fenomena yang cenderung kearah negatif ini, ini di sebakankan karena  masyarakat yang tidak mampu menyaring berbagai macam hal yang timbul dari era globalisasi ini. Terutama hal- hal yang mengubah moral-moral budaya yang sudah ditanamkan oleh masing-masing sejak dahulu kini semakin memudar. Bahkan hampir setiap keanekaragaman budaya-budaya indonesia hampir di lupakan.

Perilaku masyarakat dalam perubahan budaya di era globalisasi
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Bidang tersebut merupakan penggerak dan pendukung globalisasi yang cepat dan mudah. Dan tidak hanya teknoligi informasi dan komunikasi saja yang terpengaruh karena perkembangan globalisasi, dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet  yang semakin meluas tanpa sensor, parabola dan TV kabel, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas misalnya aplikasi chating untuk seluruh dunia jadi semua orang di selur dunia bisa saling berkomunikasi dengan cepat dengan hanya hitung detik, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah, seperti kebudayaan dan adat istiadat yang ada di Indonesia dan nilai-nilai yang terknadung di dalam kebudayaan tersebut misalnya dari cara bergaya, berpaikaian, berbicara dan lain-lain. Yang sangat berpengaruh dalam globalisasi ini ialah pemuda atau remaja dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya. Jika masyarakat atau bangsa Indonesia tidak siapa unutk menerima atau menghadapi tantangan-tantangan global dan juga tidak bisa mengelola sebagian besar peluang yang ada untuk menunjukan atau memperkenalkan semua kelebihan-kelebihan dari bangsa Indonesia itu sendiri, maka bangsa Indonesia akan menjadi korban yang tengelam dalam arus globalisasi ini dan begitu pula dampakanya akan berujung kearah yang lebih negatif, maka itu sangat penting untuk menyaring budaya-budaya dari peradaban globalisasi saat ini.

Dampak dari era globalisasi
Dalam perkembangan era globalisasi juga berdampak besar bagi semua kalangan di masyarakat Indonesia, dampak ini membuat masyarakat Indonesia semakin menjadi masyarakat yang modern dengan segala kemudahan yang ada dan teknologi yang semakin canggihpun mendukung manusia mendapatkan informasi yang cepat sehingga manusia banyak bertambah ilmu pengetahuan yang luas dari seluruh dunia dan manusia dapata menikmati hidup yang lebih baik. Karena globalisasi ini sangat mendunia banyak juga masyarakat Indonesia makin berinovasi untuk menciptakan hal-hal yang baru agar Indonesia tidak ketinggalan jaman dan ini pun mampu mengubah pola pikir manusia jaman sekarang untuk lebih mencintai negaranya sendiri atau lebih menghargai bangsanya sendiri. Indonesia pun lebih mudah untuk melakukan impor ekspor kenegara lain. Misalnya sekarang lebih mudah membeli barang dari luar negri dan tidak perlu ke luar negri untuk membelinya. Itu semua adalah pengaruh positif yang datang dari perkembangan globalisasai saat ini.
Perkembangan budaya pada era globalisasi saat ini juga perlu di khawatirkan dan perlu mendapat perhatian khusus umumnya pada masyarakat remaja yang masih labil istilahnya yaitu remaja yang terlalu mengikuti jaman ini sangat berdampak negatif karena salah  menyikapi globalisasi karena makin banyak dan semakin meluas di masyarakat indonesia yang bersikap atau berprilaku menyalihi nilai-nilai dana norma-norma bangsa indonesia yang menjujung tinggi rasa gotong royong,  keseponan, serta ramah tamah  kini terlihat sekali sangat memudar ketika datangnya perrkembangan di era globalisasi ini masyarakat pun menjadi kebanyakan manusia yang terlena oleh segala hal yang menjadi mudah. Masyarakat juga pun tidak sedikit yang meniru cara prilaku budaya Barat yang menyimpang dari ajaran budaya Timur ini tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Mulai dari gaya bahasa yang, gaya berapkaian hampir semua bahkan keseluruhan mengikuti budaya barat. Seperti seks bebas yang sekarang merajalela para remaja di kalangan bawah menengah maupun kalangan atas, ini disebakan karena totalitas dari perikaku manusia itu sendiri. Ini sangat berbahaya sekali untuk generasi muda yang akan akan mendatang karena masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya akhinya mereka terlena dan tidak jarang yang melupakan kewajibannya. Banyak juga manusia yang tidak mau ketinggalan jaman dengan pakainnya dan semakin cepat pergantian mode pakaian sehingga manusia mudah tertarik  dan karena itu pola hidup manusia menjadi konsumtif. Hingga semakin terlihatnya kesenjangan sosial yang sangat menonjol, kesenjangan ini memebdakan si kaya dana si miskin. Semua dampak negatif yang di timbulakan dari adannya globalisasi ini sangat mempengaruhi kemjauan bangsa Indonesia bahkan perkembangan ini bisa menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia karena bukan memajukan Indonesia melainkan mennjadi terpuruknya Indonesiam terutama pengaruh yang berdampak pada budaya Indonesia. Dan jika ini semakin di biarkan sudah terlihat indonesia akan terpecah belah karena tidak ada budaya dan ciri khas lagi yang di pertahankan.

Perubahan  Budaya Indonesia
Budaya adalah suatu tatanan yang sudah terbentuk untuk menjadi acuan nilai masyarakat agar negara mempunyai ciri khas dan sifat-sifat tertentu. Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi, globalisa juga mampu menghilangkan batas budaya setiap bangsa.  Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, sehingga menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum akibat globalisasi. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional, ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat, prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan, hambatan ideologis, dan pengaruh adat atau kebiasaan.
Pasangsurutnya kebudayaan ini ditentukan oleh masyaratnya sendiri bagaimana masyarakat itu bisa menjaga dan mencintai budayanya atau tidak ini sangat berpengaruh terhadap perubahan budaya. Tetap nyatanya belakangan ini sepertinya msayrakat sangat acuh kepada kebudayaannya sendiri bahkan lebih menghargai kebudayaan masayrakat lain. Akibatnya kebudayaan-kebudayaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia makin memudar tidak jarang remaja sekarangpun seperti malu dengan kebudayaannya sendiri, padahal seperti yang kita lihat kebudayaan indonesia adalah kebudayaan yang unik dan banyak di sukai oleh masyarakat lain selain masayrakat Indonesia dan apabila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya orang asing yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Begitupun dengan kebudayaan adat istiadat Masyarakat Indonesia yang sudah mulai keliru dengan kebudayaan Masyarakat barat. Akibatnya kebudayaan Indonesia pun sudah di anggap tiada.

Tantangan  Budaya Indonesia
Melihat budaya Indonesia dalam arus globalisasi, pasti banyak sekali mengalami perubahan budaya. Untuk mempertahankan identitas keindonesian, perlu kiranya kita merenungkan kembali bahwa budaya Indonesia ini sangat indah dana sayang sekali jika kebudayaan indonesia ini harus menghilang atau memudar. Budaya Indonesia seharusnya dapat ditentukan bagaimana ciri khas pola laku, fikir dan moraliras bangsa ini semestinya ditanamkan kesadaran pada diri setia masyarakat Bangsa Indonesia. Untuk memenuhi hal tersebut, maka diperlukan pengkajian ulang kebudayaan yang identik dengan masyarakat dan realitas sosial di Negara ini. ‘melek budaya’, kita mestinya mengupayakan rekosntruksi kebudayaan Indonesia dengan menimbang beberapa hal yaitu meneliti dengan seksama gagasan-gagasan para pemikir kebudayaan Indonesia sejak sebelum kemerdekaan. Kedua, meneliti politik kebudayaan setiap rezim pemerintahan yang berkuasa di Indonesia, sejak semula kemerdekaan, Orde lama, Orde baru dan zaman reformasi yang meliputi konsepsi kebudayaan apa, konstruk kebudayaan seperti apa, oleh siapa, strategi kebudayaan macam apa saja yang digunakan, rancang proyeksi kebudayaan Indonesia yang bagaimana, sehingga sekarang kita perlu merekonstruksi. Ketiga, meneliti secara seksama nilai-nilai asli yang ada di masyarakat dan perubahan-perubahan pada masyarakat. Keempat, posisi Indonesia di tengah-tengah kepungan arus besar globalisasi dan ragam kuasa kebudayaan dunia. Dilihat dari dampak globalisasi yang berpengaruh negatif besara kepada budaya kita maka dari itu kita mempunyai tantangan besar untuk menghadapi masalah globalisasi ini. Tantangan globalisasi ini bisa dengan mudah menjatuhkan kita ke dalam keterpurukan yang akan menjadikan bangsa kita sendiri hancur karena tidak ada lagi yang memperdulikan norma-norma yang terkandung dalam budaya Indonesia, tapi apakah kita akan pasrah begitu saja membiarkan diri kita dijatuhkan oleh tantangan globalisasi saat ini ke dalam lubang penyiksaan tersebut? Asal Anda tahu, tantangan globalisasi ini terus menghadang kita selama kita berusaha meningkatkan kualitas hidup kita, kita bisa jatuh setiap saat. Tapi kita tidak pernah sadar bahwa semakin kita mengikuti jaman makin pula negara kita seperti di jajah negara lain. Tetapi salah jika kita malah menutup diri dari derasnya arus globalisasi. Belajar untuk mengenali dan membiasakan diri dengan tantangan globalisasi yang ada sekarang adalah salah satu usaha terbaik kita agar tidak mudah dijatuhkan. Dengan mempelajari dan membiasakan diri terhadap tantangan globalisasi yang ada, maka semakin kita mengetahui atau menguasai tantangan itu maka semakin mudah pula usaha kita di masa depan dana bisa membuat bangsa Indonesia menjadi Negara yang maju. Melawan tantangan globalisasi adalah sebaiknya kita lakukan, seperti kita tetap berkeyakinan terhadap diri kita bahwa kita mampu untuk menjadi lebih baik dan masih mengikuti nilai dalam noram-noram Negara kita. Di saat era globalisasi datang menantang, maka kita tunjukkan pula kekuatan kita seperti yang telah kita miliki saat ini, misalnya budaya, etos kerja, daya saing dan berbagai kekuatan yang telah kita miliki saat ini. Sebagai generasi muda yang saat ini masih terus berusaha untuk mengenali kemampuan sebenarnya yang dimiliki, ada kemungkinan kita bisa terpengaruh oleh tantangan globalisasi yang datang. Oleh sebab itu, terus meningkatkan kualitas yang sedang kita lakukan saat ini adalah cara terbaik agar bisa terhindar dari pengaruh era globalisasi yang datang. Dengan kita meningkatkan kualitas, maka sama artinya kita sedang belajar untuk benar-benar menguasai kemampuan kita. Seperti misalnya lebih bangga menari tradisional dibandingkan anda memilih modern dance.  sedang berusaha dalam peningkatan kualitas kemampuan menari tradisional, itu berarti kita sedang dalam tahap menjadikan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bekulalitas. Kalau pun tantangan globalisasi datang, kita benar-benar sudah menguasai kemampuan kita sehingga kita tidak akan terpengaruh oleh globalisasi tersebut, tapi kita bisa memanfaatkannya untuk terus meningkatkan kemampuan anda dana karena kita sudah mencintainya. Seperti misalnya tari tradisional dari aceh  yang baru-baru ini mulai booming di negeri kita dengan peminat yang banyak, bagi yang tidak begitu menguasai dengan tarian tersebut ini sudah pasti ingin menguasai tarian yang berasal dari aceh ini juga, tapi hanya sebatas ingin mengikuti atau mencontoh karena sedang booming bukan ingin mempelajinya dari hati maka ini lah orang-orang yang kalah dengan tantangan globalisasi. Jadi kita perlunya manamkan identitas diri untuk manghadapi tatantangan ini menjadikan bangsa Indonesia Negara yang maju.
Berbeda jika kita yang sudah menguasai kemampuan penguasaan menari saman tersebut, kita bisa saja memanfaatkan agar tarian tersebut di kenal seluruh dunia dan bisa menginovasi tarian tersebut agar menjadi indentitas dari budaya kita yaitu tarian yang di kenal seluruh dunia. Itu baru namanya kita memenangkan tantangan globalisasi tersebut. Suatu tantangan globalisasi hanyalah sebagai ajang pembuktian apakah kita sebenrnya mampu atau tidak dalam penguasaan suatu bidang tertentu pada saat pertukaran informasi kemampuan. Jika kita bisa menyikapi tantangan globalisasi yang datang dengan benar maka kita bisa memanfaatkan tantangan globaliasi tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Dan lebih bagus jika kita dapat mengelola dengan baik apa yang kita dapat dari pertukaran arus globalisasi tersebut. Sebenrnya tantangan globalisasi ini juga menambah pengetahuan kita jadi bayangkan saja jika semua masyarakat tertarik dengan tantangan ini mungkin Indonesia akan menjadi negara yang maju tanpa adanya sedikit yang menghilangkan ciri khas budaya Indonesia

Menyikapi Globalisasi
Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995) dalam bukunya yang berjudul ‘Cultural Policy And The Performing Arts In South-East Asia’, mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui campur tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural atau konteks kultural. Banyak sekali yang perlu di perhatikan pemerintah dan masyarakat-masyarakat dalam Bangsa Indonesia. Untuk membenahi segala kesalahan ada dan pengaruh-pengaruh buruk yang terjadi karena globalisasi budaya karena sebagian besar masyarakat Indonesia salah menilai arti dalam globalisasi dan tidak menyaring kembali untuk di sesuaikan dengan norma yang berlaku di Indonesia. Dalam penilaian yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Disini aparat pemerintah sangat di perlukan  dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan. Dimana seharusanya pemerintah membuat pertahan-pertahan agar pengaruh budaya indonesia tidak memudar. Tapi tidak semuanya pemerintah harus menangani masalah ini kita, masyarakat Indonesia harus ikut dalam pelestarian budaya tersebut, karena justu yang berpengaruh besar adalah mayarakat Indonesia agar generasi muda penerus Bangsa selektif  terhadap pengaruh globalisasasi, tidak semua harus kita tiru dari budaya barat. Kita juga bisa melakukan hal-hal yang kecil tapi baik untuk menyikapi arus negatif globalisasi yaitu dengan menggunakan produk dalam negeri. Tetapi ini tidak semudah mebalikan tangan, melihat kondisi yang menyedihkan ini tidak semua merasakan keterperosokan Bangsa ini bahkan ada yang merasa bahwa ini adalah suatu kemajuan Bangsa. Aparat pemerintah telah menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan. Hal ini tentu saja mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni kebudayaan Indonesia, lebih banyak mementingkan unsur modern. Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau natural, karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Sebagai contoh dari permasalahan ini dapat kita lihat, misalnya kesenian asli daerah Betawi yaitu, tari cokek, tari lenong, dan sebagainya sudah diatur dan disesuaikan oleh aparat pemerintah untuk memenuhi tuntutan dan tujuan kebijakan-kebijakan politik pemerintah. Aparat pemerintah di sini turut mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat keasliannya dan cenderung dapat membosankan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian murni yang diinginkan para seniman rakyat tersebut tanpa meninggalkan sedikitpun unsur kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu pemerintah harus memperhatikan dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi keaslian dan perkembangan secara etis kesenian rakyat tersebut tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik yang mengikuti jaman. Globalisasi informasi dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat ini adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan. Di saat era globalisasi datang menantang, maka kita tunjukkan pula kekuatan kita seperti yang telah kita miliki saat ini. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk dari modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara masal dan merata. Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak budaya ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya ini. Sehingga untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang bersifat global namun tetap bercirikan kekuatan lokal, etnis atau tradisional. Globalisasi budaya yang menyebar begitu pesat harusnya diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan Indonesia. Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para pemegang kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme, politik dsb. Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan, karena belum banyak masyarakat tang mngerti tentang manffat kebudayaan Indonesia yang mampu menabah devisa Negara kita. Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin dijauhi masyarakat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup berat. Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam menentukan kualitas maupun selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja. Dan kita juga harus mulai menghargai orang-orang yang mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia dan orang- orang yang mampu berkarya dalam budaya Indonesia. Tapi bukan berarti masyarakat Indonesia harus menutup diri rapat-rapat dan tidak melihat dunia pada era globalisasi ini,  itu justru mebuat rugi masyarakat Indonesia itu sendiri. karena jika masyarakat Indonesia khusunya yang dapat mengambil atau menyaring dampak-dampak arus globalisasi dengan selektef dan benar ini justru akan membuat sumber daya masyarakat Indonesia semakin mempunyai nilai dan pengegetahuan yang luas bagi masyarakat Indonesia. Dan seharunya pemerintah di Indonesia harus dengan sebaik mungkin maemanfaatkan dampak dampak positif yang ada dalam era globalisasi ini. Misalnya pemerintah mengambil sisi positif sistem-sistem Negara maju yang layak di terapkan dalam sistem Indonesia agar Indonesia bisa menjadi Negara yang maju.   Semua proses ini memang tidak mudah tapi apabila masyarakat dan pemerintah indonesia berkerjasama dalam penanganan masalah dampak dari arus globalisasi ini, pasti Indonesia bisa menjadi Negara yang lebih maju. Dan tidak ada akan memudarnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai kesatuan. Dan Negara Indonesia pun tak perlu khawatir dengan arus-arus globalisasi yang mampu mengubah kebudayaan Indonesia. Dan mungkin semua kebudayaan Indonesia bisa menjadi budaya yang di kenal dengan harga yang mahal.

Pengaruh arus globalisasi ternyata sanggat berdampak besar terutama disisi negatif yang dapat mengubah kebudayaan Indonesia. Sehingga norma-norma yang terkandung dalam nilai kebudayaan semakin pudar dan bisa menimbulkan perpecahan Bangsa. Caranya adalah dengan menyaringnya budaya-budaya luar  yang masuk ke Indonesia yang dapat megubah norma-norma budaya dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan penghasilan daerah, yang dapat menambah kualitas daeah setempat dan masyarakat modern pun bisa menikmati ciri khas kebudayaan kita. Mencintai kebudayaan Indonesia adalah wujud sederhana yang harus kita tamankan dalam diri kita masing-masing. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. Agar generasi masa depan kita dapat memajukan bangsa tanpa meleburkan ciri khas kebudayaan sendiri.

Dalam kesimpulan masalah dari pengaruh negatif arus globalisasi yang datang ada banyak cara untuk mencegah dan mengatasi pergeseran budaya dan untuk mempertahankan budaya di Indonesia yaitu: Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk  dan kebudayaan dalam negeri,  menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya, selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia, memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur. Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri serta kepribadia.n bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya. Dan ada pula upaya pemerintah untuk memperketat peraturan-peraturan budaya yang bisa menghilangkan budaya Indonesia. Dengan demikian bangsa Indonesia akan menjadi lebih baik


Referensi
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah/
http://thepresidentpostindonesia.com/?p=1473
https://docs.google.com/document/d/1lQcFC7GcGRRpuUiOe_HPhG9J8FqMgqYSDyxprooyGfQ/edit?pli=1
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://tugino230171.wordpress.com/tag/kata-globalisasi-diambil-dari-kata-globe/
http://siapbelajar.com/attachments/article/105/9_IPS%209.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya
http://www.iprasblog.com/menyikapi-tantangan-globalisasi-dengan-benar/156

http://af008.wordpress.com/budaya-indonesia-di-tengah-arus-globalisasi/

4 comments: